Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Info
    • Politik
      • Daerah
      • Nasional
    • Ekonomi
      • Sirkular
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Olahraga
      • Sepak Bola
  • Unik
    • Kerjo Aneh-aneh
    • Tips
    • Viral
  • Opini
  • Tumbuh
Reading: Ribuan Media Cetak Tutup, DPR Desak Pemerintah Lindungi Nasib Jurnalis
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
  • Info
  • Unik
  • Opini
  • Tumbuh
© 2025 Bacaaja.co
Unik

Ribuan Media Cetak Tutup, DPR Desak Pemerintah Lindungi Nasib Jurnalis

Badai krisis yang melanda industri media di Indonesia semakin memprihatinkan. Lebih dari 2.300 media cetak telah gulung tikar, ribuan jurnalis kehilangan pekerjaan, dan kesejahteraan insan pers kian tergerus di tengah dominasi media sosial tanpa regulasi.

T. Budianto
Last updated: Juli 9, 2025 3:26 pm
By T. Budianto
3 Min Read
Share
Anggota Komisi I DPR RI, Syamsu Rizal MI. (Foto: Ist)
SHARE

NARAKITA, MAKASSAR- Gelombang penutupan media cetak terus bergulir dalam satu dekade terakhir. Lebih dari 2.300 media cetak di Indonesia telah berhenti terbit permanen, menyisakan kegelisahan di tengah para pekerja media.

Kondisi ini mendorong Komisi I DPR RI mendesak pemerintah untuk turun tangan memperbaiki kesejahteraan jurnalis yang makin terpinggirkan akibat disrupsi media sosial tanpa regulasi yang tegas.

“Kita harus akui bahwa kehadiran platform media sosial yang tidak diatur secara ketat telah memukul industri media konvensional, baik cetak, daring, maupun penyiaran. Banyak jurnalis yang kini dirumahkan bahkan diberhentikan karena media tempat mereka bekerja sudah tidak mampu menggaji,” ungkap Anggota Komisi I DPR RI, Syamsu Rizal MI, Rabu (9/7).

Menurut data Serikat Perusahaan Pers (SPS), jumlah media cetak di Indonesia menyusut drastis dari sekitar 4.000 penerbit pada awal 2000-an menjadi kurang dari 1.700 pada 2024. Pendapatan iklan yang dulu menopang industri kini dialihkan ke platform digital seperti YouTube, Instagram, dan TikTok—yang tidak memiliki kewajiban etik jurnalistik dan regulasi setara dengan pers.

Deng Ical, sapaan akrab Syamsu Rizal menyerukan agar Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menggandeng lembaga negara lainnya serta perguruan tinggi untuk merancang platform digital Indonesia yang tidak hanya melindungi data pribadi, tetapi juga menjunjung etika informasi khas Nusantara.

“Kita harus punya roadmap platform digital buatan Indonesia. Bukan hanya untuk keamanan data, tapi juga menjaga ruang informasi yang sehat dan berimbang,” tegasnya.

DPR juga mendesak percepatan revisi terhadap sejumlah regulasi, seperti Undang-Undang Pers, UU Penyiaran, serta aturan lain yang dianggap tidak lagi relevan menghadapi dominasi algoritma platform global.

Runtuhnya Demokrasi

Anggota Komisi I DPR lainnya, TB Hasanuddin, mengingatkan bahwa kesejahteraan jurnalis adalah fondasi bagi pers yang independen. Ia menilai, jika profesi wartawan terus tergerus oleh tekanan ekonomi dan intervensi kepentingan pemilik modal, maka pilar keempat demokrasi akan runtuh secara perlahan.

Ia membandingkan perhatian DPR terhadap prajurit TNI yang cukup intens, dan menilai wartawan pun berhak mendapat perlindungan serta kesejahteraan serupa. “Kalau wartawannya tidak sejahtera, bagaimana bisa kita harapkan pers yang independen dan kuat mengawal demokrasi? Ini tanggung jawab bersama,” kata Hasanuddin dalam rapat dengar pendapat dengan Menteri Komdigi dan lembaga pers di Kompleks DPR RI.

Ia juga menyoroti dominasi korporasi dalam kepemilikan media yang membuat ruang redaksi rentan terhadap konflik kepentingan, sehingga pada akhirnya yang dikorbankan adalah posisi dan hak-hak jurnalis.

Komisi I menekankan perlunya regulasi baru yang bisa mengatur ekosistem informasi secara menyeluruh, termasuk perlindungan terhadap jurnalis, insentif bagi media lokal, hingga tata kelola distribusi iklan digital yang lebih adil.

“Bila negara tak hadir melindungi pers dan jurnalis, maka yang hancur bukan hanya industri, tapi juga demokrasi kita,” tutup Deng Ical. (*)

 

You Might Also Like

‘Pangeran Tidur’ Arab Saudi Meninggal Dunia setelah 20 Tahun Hidup dalam Kondisi Koma

Blankspot Jadi Hotspot: Internet Gratis Pemprov Jateng Bikin Desa Wisata Makin Hits

Yuk Liburan ke Luar Negeri Lagi! Bandara Ahmad Yani Resmi Buka Penerbangan Internasional

Ribuan Orang Turun Jalan, Teriakan ‘Turunkan Sudewo Sekarang Juga’ Menggema di Pati

Mas Hamenang Minta DMI Klaten Makmurkan Masjid dan Membina Umat

TAGGED:featuredheadlineindustri mediaKomdigikomisi I
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) RI. Nasdem Tuding MK Sebagai Lembaga Pembuat Undang-Undang Dasar Baru
Next Article Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom. OPM Pertanyakan Kapasitas Gibran Selesaikan Masalah Papua: Apa Kualifikasinya? Percuma!

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Nawal Yasin Dorong Muslimat NU Terus Bersinergi Bangun Jateng

Agustina Tanam Batu, Nyalain Ekonomi Rakyat

Bos-Bos Tionghoa Diminta Gas Ekonomi Jateng

Duit Seret, Semangat Tetep Ngegas

Korupsi, Tiga Doktor UGM Bakal Diadili di Semarang

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Peneliti Puskampol Indonesia, Andy Suryadi.
Hukum

Peneliti Puskampol: Polisi Jangan Asal Konpers, Buka Bukti Kematian Iko Unnes

September 21, 2025
Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan pidato perdananya dalam Sidang Umum PBB, New York, Selasa (23/9/2025). Foto: dok.
Opini

Pidato Berapi-api di PBB: Momentum Emas atau Janji Manis Prabowo di Panggung Dunia?

September 24, 2025
Unik

Keeping Up with the Latest Developments in the AI Landscape

Mei 29, 2023
Unik

Tragedi di Rinjani, Kementerian Pariwisata Tegaskan SOP Wajib Ditegakkan

Juni 28, 2025
  • Kode Etik Jurnalis
  • Redaksi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
  • Tentang Kami
  • Kaidah Mengirim Esai dan Opini
Reading: Ribuan Media Cetak Tutup, DPR Desak Pemerintah Lindungi Nasib Jurnalis
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?