BACAAJA, SEMARANG – Delapan hari sudah, tapi air belum juga mau pergi. Warga Semarang mulai kehabisan sabar. Rumah tergenang, jalanan berubah jadi sungai. “Maunya ya surut, tapi bagaimana lagi,” keluh Lastri, warga Kelurahan Tambakrejo, saat ditemui, Rabu (29/10).
Dia mengaku tak bisa ngapa-ngapain. Akses ke rumahnya terputus. Kendaraan terpaksa diparkir di atas jembatan yang tak tergenang air. Menurut Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P Martanto, banjir masih merendam Kota Semarang. Area yang terdampak bahkan terus meluas.
Ketinggian Air
Menurut data BPBD, per hari ini banjir nyerang 24 kelurahan di lima kecamatan. Dari Panggung Lor sampai Genuksari, dari Kaligawe sampai Muktiharjo Kidul. Ketinggian airnya bervariasi, 10 sampai 80 cm. Warga dihadapkan fakta tiap keluar rumah, air udah di depan pintu.
Endro bilang, totalnya ada 63.400 jiwa terdampak, atau lebih dari 21 ribu KK. “Logistik tetap kami penuhi dari Posko Kebencanaan Kota Semarang. Lalu ada posko pengungsian di Kelurahan Muktiharjo Kidul dengan 22 jiwa dan di posko pengungsian USM ada 17 jiwa,” jelasnya.
Pemerintah udah coba menyikapi, dari pasokan bantuan sampai rekayasa cuaca. Tapi ya tetap belum bisa nyelesain masalah banjir. (bae)


