BACAAJA, JAKARTA- Momentum HUT RI jadi bikin beda nasib narapidana. Kalau banyak yang senang karena dapat remisi, mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo, justru harus gigit jari. Tapi kabar baiknya, istrinya, Putri Candrawathi, tetap bisa “diskon” masa tahanan.
Dirjen Pemasyarakatan Mashudi tegas bilang, Sambo nggak dapat remisi karena dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. “Enggak, enggak dapat,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Kamis (21/8).
Remisi sendiri sejatinya hak semua narapidana. Tapi ada pengecualian bagi mereka yang dihukum mati atau seumur hidup. Aturan ini diatur dalam Pasal 10 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. Intinya, kalau mau dapat remisi, narapidana harus berkelakuan baik, aktif ikut program pembinaan, dan menunjukkan penurunan risiko.
“Remisi itu kita kasih ke semua warga binaan, dari kasus korupsi sampai teroris. Yang enggak kita kasih cuma yang hukuman mati sama seumur hidup,” jelas Mashudi.
Nasib Berbeda
Nah, berbeda dengan Ferdy, Putri Candrawathi tetap beruntung. Masa tahanannya cuma 10 tahun, jadi dia berhak mendapatkan pengurangan masa hukuman saat HUT RI kali ini.
Kasus keduanya ini bermula dari pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Ferdy divonis penjara seumur hidup di tingkat kasasi, sementara Putri 10 tahun. Vonis mereka ini lebih ringan dibanding putusan pertama dan banding: sebelumnya Ferdy divonis mati, Putri 20 tahun.
Sekarang, Ferdy ditahan di Lapas Kelas II A Cibinong, Jawa Barat, setelah sebelumnya di Lapas Salemba, Jakarta. Putri berada di Lapas Kelas II A Tangerang, sebelumnya di Pondok Bambu.
Kisah ini jadi pengingat: meski remisi bisa jadi “bonus” bagi banyak napi, ada batasannya—seumur hidup atau hukuman mati tetap nggak bisa dapat potongan. Yang tahanannya terbatas? Selamat menikmati momen HUT RI dengan remisi! (*)