Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Info
    • Politik
      • Daerah
      • Nasional
    • Ekonomi
      • Sirkular
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Olahraga
      • Sepak Bola
  • Unik
    • Kerjo Aneh-aneh
    • Tips
    • Viral
  • Opini
  • Tumbuh
Reading: Eks Waketum Nasdem Ahmad Ali Jadi Ketua Harian DPP Partai Gajah
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
  • Info
  • Unik
  • Opini
  • Tumbuh
© 2025 Bacaaja.co
Nasional

Eks Waketum Nasdem Ahmad Ali Jadi Ketua Harian DPP Partai Gajah

Masuknya Ahmad Ali bisa jadi “game changer” buat PSI. Tapi tanpa kerja nyata di lapangan, duet Kaesang–Ali hanya akan jadi headline sesaat. Jalan ke Senayan 2029 masih panjang, dan publik menunggu: apakah PSI kali ini benar-benar berbeda?

baniabbasy
Last updated: September 27, 2025 1:15 pm
By baniabbasy
6 Min Read
Share
Mantan Wakil Ketua Umum DPP Partai Nasdem Ahmad Ali memberikan sambutan usai dilantik sebagai Ketua Harian DPP PSI di Djakarta Theater, Jakarta, Jumat (26/9/2025). Foto: dok.
Mantan Wakil Ketua Umum DPP Partai Nasdem Ahmad Ali memberikan sambutan usai dilantik sebagai Ketua Harian DPP PSI di Djakarta Theater, Jakarta, Jumat (26/9/2025). Foto: dok.
SHARE

BACAAJA, JAKARTA – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali bikin kejutan politik. Mantan Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, resmi bergabung dengan PSI dan langsung dilantik sebagai Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).

Contents
Tantangan Internal: Gesekan GenerasiPartai Panggung

Pelantikan dipimpin langsung oleh Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, yang secara simbolis menyematkan pin PSI kepada Ahmad Ali dan jajaran pengurus baru. Dalam pidatonya, Kaesang menyebut kehadiran Ahmad Ali sebagai energi tambahan untuk memperkuat barisan partai.

“Sekarang ada tambahan amunisi baru, Pak Ahmad Ali yang mendampingi saya,” ujar Kaesang di hadapan kader PSI.

Kaesang menekankan, dirinya bersama Ahmad Ali punya visi yang sama: memperbaiki internal partai. “Hingga akhir 2026, fokus kita hanya satu, perbaikan struktur,” tegas putra bungsu Presiden Joko Widodo itu. Meski mengakui target lolos ke Senayan pada Pemilu 2029 tidak mudah, Kaesang tetap optimistis. “Saya percaya 2029 kita bisa masuk Senayan, apalagi sekarang ada tambahan amunisi baru,” imbuhnya.

Ahmad Ali pun menjawab optimisme itu dengan pernyataan keras. Menurutnya, PSI harus menargetkan lebih dari sekadar lolos ke Senayan. “PSI harus bertekad menjadi pemenang Pemilu 2029. Kekalahan dua pemilu sebelumnya seharusnya jadi modal introspeksi dan evaluasi. Kepengurusan PSI hari ini harus bisa memberikan jawaban,” tegasnya.

Kantor Partai Hanya Sebatas Nama

Bagi Ahmad Ali, kehadirannya bukan sekadar jabatan baru, melainkan tantangan besar. Ia menyebut PSI harus berani ambil bagian dalam menyelesaikan persoalan bangsa. “Mulai dari tantangan ekonomi, pelembagaan demokrasi, sampai soal kepercayaan publik terhadap pemimpin, PSI harus hadir sebagai solusi, bukan jadi bagian dari masalah,” ujarnya.

Ali juga menekankan pentingnya kerja nyata seluruh struktur partai: dari DPP, legislatif, kepala daerah, hingga kader lapangan. Ia menuntut semua pengurus bekerja solid. “Kantor DPD dan DPW PSI harus dibuka lebar. Kantor partai jangan sekadar papan nama, tapi jadi ruang kegiatan sosial agar PSI makin dekat dengan rakyat,” katanya.

Log in – nya Ahmad Ali ke PSI jelas punya bobot politik. Ia datang dengan modal pengalaman panjang, jaringan luas, dan reputasi sebagai salah satu tokoh penting di NasDem. Bagi PSI, yang selama ini sering dipandang partai “cupu” karena minim basis akar rumput, Ali bisa jadi booster yang dibutuhkan.

Tapi, ada catatan kritis: apakah PSI bisa menerima gaya kepemimpinan politisi senior tanpa kehilangan identitas “partai anak muda”? Kehadiran figur berpengalaman memang menambah daya tawar, tapi bisa juga bikin PSI terlihat tidak beda jauh dengan partai lama yang mereka kritik.

Dari sisi peluang, duet Kaesang–Ali adalah kombinasi unik: wajah muda dengan akses populer, ditambah politisi kawakan yang paham mesin partai. Kalau bisa menyatukan gaya ini, PSI punya kesempatan lebih besar untuk menembus parlemen 2029.

