BACAAJA, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih menelusuri praktik dugaan jual beli kuota haji khusus 2024. Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menyebut nama ustaz kondang Khalid Basalamah sebagai pihak yang diyakini paling tahu siapa sebenarnya penerima uang setoran dari travel haji.
“Ustaz KB setor uang itu untuk percepatan. Oknum yang terima siapa? Sebenarnya yang paling tahu itu ustaz KB, karena dia yang bertemu langsung,” kata Asep di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (26/9/2025).
Modus Uang Percepatan Kuota
Menurut Asep, modus yang dimainkan oknum Kementerian Agama cukup sederhana: hanya travel yang berani membayar “uang percepatan” yang bisa mendapat kuota tambahan. Salah satunya lewat biro perjalanan Uhud Tour yang terkait dengan Khalid Basalamah.
“Uang itu dikumpulkan lewat pihak travel oleh oknum tersebut. Jadi bukan sekadar setoran biasa, tapi disebut uang percepatan agar bisa dapat kuota,” jelas Asep.
Uang Dikembalikan Setelah DPR Bentuk Pansus
Masalah makin mencuat setelah DPR RI membentuk Panitia Khusus (Pansus) Haji. Oknum yang diduga bermain langsung mengembalikan dana yang sebelumnya sudah ditarik dari sejumlah travel, termasuk uang yang berasal dari pihak Khalid.
Alasan Mau Bayar: Dijanjikan Pasti Berangkat
Asep juga membeberkan alasan Khalid Basalamah mau membayar uang percepatan itu. Menurutnya, oknum Kemenag menjanjikan bahwa Khalid bisa berangkat tahun itu juga lewat jalur haji khusus.
“Kalau pakai visa Furoda memang bisa berangkat, tapi sering keluar mepet waktu. Oknum itu meyakinkan ustaz KB bahwa lewat kuota haji khusus lebih aman, lebih pasti, dan maktabnya dekat,” kata Asep.
Iming-Iming Lokasi Maktab Strategis
Selain kepastian berangkat, faktor lain yang ditawarkan adalah lokasi maktab yang lebih dekat dengan area utama di Mina. Hal itu disebut jadi alasan tambahan kenapa Khalid akhirnya setuju pindah dari Furoda ke kuota haji khusus.
“Karena maktabnya lebih dekat dan mobilitas jemaah lebih mudah, jadi mereka tergiur. Itu alasan kenapa ustaz KB dan travel lain ikut membayar,” ujar Asep. (*)