BACAAJA, SEMARANG – Kematian mahasiswa Fakultas Hukum Unnes, Iko Juliant Junior, makin terasa absurd. Setelah publik sempat digiring ke narasi kecelakaan di Jalan Dokter Cipto, eh terbaru polisi bilang TKP-nya bukan di situ, tapi di Jalan Veteran.
Meski sama-sama di Kota Semarang, kedua jalan itu jaraknya lumayan jauh. Dari Jalan Veteran ke Jalan Dokter Cipto melewati lima jalan berbeda.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, punya penjelasan jitu soal ini: katanya ya wajar kalau salah sebut jalan, soalnya anggota yang nolong mungkin nggak tahu nama jalannya.
“Namanya kejadian peristiwa yang sangat mendadak, singkat, ya, orang yang membawa belum tentu tahu namanya jalan apa,” ucapnya, Selasa (2/9/2025).
Jadi gini ceritanya, versi terbaru polisi: Iko kecelakaan pada Minggu (31/8/2025) dini hari sekitar pukul 03.05 di Jalan Veteran.
Supra yang ditunggangi Iko dan temannya Ilham disebut nabrak motor Vario yang dikendarai Viki dan Aziz. Keempatnya jatuh, luka berat-luka ringan, dan langsung dibawa ke rumah sakit.
Artanto ngebenerin bahwa yang bawa para korban ke rumah sakit adalah personel Brimob. “Yang bawa Brimob. Dia ada di lokasi. Karena kan kami ini pengamanan semua,” beber Artanto.
Nah, di titik inilah publik makin garuk kepala. Kalau memang murni kecelakaan, kenapa Brimob yang sibuk jadi sopir ambulans dadakan?
Dan kalau TKP pertama salah sebut, masa iya polisi yang tiap hari jaga jalan kok sampai nggak tahu bedain Dr Cipto sama Veteran? Kayak anak kos baru pindahan aja, masih bingung nanya “Mas, Alfamart deket sini lewat mana ya?”
Alasan “nggak tahu jalan” ini malah bikin misteri makin tebal. Soalnya, publik jadi mikir: kalau lokasi aja bisa salah, apalagi detail lain?
Jangan-jangan nanti ada revisi lagi: bukan di Veteran, tapi pindah ke jalan lain. Atau malah, plot twist paling gokil “ternyata bukan kecelakaan, tapi…?”. (bae)