Namun dari sisi tantangan, ada risiko gesekan internal. Basis kader muda PSI bisa saja merasa peran mereka terpinggirkan. Di luar itu, publik juga masih skeptis—apakah masuknya Ahmad Ali benar-benar untuk memperkuat PSI, atau sekadar manuver politik personal pasca hengkang dari NasDem.

Masuknya Ahmad Ali ke PSI jelas bukan sekadar log in – log out jabatan. Ada hal penting yang jadi sorotan publik dan pengamat politik:

Tantangan Internal: Gesekan Generasi

Ahmad Ali bukan pemain baru. Sebagai mantan Wakil Ketua Umum Partai NasDem, ia punya pengalaman mengelola partai besar dan mengakses jaringan nasional. Kehadirannya bisa jadi “booster” buat PSI yang selama ini dikenal sebagai partai anak muda tapi miskin struktur daerah. Ali paham cara membangun basis politik di level akar rumput—sesuatu yang jadi titik lemah PSI.

Namun, masuknya figur senior juga bisa jadi dilema. PSI sejak awal branding sebagai partai anak muda, “anti partai lama,” dan kritis pada gaya politik konvensional. Kehadiran tokoh dengan pengalaman panjang bisa menimbulkan resistensi di internal—khususnya kader muda yang alergi dengan gaya politik “old school”. Pertanyaan besarnya: apakah PSI bisa menjaga identitas muda sambil mengakomodasi pengalaman senior?

Target lolos ke Senayan di Pemilu 2029 masih jauh. Tapi konsistensi partai diuji dari sekarang. Publik skeptis pada partai yang sibuk panggung tapi minim aksi di lapangan. Jika PSI benar-benar serius, mereka harus membuka kantor di daerah, bikin program sosial nyata, dan turun langsung ketemu masyarakat. Ahmad Ali sudah menyinggung soal ini. Pertanyaannya: apakah benar dilakukan atau cuma jadi retorika politik?

Partai Panggung

Dengan kombinasi wajah muda (Kaesang) dan politisi senior (Ali), PSI berpotensi mengisi ceruk politik “partai tengah”—tidak terlalu tua, tidak sekadar muda, tapi adaptif. Jika strategi ini jalan, PSI bisa merebut ceruk pemilih urban dan milenial yang kritis, tapi juga menarik basis pemilih daerah lewat jaringan yang dibangun Ahmad Ali.

PSI sering dianggap kuat di panggung media tapi lemah di akar rumput. Kehadiran Ahmad Ali bisa jadi ujian terakhir: apakah PSI bertransformasi jadi partai serius dengan basis massa, atau tetap jadi “partai panggung” yang hanya ramai di Jakarta tapi senyap di desa-desa.(*)

You Might Also Like

Ini Alasan Bambang Pacul Lengser dari Ketua PDIP Jateng

Banjir Bukan Takdir! Wali Kota Semarang Gaspol Bangun Rumah Pompa Baru di Petudungan

Sumur Ilegal di Blora Meledak, Tiga Nyawa Melayang, Baru Ingat Aturan?

Proyek Chromebook Kemendikbudristek: Ketika Laptop Bukan Sekadar Teknologi, Tapi Lapak Korupsi Rp1,98 Triliun

Akhmad Munir Resmi Jadi Ketum PWI, Janji Akhiri Drama Dua Kubu

TAGGED:headlineKetua Harian PSIPSI
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Suasana Sidang Umum PBB yang kosong karena ditinggal para diplomat daru negara peserta saat PM Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato Netanyahu Serang Balik, Prabowo Tegas Soal Palestina: Dunia Beri “Cold Shoulder” ke Israel di PBB
Next Article Tanggal 27 September jadi feonemena matematika istimewa abad ini. Tanggal 27 September 2025: Fenomena Matematika Paling Gokil Abad Ini

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Nawal Yasin Dorong Muslimat NU Terus Bersinergi Bangun Jateng

Agustina Tanam Batu, Nyalain Ekonomi Rakyat

Bos-Bos Tionghoa Diminta Gas Ekonomi Jateng

Duit Seret, Semangat Tetep Ngegas

Korupsi, Tiga Doktor UGM Bakal Diadili di Semarang

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Hukum

Jahitan Kasus Sritex Mulai Terurai, Tiga Tersangka Siap Dipermak Tipikor

September 17, 2025
Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Sugeng Suparwoto menegaskan pembangunan energi tak boleh mengorbankan rakyat sekitar proyek. Kasus PLTU Tanjung Jati B jadi sorotan karena memicu jalan rusak hingga sawah petani tak produktif. Foto: dok.
Info

DPR : Listrik Harus Nyala, Tapi Jangan Matikan Hak Rakyat

September 27, 2025
Ilustrasi pengangguran.
Pendidikan

Lulusan Kampus dan Gen Z Nyumbang Pengangguran Paling Banyak pada 2025

September 18, 2025
Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Politik

Ribuan Kasus Anak Keracunan MBG, Puan Ngegas: Harus Dievaluasi Total!

September 24, 2025
  • Kode Etik Jurnalis
  • Redaksi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
  • Tentang Kami
  • Kaidah Mengirim Esai dan Opini
Reading: Eks Waketum Nasdem Ahmad Ali Jadi Ketua Harian DPP Partai Gajah
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?