Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Politrik
  • Hukum
  • Economics
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Info Tetangga
  • Kepo
  • Rasan-Rasan
Reading: Program Barak Militer ala Dedi Mulyadi Tuai Kritik Tajam  dari KPAI, Banyak Temuan Negatif!
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
© 2025 Bacaaja.co
Kepo

Program Barak Militer ala Dedi Mulyadi Tuai Kritik Tajam  dari KPAI, Banyak Temuan Negatif!

KPAI juga menemukan bahwa sebagian peserta program tidak mengetahui alasan mereka ditempatkan di barak militer.

Nugroho P.
Last updated: Mei 17, 2025 9:37 am
By Nugroho P.
3 Min Read
Share
Program pendidikan karakter Pancawaluya di Jawa Barat yang mengadopsi metode barak militer mendapat sorotan tajam dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
SHARE

NARAKITA, BANDUNG – Program pendidikan karakter Pancawaluya di Jawa Barat yang mengadopsi metode barak militer mendapat sorotan tajam dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Program ini diterapkan kepada siswa dengan alasan penguatan karakter, namun pendekatan yang dilakukan justru menuai kritik terkait standarisasi dan dampaknya terhadap peserta.

Jasra Putra, Komisioner KPAI, mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan beberapa persoalan dalam program tersebut. Dari hasil pengawasan, KPAI mencatat bahwa belum ada standar baku dalam penyelenggaraan program, seperti panduan teknis, petunjuk pelaksanaan, dan standar operasional prosedur yang jelas. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan pelaksanaan di dua lokasi berbeda, yaitu Purwakarta dan Lembang.

“Perbedaan tersebut mencakup struktur program, ketersediaan sarana dan prasarana, rasio peserta dan pembina, serta metode pengajaran mata pelajaran sekolah yang tidak seragam. Kondisi ini berpotensi memengaruhi kualitas hasil program secara keseluruhan,” ujar Jasra dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Jumat (16/5).

Selain itu, KPAI juga menemukan bahwa sebagian peserta program tidak mengetahui alasan mereka ditempatkan di barak militer. Beberapa siswa bahkan mengaku hanya menerima instruksi tanpa mendapatkan penjelasan yang memadai. Temuan ini menunjukkan adanya ketidaktepatan dalam pemilihan peserta program.

Menurut Jasra, sebagian besar siswa yang mengikuti program ini berasal dari latar belakang kebiasaan merokok, sering membolos, atau terlibat tawuran. Namun, ada pula sekitar 6,7% siswa yang mengaku tidak mengetahui alasan mereka mengikuti program tersebut. Lebih parahnya lagi, pemilihan peserta tidak dilakukan berdasarkan asesmen psikolog profesional, melainkan hanya melalui rekomendasi guru Bimbingan Konseling (BK).

Kritik lain datang terkait ancaman yang diterima siswa. Ada laporan bahwa mereka yang menolak mengikuti program ini akan terancam tidak naik kelas. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa program lebih berfokus pada pendekatan koersif ketimbang pembinaan karakter secara holistik.

Menanggapi temuan tersebut, KPAI meminta Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk segera mengevaluasi program pendidikan karakter Pancawaluya ini. Menurut Jasra, perlu dilakukan pembaruan model program dengan memperhatikan prinsip perlindungan anak serta melibatkan peran orang tua, sekolah, dan lingkungan secara aktif.

“Pemerintah daerah juga harus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap perubahan perilaku peserta, baik selama program berlangsung maupun setelah selesai. Hal ini penting agar perubahan karakter yang diharapkan dapat bertahan dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Jasra.

KPAI juga mengingatkan agar pemerintah pusat dan daerah melakukan evaluasi kinerja lembaga layanan perlindungan anak, sehingga program pendidikan karakter tidak mengabaikan aspek hak anak. Keterlibatan stakeholder dalam perumusan program juga dinilai penting agar tidak ada lagi metode pendidikan yang justru mengancam kesejahteraan siswa.

You Might Also Like

Jelang Pemilu 2029, Golkar Jateng Siapkan Peta Jalan Konsolidasi

Pemprov Jateng Akui Kesulitan Capai Target Bauran Energi Terbarukan 2025

Rencana Rehab Sekolah di Semarang Dibatalkan Demi Penuhi Ambisi Suami Mbak Ita

Mengenal Stroke Hemoragik, Penyebab Kepergian Suami Najwa Shihab

Lima Mahasiswa Tersangka Demo Ricuh May Day Dibebaskan

TAGGED:barak militerdedi mulyadigubernur jawa baratKPAIprogram dedi mulyadi
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Presiden RI ke-7 Joko Widodo menegaskan mendukung penuh PSI yang diketuai si bungsu Kaesang Pangarep. Ia yakin, PSI akan menjadi partai besar pada 2034 mendatang.Foto: dok Soal Dugaan Ijazah Palsu, Jokowi Tetap Serahkan Fotokopi Ijazah, Bukan Aslinya
Next Article Kairul Anwar Kuasa Hukum 3 Tersangka Bullying PPDS Undip Ajukan Penangguhan Penahanan

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Komandan Batalyon Resimen IV Korps Brimob Kompol Cosmas K. Gae saat menjalani sidang etik di Ruang Sidang Gedung TNCC Mabes Polri Jakarta, Rabu (3/9/2025). Foto: dok.

Danyon Brimob Dipecat Karena Kasus Rantis Tabrak Ojol, Polisi Pastikan Kasus Dilanjutkan ke Jalur Pidana!

Timnas U-23 yang bermain dalam kualifikasi Piala Asia U-23 tahun 2025. Dalam laga perdana, Garuda Muda ditahan imbang Timnas U-23 Laos 0-0. Foto: dok.

Timnas U-23 Indonesia Gagal Menang Lawan Laos di Laga Perdana Kualifikasi Piala Asia U-23

Ilustrasi aksi demonstrasi.. Polisi Tangkap 7 Pemilik Akun Medsos Diduga Provokasi Demo Ricuh. (grafis/tera).

Polisi Tangkap 7 Pemilik Akun Medsos Diduga Provokasi Demo Ricuh

Massa yang datang menjarah rumah anggota DPR non-aktif dari Partai Nasdem Syahroni. Foto: dok.

Waduh! Pemilik Akun TikTok Provokasi Penjarahan Rumah Pejabat Ditangkap Polisi, Hati-hati Sebar Konten Provokatif!

PTUN Semarang Punya Layanan Gratis, Warga Kurang Mampu Bisa Gugat Tanpa Keluar Uang

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Aspidsus Kejati Jateng, Lukas Alexander Sinuraya (kanan) dan Kasi Penyidikan Pidsus Kejati, Leo Jimmy, menjelaskan progres penguautan korupsi BUMD Cilacap
Kepo

Kejaksaan Dalami Keterlibatan DPRD di Skandal Korupsi BUMD Cilacap

Juli 18, 2025
Kepo

Karimunjawa, Surga Baru Skydiver Internasional

Mei 12, 2025
Kepo

Sidak Legalitas WNA, Warga Malaysia Diduga Langgar Izin Tinggal

Mei 30, 2025
Gubernur Sumatra Utara (Sumut), Bobby Nasution.
Kepo

Setelah OTT KPK di Sumut, Bobby Minta Kantor Pemerintah-Swasta Putar Lagu Indonesia Raya : Nasionalisme

Juli 2, 2025
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?