BACAAJA, JAKARTA – Insiden yang melibatkan seorang abang ojol dan kendaraan taktis (rantis) Brimob bikin warganet ramai membicarakannya. Publik jadi penasaran, sebenarnya seperti apa sih spesifikasi “monster jalanan” milik pasukan elite kepolisian ini?
Kendaraan rantis memang bukan mobil biasa. Dengan bodi baja, kaca anti peluru, hingga mesin buas, kendaraan ini lebih mirip tank mini yang dirancang untuk misi keamanan.
Rantis, Bukan Mobil Biasa
Rantis atau kendaraan taktis jadi tulang punggung Brimob Polri dalam berbagai operasi penting. Mulai dari pengamanan unjuk rasa, evakuasi darurat, hingga operasi kontra-teror, kendaraan ini selalu hadir di garis depan.
Desainnya bukan cuma soal gaya, tapi benar-benar soal ketangguhan. Hampir semua bagiannya dilapisi baja dan diperkuat dengan sistem penggerak yang bisa melibas jalanan berat sekalipun.
Barracuda: Ikon Rantis Brimob
Salah satu rantis paling terkenal adalah Barracuda. Kendaraan ini merupakan produk impor dari Korea Selatan, dirancang Doosan DST (sekarang Hanwha Defense), dan sudah dipakai sejak awal 2000-an.
Barracuda punya bodi full armor plate alias lapisan baja penuh. Kacanya pun pakai standar NIJ level 3 yang bisa menahan tembakan senjata ringan. Bobot totalnya tembus 12 ton, jadi wajar kalau disebut benteng berjalan.
Untuk kapasitas, Barracuda bisa membawa 12 personel bersenjata lengkap. Delapan di antaranya bahkan bisa berdiri di footstep luar. Mesin diesel DaimlerChrysler OM924LA dengan kapasitas 3.730 cc dan tenaga 218 hp jadi penggeraknya.
Persenjataan Barracuda
Yang bikin ngeri, Barracuda juga dilengkapi persenjataan. Di atapnya ada Browning M2HB kaliber 12,7 mm, ditambah opsi senapan kaliber 7,62 mm.
Selain itu, penembak yang bertugas di bagian atap mendapat perlindungan ekstra lewat cupola pelindung. Jadi bukan cuma kokoh, tapi juga aman untuk digunakan di tengah konflik.
Rimueng: Si Harimau dari Aceh
Selain Barracuda, Brimob juga punya Rimueng, rantis buatan dalam negeri dengan nama yang diambil dari bahasa Aceh, artinya “harimau”. Kendaraan ini lebih ramping dengan panjang 5,33 meter dan mesin 3.200 cc.
Meski ukurannya lebih kecil, Rimueng tetap full body armor plate dan kaca anti peluru NIJ level 3. Kendaraan ini bisa bawa 4 personel di dalam, plus 8 lagi di footstep kanan dan kiri.
Keunggulannya ada di kemampuan medan ekstrem. Rimueng bisa menaklukkan tanjakan sampai 60 derajat. Persenjataannya pun cukup lengkap, ada mounting gun senapan serbu dan dua volcano gas air mata dengan kapasitas 15 amunisi kaliber 38 mm.
Antara Fungsi dan Risiko di Jalan
Kalau dilihat dari spesifikasinya, jelas rantis Brimob bukan sekadar kendaraan. Ia adalah alat perang sekaligus alat pengamanan dengan kekuatan besar.
Tapi di sisi lain, bobot belasan ton dan tenaga besar juga berarti risiko tinggi kalau dipakai di jalan umum. Insiden dengan abang ojol kemarin jadi pengingat, bahwa pengoperasian rantis harus ekstra hati-hati.
Bagaimanapun juga, kendaraan seperti Barracuda dan Rimueng punya peran vital dalam menjaga stabilitas keamanan negara. Tinggal bagaimana memastikan penggunaannya selalu tepat sasaran dan aman buat masyarakat sekitar. (*)