BACAAJA, JAKARTA – Gas air mata lagi-lagi jadi momok di tengah aksi demonstrasi besar. Hampir setiap kali massa dan aparat berhadapan, suara letupan disusul kepulan asap putih jadi pemandangan yang enggak asing. Efeknya jelas bikin mata perih, dada sesak, dan hidung terasa terbakar.
Selama ini, banyak yang percaya kalau cara cepat atasi pedih gas air mata adalah dengan mengoleskan odol di bawah mata. Tapi tunggu dulu, ternyata itu mitos yang bisa bikin kulitmu malah iritasi. Jadi, gimana cara yang benar?
Gas air mata sebenarnya berisi senyawa kimia chlorobenzylidene malononitrile (CS). Bukan racun mematikan, tapi cukup bikin tubuh panik dengan reaksi cepat: mata berair, kulit terbakar, dan pernapasan terganggu. Efeknya biasanya cuma sementara, tapi tetap enggak bisa diremehin.
Bukan Odol, Ini Penjelasannya
Pasta gigi memang terasa dingin di kulit, tapi bukan berarti bisa netralisir gas air mata. Dokter spesialis kulit menegaskan, odol justru bisa bikin kulit iritasi, merah, bahkan luka kalau dipakai sembarangan di wajah. Jadi jangan sampai salah langkah.
Daripada percaya mitos, lebih baik pakai cara yang punya dasar medis. Ingat, gas air mata bukan menyerang lewat mata saja, tapi terutama lewat pernapasan. Artinya, yang perlu dijaga pertama adalah cara kita menghirup udara.
Tips Hadapi Gas Air Mata
Pertama, segera jauhi sumber asap. Jangan coba sok kuat berdiri di tengah kepulan. Kedua, lindungi hidung dan mulut dengan kain basah atau masker yang sudah dibasahi air. Ini bisa membantu menyaring partikel kimia sebelum masuk terlalu jauh ke paru-paru.
Kalau mata terasa perih, jangan buru-buru gosok. Lebih baik langsung guyur dengan air bersih mengalir. Semakin cepat partikel terbilas, semakin cepat juga rasa perih hilang. Jangan pakai sabun, apalagi odol.
Efeknya Bisa Lebih Berat untuk yang Punya Alergi
Buat orang dengan riwayat asma atau alergi pernapasan, gas air mata bisa lebih menyiksa. Gejala seperti sesak bisa bertahan lebih lama. Kalau sampai sulit bernapas, jangan tunggu reda sendiri—segera cari bantuan medis.
Dokter paru menyebut, meski iritasi akibat gas air mata biasanya sementara, pada kondisi tertentu bisa menyebabkan peradangan lebih serius. Jadi penting banget untuk tahu langkah pertama pertolongan.
First Aid yang Benar
Dokter darurat menjelaskan, cara paling efektif adalah:
- Menjauh dari lokasi asap.
- Gunakan kipasan atau tiupan udara untuk menghalau partikel.
- Bilas mata dengan air bersih sebanyak mungkin.
- Ganti baju yang sudah kena paparan asap, karena partikel bisa menempel di kain.
- Kalau iritasi belum juga hilang setelah beberapa jam, lebih baik periksa ke dokter. Jangan tunggu sampai parah.
Intinya, Jangan Asal Ikut-Ikutan
Mitos soal odol mungkin muncul karena banyak orang pengen cari cara instan. Padahal, informasi medis sudah jelas menyebut odol enggak ada hubungannya dengan efek gas air mata.
Yang dibutuhkan sebenarnya sederhana: air bersih, kain basah, dan kesigapan untuk menjauh dari sumber asap. Itu jauh lebih aman ketimbang eksperimen dengan bahan dapur yang enggak jelas manfaatnya.
Gas air mata memang dirancang untuk menghalau kerumunan, bukan melukai permanen. Tapi tetap saja, tanpa penanganan yang benar, efeknya bisa bikin panik dan berbahaya, terutama buat yang punya kondisi kesehatan tertentu.
Jadi kalau suatu hari kamu terjebak di tengah aksi dan gas air mata tiba-tiba beterbangan, ingat: jangan pakai odol. Cara terbaik tetap pakai logika medis—jauhkan diri dari asap, lindungi pernapasan, dan bilas mata dengan air. (*)