BACAAJA, SEMARANG – Orangnya kelihatan kalem, baik hati, dermawan, dan tidak sombong. Namun siapa sangka, dia adalah otak dari kejahatan keji yang saat ini sedang ramai disorot.
Orang yang kelihatan kalem dan baik hati itu ditangkap di Solo, belum lama ini.
Dia adalah Dwi Hartono. Sosok sultan dari Sumatra yang selama ini dikenal baik hati dan suka menolong.
Dwi Hartono diduga merupakan otak di balik penculikan dan pembunuhan terhadap Kepala Cabang Pembantu BRI Cempaka Putih Muhammad Ilham Pradipta.
Dalam postingannya jauh sebelum kasus pembunuhan ini meledak, Dwi Hartono mengaku sedang menempuh kuliah pasca-sarjana di atau S2 Master of Business Administration (MBA) atau Magister Administrasi Bisnis di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.
Ia sempat mengungah video di akun Instagram pribadinya @klanhartono “Kenapa saya mengambil S2 MBA UGM?”, sekitar 30 minggu lalu atau tepatnya pada 26 Januari 2025.
Belum diketahui secara pasti di mana Dwi Hartono menyelesaikan sarjana strata satunya di kampus mana.
Dwi Hartono asal Lahat, Sumatera Selatan, lahir pada 6 Oktober 1985. Di usia 26 tahun, ia meninggalkan kampung halamannya untuk merantau.
Sejak masih kuliah pada 2006, Dwi mulai merintis usaha kecil-kecilan seperti warung internet, persewaan PS2, kafe, hingga warteg.
Dari beberapa sumber diketahi, Dwi Hartono pernah membuka rental PS di Semarang. Sehingga, besar kemungkinan ia menempuh S-1 di sebuah kampus di Semarang.
Dwi Hartono asal Lahat, Sumatera Selatan, lahir pada 6 Oktober 1985. Di usia 26 tahun, ia meninggalkan kampung halamannya untuk merantau.
Sejak membuka kanal YouTube pada 2016 lalu, Dwi Hartono telah mempunyai 169 ribu subscribers. 128 video yang telah diunggahnya pun telah mendapatkan 4,9 juta views.
Diketahui, Muhammad Ilham Pradipta diculik di area parkir kantor pusat PT Lotte Mart Indonesia di Ciracas, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8/2025).
Dia ditemukan tewas esok paginya dalam kondisi tangan dan kaki terikat. Matanya dilakban.
Hingga saat ini polisi telah menangkap delapan orang yang diduga terlibat dalam kasus penculikan dan pembunuhan ini, satu di antaranya adalah Dwi Hartono.
Dwi Hartono ditangkap bersama tiga rekannya oleh Sub-Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Polda Metro Jaya pada Sabtu (23/8/2025).
“Pelaku berinisial DH, YJ, dan AA ditangkap pada Sabtu, 23 Agustus 2025, sekitar pukul 20.15 WIB, di daerah Solo, Jawa Tengah,” kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Abdul Rahim, Minggu (24/8/2025). (*)