BACAAJA, JAKARTA – Belakangan ini media sosial, khususnya TikTok, ramai membahas soal toner air beras. Banyak warganet mengklaim cairan hasil rendaman beras ini bisa bikin wajah glowing alami tanpa perlu keluar biaya besar.
Fenomena ini pun langsung mencuri perhatian, mengingat tren skincare berbahan alami selalu punya tempat tersendiri di hati pencinta kecantikan. Air beras disebut-sebut kaya nutrisi, mulai dari vitamin B, vitamin E, mineral, sampai antioksidan yang dipercaya mampu melembapkan sekaligus mencerahkan kulit.
Cara bikin toner ini juga sederhana banget. Cukup rendam beras beberapa jam, lalu ambil airnya untuk disimpan dalam wadah bersih. Pengguna biasanya mengaplikasikan dengan kapas layaknya toner biasa, atau menyemprotkannya sebagai face mist di tengah aktivitas biar kulit tetap segar.
Namun, di balik kepopulerannya, tren ini juga memunculkan pro dan kontra. Dari sisi positif, sejumlah ahli memang mengakui air beras mengandung asam amino serta inositol yang bermanfaat bagi kesehatan kulit.
“Air beras memiliki banyak nutrisi yang bisa membantu menjaga kelembapan dan mendukung fungsi pelindung kulit,” jelas Dr. Blair Murphy-Rose, seorang dokter kulit.
Konten tentang toner air beras ini viral sejak beberapa beauty influencer membagikannya di TikTok. Video dengan tagar #RiceWaterToner bahkan sudah ditonton jutaan kali. Banyak yang memamerkan hasil kulit cerah setelah pemakaian rutin, sehingga membuat rasa penasaran publik semakin tinggi.
Tapi, nggak semua orang bisa langsung ikut-ikutan tanpa pertimbangan. Menurut pakar dermatologi, ada risiko di balik pembuatan toner homemade ini, terutama jika prosesnya tidak steril.
“Air beras yang difermentasi atau disimpan sembarangan bisa menjadi tempat berkembang biak bakteri dan jamur. Kalau diaplikasikan ke wajah, justru bisa memicu jerawat, iritasi, hingga infeksi kulit,” terang Dr. Alpana Mohta.
Oleh karena itu, meski terlihat natural dan murah meriah, penggunaan toner air beras tetap perlu hati-hati. Pastikan proses pembuatan dilakukan dengan kebersihan maksimal, gunakan wadah steril, dan jangan menyimpannya terlalu lama.
Beberapa dermatolog bahkan menyarankan untuk memilih produk skincare berbasis ekstrak beras yang sudah diformulasikan secara ilmiah, karena lebih terjamin keamanannya.
Tren ini sekali lagi membuktikan bahwa dunia kecantikan sangat dipengaruhi oleh media sosial. Dari dapur rumah, air beras bisa naik kelas jadi toner yang ramai diperbincangkan.
Meski begitu, pengguna skincare tetap disarankan untuk menyesuaikan dengan kondisi kulit masing-masing, karena hasil bisa berbeda pada setiap orang.
Apalagi bagi kulit sensitif, mencoba tren tanpa arahan dokter kulit bisa berujung pada masalah yang lebih serius.
Singkatnya, toner air beras memang bisa menjadi alternatif alami yang menjanjikan, tapi jangan lupa tetap memerhatikan faktor kebersihan dan keamanan.
Kalau ingin mencoba, lakukan patch test dulu di area kulit kecil untuk melihat ada reaksi atau tidak sebelum diaplikasikan ke seluruh wajah.
Dengan begitu, kamu bisa tetap menikmati tren viral ini tanpa harus mengorbankan kesehatan kulit. (*)