BACAAJA, SEMARANG – Demo tuntut keadilan buat Affan Kurniawan, driver ojol yang tewas terlindas rantis Brimob, berujung ricuh. Polisi nggak tinggal diam, sepuluh orang langsung ditangkap.
Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, bilang semuanya sudah dibawa ke Polrestabes Semarang buat diperiksa.
“Ada massa yang ditangkap 10, sudah dilakukan pemeriksaan dan pendataan,” ujarnya, Jumat (29/8/2025).
Mereka yang diciduk disebut-sebut bukan cuma ikut demo, tapi juga ikutan rusuh.
“Rata-rata mereka anarkis, kami melakukan penyitaan ada besi, kamera,” jelas Artanto.
Biar massa bubar, polisi sampai keluarin gas air mata dan water cannon. Menurut Artanto, itu sesuai SOP karena demo udah disusupi kelompok anarko.
Kerusuhan ini juga bikin korban jatuh. Enam polisi luka, satu warga harus dibawa ke rumah sakit karena sesak napas.
Massa sendiri masih sempet bikin onar meski dipukul mundur ke Jalan Pahlawan. Mereka nekat bakar tiga mobil dan kantin di halaman kantor Gubernur Jateng.
Massa bakar mobil dan kantin
Kota Semarang Jumat (29/8/2025) malam berubah jadi horor. Demo yang awalnya berpusat di depan Polda Jateng berujung ricuh parah.
Massa ngamuk, tiga mobil di halaman kantor Gubernur Jawa Tengah dibakar, plus sebuah kantin yang ada tabung gasnya ikut dilalap api.
Sekitar pukul 19.48 WIB, ratusan orang datang dari arah belakang, tepatnya lewat Taman Indonesia Kaya.
Dari situ, mereka langsung lempar-lemparan ke dalam halaman belakang kompleks kantor gubernur dan juga DPRD Jateng.
Suasana makin bikin merinding karena lampu-lampu tiba-tiba dimatiin. Gelap gulita!
Orang-orang yang masih ada di dalam gedung jelas panik. Bayangin aja, di luar orang-orang ribut sambil bakar-bakaran.
“Mobil sama kantin dibakar,” kata Intan, seorang yang terjebak di kantor Gubernuran.
Kericuhan sebenarnya sudah terjadi sejak Jumat sore sekitar pukul 16.00 WIB. Massa melempari polisi dengan kayu hingga batu kecil. Bahkan ada insiden pelemparan bom molotov.
Polisi terlihat beberapa kali menyemprotkan air dengan mobil water cannon. Meski begitu, massa menolak mundur dan berusaha melawan petugas.
Situasi semakin panas. Tim pengurai massa siaga dan sejuru kemudian melesatkan tembakan gas air mata ke arah pendemo. (bae)