Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Info
    • Politik
      • Daerah
      • Nasional
    • Ekonomi
      • Sirkular
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Olahraga
      • Sepak Bola
  • Unik
    • Kerjo Aneh-aneh
    • Tips
    • Viral
  • Opini
  • Tumbuh
Reading: Kasus Bullying PPDS Undip Berdampak Buruk ke Layanan Pasien? Begini Kata Psikolog
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
  • Info
  • Unik
  • Opini
  • Tumbuh
© 2025 Bacaaja.co
Unik

Kasus Bullying PPDS Undip Berdampak Buruk ke Layanan Pasien? Begini Kata Psikolog

Psikolog dari Soegijapranata Catholic University atau Unika Soegijapranata, Indra Dwi Purnomo, khawatir kasus PPDS Anestesi Undip berdampak buruk terhadap layanan pasien.

R. Izra
Last updated: Mei 28, 2025 4:26 pm
By R. Izra
2 Min Read
Share
Ilustrasi dokter sedang melayani pasien. (net)
Ilustrasi dokter sedang melayani pasien. (net)
SHARE

NARAKITA, SEMARANG – Psikolog dari Soegijapranata Catholic University, Indra Dwi Purnomo menganalisis dampak buruk praktik bullying di lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesiologi Universitas Diponegoro (Undip).

Dia khawatir praktik bullying berupa pengkastaan senioritas hingga adanya aturan yang menindas junior, dapat berdampak buruk terhadap pelayanan pasien.

Diketahui bahwa proses pendidikan dokter residen atau mahasiswa PPDS Undip berlangsung di RSUP Dr Kariadi, Semarang. Mereka sehari-hari bersinggungan dengan pasien.

Indra mengatakan, istilah junior-senior, termasuk di lingkungan pendidikan, sebenarnya sudah lumrah. Namun, ketika hierarki junior-senior menjadi kasta sosial patologis, dapat berdampak negatif.

“Sistem itu mempermudah senior untuk melakukan eksploitasi,” ujar Wakil Dekan III Fakultas Psikologi tersebut, saat dihubungi Selasa (27/5/2025).

Dia mengatakan, bullying menyebabkan pelaku tidak peka atau minim sensitifitas terhadap orang lain. Mereka bisa saja membawa tingkah lakunya ke dalam aktivitas keseharian dan kinerja profesinya

“Sensitifitas terhadap penderitaan orang menjadi enggak bagus. Jeleknya secara jangka panjang, empati berkurang. Nanti ketika dia pegang pasien juga bisa berdampak begitu,” ucapnya.

Indra mendorong perlunya perombakan sistem pendidikan kedokteran. Dia menekankan pentingnya membongkar sistem tak tertulis yang memungkinkan praktik kekerasan terjadi.

Sebagai informasi, praktik bullying di PPDS Undip telah menelan korban jiwa. Salah satu mahasiswa junior bernama dr. Aulia Risma Lestari sampai stres dan memutuskan mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri.

Keluarga almarhumah Aulia Risma masih berpaya menuntut keadilan. Mereka ingin agar pelaku bullying dan pemerasan dijatuhi hukuman penjara maksimal.

Selain itu, keluarga korban juga mengharapkan adanya sanksi tambahan berupa pemecatan. Sebab, tiga terdakwa merupakan dokter sekaligus akademisi kampus.

“Tidak pantas lagi mereka berkarir di dunia kedokteran maupun dunia pendidikan,” ujar Misyal Achmad, kuasa hukum keluarga korban.

Menurutnya, pelaku bullying yang tega menindas orang lain, bisa dikatakan sakit secara mental.

“Mereka sakit secara mental, tega membully, memeras, mengancam. Sehingga tidak layak jadi dokter, jadi dosen, bagaimana nanti pasiennya, bagiamana nanti mahasiswanya,” kritiknya. (bay)

You Might Also Like

Robot Polisi Seharga Rp 3 Miliar di HUT Bhayangkara Tuai Sorotan, Netizen Ramai Bandingkan Harga Pasaran, Cuma Segini

Diterpa Isu Perselingkuhan, Pratama Arhan Ternyata Sudah Gugat Cerai Anaknya Andre Rosiade

Ini Tampang 4 Preman Ngaku Wartawan, Incar Publik Figur untuk Diperas

BMKG Minta Polisi Tindak Ormas GRIB Jaya, Ada Apa?

Uncovering the Latest Advancements in Machine Intelligence

TAGGED:dampak buruk layanan pasienpesikolog unika soegijapranatappds undipSoegijapranata Catholic University
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Suap Rp1.75 M Belum Diserahkan ke Mbak Ita, Rachmat Utama Dituntut Bui 2,5 Tahun
Next Article Presiden RI ke-7 Joko Widodo menegaskan mendukung penuh PSI yang diketuai si bungsu Kaesang Pangarep. Ia yakin, PSI akan menjadi partai besar pada 2034 mendatang.Foto: dok Jokowi Masuk Bursa Calon Ketua Umum PPP, Irfan Pulungan: Sebuah Anugerah . . .

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Korupsi, Tiga Doktor UGM Bakal Diadili di Semarang

Bedah buku di Pesantren Bumi Cendekia, Sleman, DIY, dalam rangaka mengenang sosok KH Imam Aziz.

100 Hari Wafatnya KH Imam Aziz: Mengenang Sosok Kiai Rakyat

Ilustrasi siswa SMK.

Nunggak SPP, Siswa SMK Beprestasi di Purworejo Dipaksa Mundur

Warga Semarang Patungan Kebaikan, PMI Kantongi Rp3,2 Miliar!

PWI Jateng Ganti Nahkoda, Tanpa Ribut-Ribut

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Gedung DPRD Makassar luluh lantak dilalap si jago merah. Gedung DPRD Makassar dibakar massa saat aksi demonstrasi pada Jumat (29/8/2025) malam.
Unik

Tunjangan Sultan, Rakyat Kelimpungan: Saat Elit Politik Lupa Caranya Turun ke Bumi

Agustus 31, 2025
Tim Advokasi May Day Semarang usai mengajukan permohonan penangguhan penahanan tersangka di Polrestabes Semarang. (dok tim advokasi)
Unik

16 Akademisi KIKA jadi Penjamin Pembebasan 6 Tersangka Aksi May Day Semarang

Mei 5, 2025
Unik

Fitness Tech: Gear that’s Transforming Health and Exercise

Januari 23, 2023
Kejagung pamerkan duit sitaan hasil korupsi CPO Wilmar Group.
Unik

Kejagung Pamerkan Duit Rp 11,8 Triliun Kasus Korupsi CPO Wilmar Group

Juni 17, 2025
  • Kode Etik Jurnalis
  • Redaksi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
  • Tentang Kami
  • Kaidah Mengirim Esai dan Opini
Reading: Kasus Bullying PPDS Undip Berdampak Buruk ke Layanan Pasien? Begini Kata Psikolog
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?