BACAAJA, KUALA LUMPUR- Kalau biasanya KKN identik sama nginep di desa sambil ngajar anak-anak kecil, kali ini beda! Enam mahasiswa Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang malah dapet “quest” level internasional: sebulan penuh ngegas KKN di Malaysia.
Pelepasannya udah resmi banget, dilakukan Wakil Rektor I Unwahas, Dr Nur Cholid, barengan Kabid Pengabdian Masyarakat LPPM Unwahas, Saiful Bachri. Sampai di Malaysia, mereka langsung disambut Atase Kebudayaan dan Pendidikan KBRI, Prof Firdaus.
Dr Nur Cholid bilang kalau program ini bukan sekadar formalitas. “KKN Internasional ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam mendukung pendidikan literasi anak-anak di sanggar belajar mitra Unwahas di Malaysia,” ujarnya, Rabu (27/8).
Lintas Negara
Selain mengabdi, mereka juga belajar memahami dinamika sosial dan budaya masyarakat lintas negara. Enam mahasiswa ini nggak bakal leha-leha. Mereka disebar ke tiga sanggar belajar: At-Tanzil Putra Kajang, At-Tanzil Kota Damansara, dan At-Tanzil Serdang.
Jobdesc-nya? Ngasih pendampingan literasi, ngajarin agama, sampai bikin anak-anak migran Indonesia makin pede dengan skill dasar. Saiful Bachri ikut nimbrung. Kata dia, melalui program ini, mahasiswa tidak hanya mengaplikasikan ilmu, tetapi juga belajar membangun empati dan kontribusi nyata bagi warga di luar negeri.
Jadi intinya, bukan sekadar jalan-jalan gratis pake duit kampus. Program ini diharapkan bikin mahasiswa dapet pengalaman global, sementara anak-anak migran juga kecipratan manfaatnya. Unwahas pun makin eksis, nunjukin kalau kontribusi mereka nggak berhenti di Indonesia aja, tapi udah nyebrang negara. (bae)