BACAAJA, JAKARTA — Jangan remehkan tahi lalat yang berubah: bukan sekadar tanda estetik, tapi bisa jadi sinyal masalah kesehatan serius. Perubahan bentuk, warna, atau ukuran perlu dicatat, bukan diabaikan.
Deteksi dini dimulai dari hal simpel: pakai aturan ABCDE — Asimetri, Border (batas), Color (warna), Diameter, dan Evolving (berkembang/berubah). Jika salah satu kriteria terpenuhi, segera cek ke dokter kulit.
Berikut lima kondisi yang kadang “ketok” lewat tahi lalat yang tidak biasa.
1. Melanoma — yang paling berbahaya
Melanoma sering bermula dari tahi lalat yang berubah: asimetris, tepi tak rata, warna bercampur, atau cepat membesar. Karena bisa menyebar cepat, pemeriksaan dokter dan biopsi jadi hal krusial bila menemukan tanda mencurigakan.
2. Sindrom Nevi Displastik (Atypical/Dysplastic Nevi)
Beberapa orang punya banyak tahi lalat atipikal — ukurannya variatif dan bentuknya aneh. Meski tidak otomatis jadi kanker, kondisi ini meningkatkan risiko melanoma di masa depan sehingga pengawasan berkala dianjurkan.
3. FAMMM (Familial Atypical Multiple Mole and Melanoma)
Ini sindrom genetik: keluarga yang punya banyak tahi lalat atipikal cenderung lebih rentan terhadap melanoma. Riwayat keluarga jadi petunjuk penting untuk pemeriksaan lebih intensif.
4. Karsinoma Sel Basal (Basal Cell Carcinoma/BCC)
BCC biasanya muncul sebagai benjolan kecil yang berkilau atau lesi seperti luka yang tak sembuh — kadang mirip tahi lalat yang berubah. Meski umumnya tumbuh lambat dan kurang agresif dibanding melanoma, pengobatan segera tetap penting.
5. Neurofibromatosis Tipe 1 (NF1) — lewat ‘café-au-lait’ spots
Bukan semua bintik cokelat berarti NF1, tapi memiliki enam atau lebih bintik “café-au-lait” yang jelas ukuran tertentu bisa jadi indikator. NF1 bersifat genetik dan membutuhkan tindak lanjut karena berisiko memicu tumor saraf.
Tips cepat untuk deteksi mandiri
Foto rutin: ambil foto tahi lalat yang mencurigakan tiap beberapa minggu.
Bandingkan: lihat apakah ada perubahan bentuk, warna, atau tekstur.
Jangan garuk atau coba hilangkan sendiri—biarkan profesional yang menilai.
Kapan ke dokter?
Kalau tahi lalat terasa sakit, berdarah, berubah cepat, atau terlihat berbeda dari semua tahi lalat lain di tubuhmu (“ugly duckling”), jangan tunggu. Pemeriksaan dermatologis dapat meliputi dermatoskopi atau biopsi bila perlu.
Tahi lalat itu wajar, tapi perubahan bukan hal sepele. Mengerti tanda-tandanya dan cek ke dokter bisa menyelamatkan nyawa. Lebih baik curiga lalu lega, daripada menyesal karena telat bertindak. (*)