Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Politrik
  • Hukum
  • Economics
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Info Tetangga
  • Kepo
  • Rasan-Rasan
Reading: Garam, Gas, dan Gagal Paham: Industri Ngeluh, Pemerintah Bingung
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
© 2025 Bacaaja.co
Economics

Garam, Gas, dan Gagal Paham: Industri Ngeluh, Pemerintah Bingung

Masalah klasik bangsa kita balik lagi kayak mantan yang belum move on: kekurangan garam industri dan gas untuk produksi nasional. Komisi VII DPR RI ngeluh, industri megap-megap, tapi solusi masih nyangkut di awang-awang. Katanya cinta produk lokal, tapi pas butuh bahan baku malah nggak siap. Jadi, ini siapa yang salah? Kita, alam, atau sistem?

baniabbasy
Last updated: Agustus 25, 2025 1:27 pm
By baniabbasy
4 Min Read
Share
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim saat memimpin kunjungan kerja spesifik di PT Chandra Asia Pasific. Dalam kesempatan ini, DPR menyoroti kondisi Indonesia yang sedang kekurangan garam industri. Foto: dok.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim saat memimpin kunjungan kerja spesifik di PT Chandra Asia Pasific. Dalam kesempatan ini, DPR menyoroti kondisi Indonesia yang sedang kekurangan garam industri. Foto: dok.
SHARE

BACAAJA, CILEGON – Indonesia, negara maritim dengan laut seluas gosip seleb TikTok, ternyata masih juga kekurangan garam. Bukan buat masak rendang, ya, tapi garam industri. Gas juga nggak kalah nyesek: katanya sumber daya alam melimpah, tapi industri lokal harus puas dengan pasokan “seadanya”. Komisi VII DPR RI pun akhirnya turun tangan, atau setidaknya, turun kunjungan kerja.

Dalam lawatan penuh wibawa ke PT Chandra Asri Pacific di Cilegon (22/8/2025), Wakil Ketua Komisi VII, Chusnunia Chalim, nyentil kondisi pasokan bahan baku industri yang ya gitu-gitu aja. “Semangat nasionalisme sih oke, tapi kalau bahan bakunya nggak ada, industri bisa stop total. Mau bikin plastik pakai doa?” sindirnya, setengah serius, setengah satir (kami bantu satirin dikit biar relate).

Masalahnya emang klasik: garam industri di Indonesia udah kayak unicorn, ada tapi susah dicari. Alasannya? Produksi lokal belum bisa memenuhi standar dan kuantitas, sementara impor ditekan demi nasionalisme. Tapi gimana jadinya kalau terlalu nasionalis tapi tanpa stok bahan baku? Ya industri kita bisa masuk angin berjamaah.

Gas juga nggak kalah ngenes. Dari laporan yang diterima Komisi VII, kebutuhan gas industri baru bisa dipenuhi sebagian. Kayak orang pacaran LDR tapi cuma dikasih perhatian setengah-setengah. Komisi pun minta ada evaluasi lintas instansi — dari BGN sampai siapa pun yang bisa bantu nyari gas dan solusi, bukan cuma nyari panggung.

“Gas dan garam itu bukan pelengkap, itu bahan pokok produksi. Kalau terus begini, kita harus punya plan A, B, sampai Z kalau perlu. Jangan cuma wacana doang,” tegas Chusnunia, kayak lagi briefing tim sebelum deadline.

Salah satu solusi yang lagi digodok (semoga nggak gosong) adalah memberi kewenangan ke perusahaan buat impor langsung bahan baku. Atau setidaknya, nunjuk pihak lain yang bisa kerja lebih cekatan. Karena kalau nunggu semuanya siap dulu, bisa-bisa industri kita lebih duluan tutup dari warteg langganan yang pindah.

Anggota Komisi VII lain, Kardaya Warnika, nggak kalah galau. “Chandra Asri itu tulang punggung petrokimia kita. Kalau dia batuk, industri lain bisa pilek,” katanya. Beliau juga nyindir realita pahit: Singapura yang nggak punya laut segede kita aja bisa jadi raksasa petrokimia. Lah kita, punya laut luas tapi masih ngarep garam dari luar.

Kardaya juga kasih fakta sains (biar kita tambah pintar): garam industri tuh beda sama garam dapur. Butuh aditif dan proses kimia, bukan cuma jemur air laut di siang bolong. Jadi, inovasi itu kudu, bukan opsional. Kalau enggak, ya selamanya jadi penonton di liga industri global.

