BACAAJA, JAKARTA – Kasus dugaan korupsi PT Sritex terus bergulir. Ada tersangka baru yang ditetapkan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).
Penyidik Kejagung menetapkan mantan Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), Iwan Kurniawan Lukminto (IKL), sebagai tersangka baru kasus ini.
Iwan menyusul kakaknya, Iwan Setiawan Lukminto, yang terlebih dulu ditetapkan sebagai tersangka.
Iwan yang sebelumnya pernah membuat heboh saat Kejagung menyita tas mickey mouse berisi uang miliaran rupiah, langsung ditahan begitu ditetapkan sebagai tersangka, Rabu (13/8/2025).
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Nurcahyo Jungkung bilang, penyidik menahan Iwan untuk keperluan penyidikan.
“Untuk kepentingan penyidikan, tersangka IKL dilakukan penahanan rutan selama 20 hari ke depan sejak hari ini, 13 Agustus 2025, di rutan Salemba Cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan,” kata Nurcahyo, di Gedung Bundar Kejagung, Jakarta Selatan, Rabu.
Penetapan Iwan Kurniawan sebagai tersangka dilakukan setelah penyidik pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung menemukan keterlibatan eks Dirut Sritex tersebut setelah memeriksa 277 saksi dan 4 ahli.
Sebelumnya, Kejagung telah menetapkan delapan tersangka, yakni:
• Allan Moran Severino (AMS), Direktur Keuangan PT Sritex periode 2006–2023.
• Babay Farid Wazadi (BFW), Direktur Kredit UMKM sekaligus Direktur Keuangan Bank DKI 2019–2022. • Pramono Sigit (PS), Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI 2015–2021.
• Yuddy Renaldi (YR), Direktur Utama Bank Jawa Barat dan Banten (BJB) 2009–Maret 2025.
• Benny Riswandi (BR), Senior Executive Vice President Bank BJB 2019–2023.
• Supriyatno (SP), Direktur Utama Bank Jateng 2014–2023.
• Pujiono (PJ), Direktur Bisnis Korporasi dan Komersial Bank Jateng 2017–2020.
• Suldiarta (SD), Kepala Divisi Bisnis Korporasi dan Komersial Bank Jateng 2018–2020.
Dalam perkara ini, Kejagung juga lebih dulu menetapkan tiga tersangka lain, yaitu:
• Iwan Setiawan Lukminto (ISL), Komisaris PT Sritex sekaligus saudara kandung IKL.
• Dicky Syahbandinata, Pemimpin Divisi dan Komersial PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Barat dan Banten tahun 2020.
• Zainudin Mapa, Direktur Utama PT Bank DKI Jakarta tahun 2020.
Kasus ini berkaitan dengan pemberian kredit dari Bank DKI, Bank BJB, dan Bank Jateng kepada PT Sritex.
Dalam prosesnya, ditemukan perbuatan melawan hukum oleh ketiga bank pembangunan daerah tersebut.
Kredit yang seharusnya digunakan untuk modal kerja justru dipakai untuk membayar utang dan membeli aset, termasuk tanah di Solo dan Yogyakarta milik Iwan Setiawan Lukminto.
Akibatnya, kredit dari Bank BJB dan Bank DKI kepada Sritex macet atau gagal bayar dengan status kolektibilitas 5.
Upaya eksekusi aset untuk menutupi kerugian juga tidak membuahkan hasil karena nilainya lebih kecil daripada pinjaman dan tidak dijadikan jaminan kredit.
Para tersangka dijerat Pasal 2 Ayat 1 atau Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). (*)