BACAAJA, SEMARANG- Semarang sore ini berubah jadi lautan protes. Ratusan driver ojol bareng mahasiswa tumplek blek di depan Mapolda Jawa Tengah, Jumat (29/8). Mereka kompak teriak minta keadilan buat Affan Kurniawan, driver ojol yang tewas dilindas mobil rantis polisi saat aksi di Jakarta.
Suasana awalnya adem. Poster-poster berisi protes diangkat tinggi, orasi keras menggema lewat pengeras suara. “Kalian sudah melindas teman kami, kami cuma cari nafkah!” teriak salah satu ojol perempuan, bikin massa makin emosional.
Pantauan di lapangan, ojol datang dari berbagai komunitas. Salah satunya Edo (31), driver asal Semarang, yang rela off bid demi aksi. “Kami nggak narik dulu. Kami nggak terima teman kami sampai meninggal karena dilindas,” katanya.
Ketegangan Memuncak
Tapi makin sore, massa makin banyak. Jalan Pahlawan macet total, polisi pasang barikade ketat plus mobil pengurai massa. Ketegangan memuncak saat ada yang mulai lempar botol plastik dan batu kecil. Polisi langsung balas dengan tembakan gas air mata. Massa kocar-kacir ke arah Simpang Lima, sebagian ada yang diamankan karena dianggap provokatif.
Gelombang protes ini jadi tanda bahwa kemarahan publik soal kasus Affan makin melebar. Tuntutan bukan lagi sekadar hukuman bagi oknum, tapi juga transparansi penuh dalam penanganan kasus. Polisi kini ditantang untuk membuktikan janji akuntabilitas di tengah sorotan publik yang tajam. (bae