Sebagai mantan Kepala BP Migas, Kardaya pun janji Komisi VII bakal terus ngawal. Bukan ngawal mantan, tapi ngawal agar pemerintah nggak cuma janji manis soal bahan baku industri. Karena katanya industri mau jadi tulang punggung ekonomi, masa tulangnya keropos gara-gara kurang garam dan gas?

Garam dan gas itu bukan bahan tambahan, tapi pondasi industri. Kalau dua hal ini aja masih langka, mungkin yang perlu dievaluasi bukan cuma pasokan… tapi juga cara kita mikir soal kemandirian industri. Karena cinta produk dalam negeri itu bukan soal jargon, tapi soal logistik yang jalan.(*)

You Might Also Like

Serius Dorong EBT, Danantara Investasikan 120 Juta Dolar AS untuk Pertamina NRE

Jateng Tawarkan 15 Proyek Strategis di CJIBF 2025, Dorong Investasi Hijau dan Hilirisasi

Debut di BRICS, Indonesia Tampil Bepengaruh Dan Tetap Nonblok

75 Persen Pembangkit Listrik PLN Berasal dari EBT pada 2034, Simak Rinciannya

Menkeu: Beli Rumah di Bawah Rp2 Miliar Bebas Pajak hingga Akhir Tahun

TAGGED:Indonesia kekurangan garamIndustri Garam dan Gas nasional terancam
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Polisi apel siaga sebelum diturunkan untuk pantau aksi warga Pati surati KPK. Ribuan Polisi Diturunkan Pantau Aksi Warga Pati Ramai-ramai Surati KPK, Apa Gak Berlebihan?
Next Article Suasana pertemuan Kunjungan Kerja Komisi III DPR RI ke Kepulauan Riau dalam rangka kunjungan spesifik terkait RUU KUHAP. Foto: dok. RUU KUHAP Baru: Penegakan Hukum Lebih Manusiawi, Hak Tersangka dan Korban Diperkuat!

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Komandan Batalyon Resimen IV Korps Brimob Kompol Cosmas K. Gae saat menjalani sidang etik di Ruang Sidang Gedung TNCC Mabes Polri Jakarta, Rabu (3/9/2025). Foto: dok.

Danyon Brimob Dipecat Karena Kasus Rantis Tabrak Ojol, Polisi Pastikan Kasus Dilanjutkan ke Jalur Pidana!

Timnas U-23 yang bermain dalam kualifikasi Piala Asia U-23 tahun 2025. Dalam laga perdana, Garuda Muda ditahan imbang Timnas U-23 Laos 0-0. Foto: dok.

Timnas U-23 Indonesia Gagal Menang Lawan Laos di Laga Perdana Kualifikasi Piala Asia U-23

Ilustrasi aksi demonstrasi.. Polisi Tangkap 7 Pemilik Akun Medsos Diduga Provokasi Demo Ricuh. (grafis/tera).

Polisi Tangkap 7 Pemilik Akun Medsos Diduga Provokasi Demo Ricuh

Massa yang datang menjarah rumah anggota DPR non-aktif dari Partai Nasdem Syahroni. Foto: dok.

Waduh! Pemilik Akun TikTok Provokasi Penjarahan Rumah Pejabat Ditangkap Polisi, Hati-hati Sebar Konten Provokatif!

PTUN Semarang Punya Layanan Gratis, Warga Kurang Mampu Bisa Gugat Tanpa Keluar Uang

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Kondisi banjir rob yang menggenang di sebagian wiayah pesisir Kota Semarang dan Kabupaten Demak yang terus mengalami peningkatan dalam setiap tahunnya. Banjir dan rob ini, terjadi karena selain faktor alam (perubahan iklim) juga karena faktor kesalahan manusia mengelola alam. Foto: ilustrasi banjir Semarang
Sirkular

Perubahan Iklim dan Pemanasan Global Picu Peningkatan Rob di Pesisir. Apa Yang Harus Dilakukan?

Juli 20, 2025
Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma bangga karena bawang merah Brebes tembus pasar internasional dengan ekspor perdana akhir Juni 2025 sebanyak 11ribu 800 ton ke Singapura Thailand dan Vietnam
Economics

11.800 Ton Bawang Merah Brebes Terbang Ke Thailand, Singapura dan Vietnam

Juli 1, 2025
Ilustrasi energi baru terbarukan (ebt) pembangkit listrik tenaga angin dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). (narakita/grafis/tera)
Sirkular

90 Persen Proyek Energi Terbarukan Lebih Murah daripada Listrik Fosil, tapi . . .

Juli 28, 2025
Ilustrasi Anugerah Adipura
Sirkular

Menteri LH: Daerah yang Gagal Kelola Sampah ‘Dianugerahi’ Predikat Kota Kotor

Juni 23, 2025
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?