Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Info
    • Politik
      • Daerah
      • Nasional
    • Ekonomi
      • Sirkular
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Olahraga
      • Sepak Bola
  • Unik
    • Kerjo Aneh-aneh
    • Tips
    • Viral
  • Opini
  • Tumbuh
Reading: Polisi Ubah TKP Kecelakaan, Puskampol: Pertebal Kejanggalan Kematian Iko Juliant
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
  • Info
  • Unik
  • Opini
  • Tumbuh
© 2025 Bacaaja.co
Hukum

Polisi Ubah TKP Kecelakaan, Puskampol: Pertebal Kejanggalan Kematian Iko Juliant

Peneliti Puskampol Indonesia, Andy Suryadi, menyatakan perubahan TKP kecelakaan mempertebal kejanggalan seputar kematian Iko Juliant Junior.

R. Izra
Last updated: September 3, 2025 1:16 pm
By R. Izra
3 Min Read
Share
Peneliti Puskampol Indonesia, Andy Suryadi.
Peneliti Puskampol Indonesia, Andy Suryadi.
SHARE

BACAAJA, SEMARANG – Kematian mahasiswa Fakultas Hukum Unnes, Iko Juliant Junior (19), makin penuh tanda tanya. Bukannya terang, kasus ini justru tambah gelap setelah muncul kabar perubahan lokasi kecelakaan.

Dari awal disebut terjadi di Jalan Dokter Cipto, eh belakangan polisi memastikam TKP kecelakaan di Jalan Veteran.

Peneliti Pusat Kajian Militer dan Kepolisian (Puskampol) Indonesia, Andy Suryadi, ikut menyoroti. Menurutnya, perubahan cerita soal TKP justru mempertebal aroma kejanggalan.

“Adanya revisi TKP kecelakaan yang sempat disampaikan tentu akan dirasa makin janggal oleh publik. Ini menunjukkan ketidaktelitian sebelum melemparkan statemen yang sebenarnya sangat penting,” tegasnya, Rabu (3/9/2025).

Kata Andy, adanya perubahan TKP semakin membuat polisi harus bisa membukti dengan bukti tak terbantahkan bahwa memang lokasi kecelakaan Iko Juliant Junior benar-benar di Jl Vetaran.

“Ini memang banyak kejanggalan, ya harus diusut tuntas dan transparan,” ujarnya.

Andy menilai, sejak awal narasi kecelakaan sudah bikin dahi berkerut. Kalau memang benar terjadi kecelakaan, kenapa korban malah jatuh ke tangan aparat, bukan warga sipil yang biasanya langsung nolong?

“Misal bukti CCTV dan siapa pelapor atau pengantar ke rumah sakit. Betulkah dia bukan orang yang paham area Semarang sehingga salah identifikasi nama jalan. Jangan-jangan jika bukti kurang kuat dan terbantahkan, nanti malah ada perubahan lagi,” imbuhnya.

Lalu kenapa ada jeda waktu berjam-jam sebelum korban akhirnya dibawa ke rumah sakit? Selama jeda itu, siapa yang sebenarnya menguasai korban?

Yang bikin publik makin sangsi, beredar kabar korban dibawa ke RS oleh anggota Brimob. Kalau betul, makin aneh lagi. Brimob kok bisa-bisanya jadi pihak yang “mengantar korban kecelakaan”?

Logikanya, korban langsung ditangani medis. Kalau pun Iko dianggap terlibat aksi demo, prosedurnya jelas: dibawa ke unit kriminal, bukan dipegang Brimob.

Tambahan kejanggalan lain berupa keterangan medis soal penyebab kematian belum juga dibuka transparan. Andy mendesak, hasil analisis dokter independen harus ditampilkan ke publik supaya tidak menimbulkan prasangka liar.

Apalagi, masih ada korban lain yang sekarang dirawat di rumah sakit, saksi hidup yang jadi kunci penting kasus ini.

Situasi memang sudah agak reda, tapi Andy wanti-wanti agar aparat tak bikin blunder yang justru memanaskan suasana.

Ia bahkan menyarankan polisi mengambil langkah adem dengan membebaskan demonstran yang ditangkap tapi tidak terbukti melakukan tindak kriminal berat. (bae)

You Might Also Like

Sri Mulyani: Pajak Itu Kayak Zakat, Guru Itu Beban? Publik: Lah, Serius Bu?

Gengs! YLBHI Tegaskan Korban Keracunan MBG Bisa Gugat Pemerintah, Begini Caranya

Massa Demo Pati Bakar Mobil Polisi di Depan Rumah Dinas Kapolres

DPR Kawal Ketat Program MBG, Kasus Keracunan Jadi Alarm Serius

Revisi UU BUMN: DPR Sepakat BUMN Harus Transparan & Bebas Rangkap Jabatan

TAGGED:headlineiko juliant juniorkejanggalankematian iko juliantmahasiswa fh unnesmahasiswa unnes
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Museum Kartun Indonesia Bakal Hadir di Kota Lama Semarang, Jadi Rumah Baru Buat Seni & Kreativitas
Next Article Ilustrasi Polri sedang melakukan patroli siber. Waduh! Polisi Intensif Patroli Siber, Omonganmu Pesan Burjo Lewat WA Pun Kini Bisa Diawasi

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Nawal Yasin Dorong Muslimat NU Terus Bersinergi Bangun Jateng

Agustina Tanam Batu, Nyalain Ekonomi Rakyat

Bos-Bos Tionghoa Diminta Gas Ekonomi Jateng

Duit Seret, Semangat Tetep Ngegas

Korupsi, Tiga Doktor UGM Bakal Diadili di Semarang

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dirangkul kakaknya Prananda Prabowo dan digandeng Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat jalan menuju ruang bimbingan teknis anggota Fraksi PDI-P se-Indonesia di Bali, Rabu (30/7/2025). Foto:dok
Unik

Puan Maharani di Tengah. Penerus Ketum PDI Perjuangan?

Juli 31, 2025
Sejumlah lembaga dan universitas di Jawa Tengah yang bekerjasama dengan Pemprov Jateng terkait pengadaan lapangan kerja di Jawa Tengah
Info

Lowongan Kerja Kekinian di Jawa Tengah? Intip AyoKerjo Jateng, Solusi Cari Kerja Anak Muda

September 10, 2025
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad usai mengikuti Rapat Paripurna DPR RI Ke-4 Masa Persidangan I. Foto: dok.
Nasional

Revisi UU Hak Cipta Dimulai! DPR dan Musisi Siap Gaspol Lindungi Hak Kreator

Agustus 26, 2025
Warga Tuban didatani aparat gabungan setelah bendera One Piece dikibarkan di atap rumahnya.
Unik

Kibarkan Bendera One Piece, Rumah Warga Tuban ‘Diserbu’ Aparat Gabungan

Agustus 3, 2025
  • Kode Etik Jurnalis
  • Redaksi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
  • Tentang Kami
  • Kaidah Mengirim Esai dan Opini
Reading: Polisi Ubah TKP Kecelakaan, Puskampol: Pertebal Kejanggalan Kematian Iko Juliant
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?