NARAKITA, JAKARTA – Era baru bagi Timnas Indonesia U-20 resmi dimulai. Frank Van Kempen, pelatih asal Belanda yang dikenal dengan spesialisasi di pembinaan usia muda, ditunjuk sebagai pelatih kepala Garuda Muda. Kepastian ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pada Sabtu (5/7/2025).
Lewat akun media sosialnya, Erick menyampaikan pertemuan penting yang dilakukannya dengan Van Kempen. Dalam unggahannya, ia menyebut sang pelatih tak hanya datang dengan pengalaman, tetapi juga dengan visi membangun kekuatan jangka panjang untuk Timnas kelompok usia.
“Hari ini saya bertemu dengan Frank van Kempen yang akan bertugas juga sebagai Kepala Pelatih Timnas Indonesia U-20,” tulis Erick dalam unggahannya.
Penunjukan Van Kempen sekaligus menjadi akhir dari masa tugas Indra Sjafri di skuad U-20. Indra sebelumnya memimpin tim dalam ajang Piala Asia U-20 2025. Meski belum mampu melangkah jauh, peran Indra tetap diapresiasi sebagai bagian dari proses regenerasi.
Sosok Van Kempen bukan nama baru dalam peta pelatih Eropa. Ia pernah mendampingi tim-tim muda Belanda dalam kapasitas sebagai asisten pelatih, termasuk untuk tim U-17, U-20, dan U-23. Selain itu, sejak 2014, Van Kempen juga dikenal sebagai instruktur pelatih UEFA untuk lisensi A, B, dan C.
“Coach Frank punya banyak pengalaman sebagai pelatih, khususnya di level pemain muda. Di KNVB, ia juga merupakan Instruktur Pelatih untuk UEFA. Pengalamannya akan sangat berharga bagi masa depan Garuda Muda,” kata Erick menegaskan.
Kedatangan Van Kempen bukan sekadar pengisian kursi pelatih, tetapi menjadi langkah konkret PSSI dalam memperkuat struktur pembinaan usia muda. Target utama yang telah dibidik bersama adalah Piala Dunia U-20 2027. Persiapan panjang dinilai perlu agar Indonesia dapat bersaing secara matang di level global.
Erick menambahkan bahwa Timnas U-20 akan diarahkan menjadi pondasi kuat bagi tim senior, dengan pendekatan jangka panjang yang konsisten. “Dengan kehadiran Coach Frank, kami ingin membangun kekuatan Timnas U-20 agar lebih siap untuk jenjang berikutnya dan bisa bersaing di level yang lebih tinggi,” tuturnya.
Penunjukan pelatih asing dalam struktur pembinaan PSSI bukan kali pertama. Namun, keterlibatan Van Kempen, yang memiliki rekam jejak kuat di Eropa dalam melatih dan mendidik pelatih, disebut sebagai langkah strategis untuk mendongkrak kualitas permainan dan sistem pelatihan tim nasional.
Selain pengalaman teknis, pendekatan Van Kempen terhadap pengembangan karakter dan mentalitas pemain muda juga menjadi alasan utama PSSI mempercayakannya memimpin Garuda Muda.
Di kalangan pelatih Belanda, Van Kempen dikenal sebagai sosok yang teliti dalam taktik dan disiplin dalam pembinaan. Ia juga pernah menukangi Jong NAC Breda dan terlibat dalam struktur pelatihan VVV Venlo. Dengan latar belakang tersebut, ekspektasi terhadap transformasi pola main tim U-20 cukup tinggi.
PSSI menilai bahwa pembinaan elite development program untuk usia muda harus dikawal oleh sosok dengan kompetensi mumpuni. Van Kempen akan bekerja sama dengan jajaran pelatih lokal untuk membangun sinergi dan transfer ilmu dalam jangka panjang.
Kepastian ini juga disambut positif oleh komunitas sepak bola Indonesia. Banyak yang menantikan bagaimana metode Van Kempen bisa membawa warna baru bagi skuad muda Merah Putih, yang kerap menjadi harapan dalam tiap siklus turnamen Asia dan dunia.
PSSI juga akan menyelaraskan program U-20 dengan peta jalan sepak bola nasional menuju 2045. Harapannya, Timnas U-20 tidak hanya menjadi ajang promosi pemain, tetapi benar-benar menjadi kawah candradimuka yang menghasilkan talenta kelas dunia.
Langkah awal Van Kempen akan dimulai dengan pemantauan pemain dari kompetisi Elite Pro Academy dan ajang turnamen lokal. Seleksi terbuka juga direncanakan agar talenta dari berbagai daerah bisa terjaring dengan baik.
“Selamat bertugas, Coach Frank!” tutup Erick Thohir. Sementara itu, publik menanti gebrakan pertama Van Kempen bersama Garuda Muda yang kini punya misi besar: menembus panggung dunia di 2027. (*)
