Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Info
    • Politik
      • Daerah
      • Nasional
    • Ekonomi
      • Sirkular
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Olahraga
      • Sepak Bola
  • Unik
    • Kerjo Aneh-aneh
    • Tips
    • Viral
  • Opini
  • Tumbuh
Reading: Lahan Vihara Buddha Jayanti Semarang Mau Diserobot, Umat Deg-degan!
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
  • Info
  • Unik
  • Opini
  • Tumbuh
© 2025 Bacaaja.co
Hukum

Lahan Vihara Buddha Jayanti Semarang Mau Diserobot, Umat Deg-degan!

Yayasan Ketua Yayasan Vajra Dwipa, Loekito Rahardjo Hidajat, bilang ada yang mau nyerobot tanah Vihara Buddha Jayanti Semarang seluas 82 Ha.

R. Izra
Last updated: Oktober 15, 2025 12:00 pm
By R. Izra
3 Min Read
Share
Ketua Yayasan Vajra Dwipa, Loekito Rahardjo Hidajat bersama Ketua FKUB Kota Semarang membentangkan peta Yayasan Vajra Dwipa, Selasa (14/10/2025). (bae)
Ketua Yayasan Vajra Dwipa, Loekito Rahardjo Hidajat bersama Ketua FKUB Kota Semarang membentangkan peta Yayasan Vajra Dwipa, Selasa (14/10/2025). (bae)
SHARE

BACAAJA, SEMARANG – Bayangin deh, lagi tenang beribadah, eh tiba-tiba ada yang ngaku-ngaku punya tanah tempat kamu sembahyang.

Ngeri kan? Itulah yang lagi dirasain umat Buddha di Vihara 2500 Buddha Jayanti, Semarang.

Ketua Yayasan Vajra Dwipa, Loekito Rahardjo Hidajat, bilang tanah vihara itu luas banget, sekitar 82 hektar. Dari dulu udah jadi tempat ibadah dan kegiatan sosial.

“Tanah ini dari zaman Belanda sudah dipakai buat umat,” kata Loekito, Selasa (14/10/2025).

Tapi belakangan, mulai muncul orang-orang yang entah dari mana, tiba-tiba nyangkul di situ.

Mereka minta surat keterangan penguasaan tanah ke kelurahan. Diduga surat itu mau dipakai buat klaim lahan.

Loekito curiga, surat-surat itu jadi celah buat perusahaan bernama PT RB masuk dan maksa patok lahan.

Biasanya sih di surat itu ada catatan, kalau nanti tanah disengketakan, surat dianggap nggak berlaku. Tapi tetap aja bisa dipakai buat proses ke BPN.

Katanya, pematokan udah jalan di banyak titik. Loekito juga bingung, soalnya sebagian tanah udah lama ditinggali warga. Mereka udah coba ngajak mediasi, tapi pihak perusahaan ngilang terus kayak ninja.

“Kami sudah mencoba mencari jalan damai dan mengajak bicara, tapi pihak mereka selalu menghindar,” jelasnya.

Masalahnya nggak cuma soal kertas atau batas tanah, tapi soal ibadah. Kalau sampai area vihara dipagar, umat bisa kehilangan tempat sembahyang.

Kebayang nggak sih rasanya, mau sembahyang aja takut disuruh minggir?

Yayasan udah coba cari kejelasan ke BPN. Tapi lagi-lagi, mentok di surat dari kelurahan. Syaratnya harus ada keterangan tidak sengketa. Tapi unat curiga, kelurahan udah ngeluarin surat serupa ke pihak lain.

Ketua FKUB Kota Semarang, Mustam Aji, akhirnya angkat suara. Dia bilang, rumah ibadah kayak gini harus dilindungi. “Kami akan bantu penguatan legalitasnya,” tegas Mustam.

Katanya lagi, FKUB siap bantu mediasi. Pemerintah kota juga diminta turun tangan biar status tanahnya jelas. Tempat ibadah yang udah berdiri lama jangan sampai terancam.

Menurut catatan FKUB, vihara itu udah berdiri dari tahun 1955. Lama banget kan?

Kalau dipikir-pikir, urusan kayak gini tuh miris banget. Udah jelas tempat ibadah, udah puluhan tahun berdiri, tapi masih aja bisa “digerogoti” surat.

Kadang hukum tanah tuh kayak teka-teki, yang kalah bukan yang salah, tapi yang kalah cepat urus dokumen. (bae)

You Might Also Like

Mardiono vs Agus Suparmanto, Drama Faksi PPP yang Tak Pernah Usai

Usai Demo Rusuh, Gubernur Jateng Minta Bupati & Wali Kota Kebut Perbaikan

Kabar Duka dari PPP, Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali Meninggal Dunia

Turis Asing Keciduk Nyolong Hp di Kota Lama Semarang, Gak Punya Paspor Pula

Proyek Chromebook Kemendikbudristek: Ketika Laptop Bukan Sekadar Teknologi, Tapi Lapak Korupsi Rp1,98 Triliun

TAGGED:headlineSemarangsengketa lahantanah viharavihara buddha jayanti
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Ilustrasi SPPG Polda Bali. Kronologi SPPG Polda Bali Lumpuh hingga Akhirnya Ngegas Lagi
Next Article Arab Perketat Aturan Haji: Gak Sehat, Gak Boleh Berangkat

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Korupsi, Tiga Doktor UGM Bakal Diadili di Semarang

Bedah buku di Pesantren Bumi Cendekia, Sleman, DIY, dalam rangaka mengenang sosok KH Imam Aziz.

100 Hari Wafatnya KH Imam Aziz: Mengenang Sosok Kiai Rakyat

Ilustrasi siswa SMK.

Nunggak SPP, Siswa SMK Beprestasi di Purworejo Dipaksa Mundur

Warga Semarang Patungan Kebaikan, PMI Kantongi Rp3,2 Miliar!

PWI Jateng Ganti Nahkoda, Tanpa Ribut-Ribut

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Starting XI Timnas Indonesia yang dipertandingkan melawan Taiwan, Jumat (5/9/2025) Timnas Garuda berhasil gasak Taiwan dengan skor 6-0. Foto: @TimnasIndonesia.
Sepak Bola

Pesta Gol di GBT! Timnas Indonesia Gasak Taiwan 6-0

September 6, 2025
Menpora membuka Munas BEM SI Kerakyatan di Sumatra Barat. BEM Unissula pun mundur dari keanggotaan BEM SI menyusul BEM Undip dan BEM UGM. Foto: dok/ist.
Unik

BEM Undip Ungkap Kondisi Munas di Padang Tak Kondusif, ‘Disusupi’ Pejabat hingga BIN

Juli 24, 2025
Politik

FX Rudy Janji Nggak Akan “Gusur-Gusuran” Kader

Agustus 22, 2025
Ilustrasi pengangguran.
Pendidikan

Lulusan Kampus dan Gen Z Nyumbang Pengangguran Paling Banyak pada 2025

September 18, 2025
  • Kode Etik Jurnalis
  • Redaksi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
  • Tentang Kami
  • Kaidah Mengirim Esai dan Opini
Reading: Lahan Vihara Buddha Jayanti Semarang Mau Diserobot, Umat Deg-degan!
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?