BACAAJA, SEMARANG – Dwi Hartono mahasiswa nonaktif S2 Master of Business Administration (MBA) UGM, merupakan residivis kasus ijazah palsu.
Dwi Hartono yang dikenal sebagai motivator bisnis merupakan satu di antara empat aktor intelektual atau otak penculikan terhadap Ilham Pradipta, Kepala Cabang Pembantu BRI Cempaka Putih, Jakarta.
Dwi Hartono rupanya meninggalkan banyak jejak di Semarang. Dwi merupakan jebolan salah satu Fakultas Kedokteran kampus ternama di Semarang.
Tak hanya itu, kamu juga perlu tahu, bukan kali ini saja ia berurusan dengan kriminalitas.
Ya, Dwi Hartono mempunyai catatan kejahatan di Semarang. Dwi Hartono merupakan residivis ijazah palsu.
Pada 2012, ia memalsukan sejumlah ijazah agar si empunya surat tanda tamat belajar itu bisa lolos pendaftaran Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung (FK Unissula) Semarang.
Kala itu, Dwi Hartono merupakan mahasiswa di Fakultas Kedokteran Unissula angkatan 2004.
Sejak 2006, ia menyebarkan brosur bimbel bernama Smart Solution yang menawarkan jaminan pasti diterima di jurusan kedokteran, kebidanan, keperawatan, farmasi, dan akuntansi.
Dwi Hartono mengubah nilai dan ijazah para calon mahasiswa dari jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menjadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Atas tindakannya itu, dia menerima uang mulai dari Rp 5 juta-Rp 10 juta dari setiap calon mahasiswa yang mendaftar.
Kasus ini terungkap setelah seorang Dekan Fakultas Kedokteran Unissula saat itu, Taifuqurrachman melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang.
“Iya benar, di tahun 2012 terkait pemalsuan ijazah SMA,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Andika Dharma Sena saat dikonfirmasi, Rabu (27/8/2025).
Selanjutnya, dalam persiangan di PN Semarang, Dwi Hartono dijatuhi hukuman yang sangat ringan, hanya enam bulan penjara.
Putusan itu lebih rendah daripada tuntutan jaksa yang menuntut Dwi Hartono kurungan penjara selama satu tahun.
Selama di Semarang, Dwi Hartono juga merintis berbagai usaha. Di antaranya rental PS, warung tegal (warteg), bimbingan belajar (bimbel) dan lainnya.
Kini, ia juga tercatat sebagai mahasiswa pasca-sarjana jurusan MBA di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta di kampus Jakarta.
Juru Bicara UGM I Made Andi Arsana dalam keterangan resminya di Yogyakarta, menyebut DH tercatat sebagai mahasiswa baru Semester 1 Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM kampus Jakarta.
“Yang bersangkutan telah dinonaktifkan dari seluruh kegiatan akademik Semester Gasal 2025/2026 sebagai bentuk dukungan UGM terhadap proses hukum dan penyelidikan yang tengah berlangsung,” ujar Andi Arsana, Rabu.
Dalam perkara penculikan dan pembunuhan terhadap M Ilham Pradipta, polisi telah menangkap 15 orang tersangka. Satu di antaranya adalah Dwi Hartono, yang ditangkap bersama dua orang lainnya di Solo.
Sejumlah tersangka lain diketahui ditangkap di Semarang. (*)