Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Politrik
  • Hukum
  • Economics
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Info Tetangga
  • Kepo
  • Rasan-Rasan
Reading: BNPT dan Ancaman Terorisme: Sudah Siapkah Kita di Era Serba Digital?
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
© 2025 Bacaaja.co
Hukum

BNPT dan Ancaman Terorisme: Sudah Siapkah Kita di Era Serba Digital?

Kunjungan kerja spesifik Komisi XIII DPR RI ke markas BNPT di Bogor bukan sekadar seremoni. Lima isu krusial jadi sorotan—dari struktur kelembagaan, anggaran, sampai kerja sama internasional. Di tengah apresiasi atas kinerja BNPT yang menjaga Indonesia dari serangan besar sejak 2022, muncul pertanyaan besar: apakah sistem kita sudah cukup tahan banting untuk menghadapi ancaman terorisme generasi baru?

baniabbasy
Last updated: Agustus 22, 2025 4:45 pm
By baniabbasy
4 Min Read
Share
BNPT menerima kunjungan spesifik dari Komisi XII DPR RI, Jumat, (22/8/2025). Foto: dok.
BNPT menerima kunjungan spesifik dari Komisi XII DPR RI, Jumat, (22/8/2025). Foto: dok.
SHARE

BACAAJA, BOGOR — Jumat, 22 Agustus 2025. Kantor BNPT di Bogor kedatangan tamu penting dari Senayan. Komisi XIII DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik (alias Kunsfik), dan membawa satu pesan besar: “Kita boleh puas, tapi jangan pernah lengah.”

Kepala BNPT, Komjen Pol. Eddy Hartono, menegaskan pentingnya penguatan peran lembaga, terutama Komisi XII DPR RI dalam menangani isu terorisme di Indonesia. Hal ini sesuai amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018, di mana BNPT ditugaskan menjadi pusat analisis dan pengendalian krisis. Termasuk untuk memperkuat teknologi informasi (TI) sebagai alat bantu dalam memetakan dan mengukur potensi ancaman.

Dalam penjelasannya, Eddy menyebut bahwa Indonesia perlu memiliki sistem penilaian ancaman terorisme yang kuat, seperti yang sudah diterapkan di negara-negara maju. “Singapura setiap 6 bulan bikin analisis soal ancaman terorisme, Australia juga punya sistem peringatan berlapis. Kita juga harus punya,” ungkapnya.

Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Dewi Asmara, memimpin langsung tim yang terdiri dari sejumlah legislator lintas fraksi. Dalam rapat serius tapi penuh nuansa kritis, Dewi menyampaikan lima isu utama yang jadi bahan evaluasi: kelembagaan, anggaran, program strategis (terkait Asta Cita), koordinasi lintas lembaga, dan kerja sama internasional.

BNPT disebut harus segera menyesuaikan struktur organisasi dan tata kerjanya agar selaras dengan UU Terorisme yang baru. Kepala BNPT, Eddy Hartono, menegaskan bahwa lembaganya kini berperan sebagai pusat analisis dan pengendalian krisis. Tapi, tanpa reformasi kelembagaan, fungsi ini bisa mandek di tengah jalan.

DPR menegaskan, begitu regulasi baru dari KemenPAN-RB keluar, mereka siap kawal bareng Kementerian Sekretariat Negara. Birokrasi boleh rumit, tapi keamanan nggak bisa nunggu.

Soal anggaran, BNPT justru dapat pujian. Penyerapan anggaran 2025 sudah tembus 70 persen—angka yang lebih baik dari beberapa kementerian lain. Tapi Dewi Asmara mengingatkan, jangan cepat puas.

“Tupoksi boleh keren, visi boleh tajam, tapi kalau nggak ada gizinya ya gak bakal jalan,” ujarnya, mengundang tawa para peserta rapat.

Untuk tahun 2026, DPR mendorong peningkatan anggaran agar BNPT bisa membangun sistem deteksi dini dan alert system yang kuat—karena pencegahan adalah segalanya.

BNPT diminta memperkuat program yang nyambung langsung ke Asta Cita poin dua: kesiapsiagaan nasionalisme. Ini bukan jargon, tapi panggilan untuk membangun ketahanan masyarakat lewat edukasi, pemberdayaan, pelatihan aparatur, hingga pemetaan zona rawan radikalisasi.

Dewi menegaskan, jangan sampai kita terlalu bangga dengan status zero terrorism, tapi malah kecolongan oleh ancaman-ancaman baru yang lebih terselubung.

“Lebih baik kita ribut dari sekarang, daripada menyesal setelah terlambat,” katanya lugas.

Meski BNPT udah kerja bareng banyak lembaga, dari penyediaan SDM sampai peralatan, Dewi menilai koordinasi lintas instansi perlu ditingkatkan. Apalagi dalam isu sensitif seperti ini, ego sektoral bisa jadi musuh tersembunyi.

Terakhir, Dewi mengangkat isu kerja sama internasional. Di era digital, terorisme nggak lagi kenal batas negara. DPR dorong agar BNPT, Polri, dan lembaga terkait makin kuatkan sistem monitoring dan penyadapan. Tujuannya jelas: cegah ancaman sebelum sempat jadi serangan.

BNPT memang layak dapat apresiasi. Sejak 2022, Indonesia relatif aman dari serangan besar. Tapi kerja belum selesai. Komisi XIII DPR RI kasih sinyal jelas: ancaman terorisme makin pintar, makin digital, dan makin sulit dilacak.

Sekarang pertanyaannya: apakah kita akan terus adaptif, atau justru terlena dengan keberhasilan sementara?(*)

You Might Also Like

BEM Undip Ungkap Kondisi Munas di Padang Tak Kondusif, ‘Disusupi’ Pejabat hingga BIN

Gempa 4,9 Guncang Bekasi: Jakarta Ikut Kaget, KRL Sempat Tersendat

Rowo Jombor Disiapkan Jadi Destinasi Ekowisata Tahunan, Gibran Tebar 50 Ribu Benih Ikan

FX Rudy Janji Nggak Akan “Gusur-Gusuran” Kader

Demo di DPR: Peserta Puluhan Orang, Pasukan Pengamanan yang Disiapkan 1.250 Personel

TAGGED:BNPTheadlinekinerja BNPT memuaskanSistem deteksi dini BNPT
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Wakil Rektor IV Universitas Diponegoro (Undip), Wijayanto, menjelaskan seputar pasukan buzzer dalam acara workhsop di kampusnya, Jumat (22/8/2025). *bae Industri Gelap Buzzer Politik: Bisnis Manipulasi Opini di Medsos
Next Article Lonjakan Kekayaan Noel Bikin Heboh, Sejumlah Mobil dan Motor Mewah Disita KPK

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Komandan Batalyon Resimen IV Korps Brimob Kompol Cosmas K. Gae saat menjalani sidang etik di Ruang Sidang Gedung TNCC Mabes Polri Jakarta, Rabu (3/9/2025). Foto: dok.

Danyon Brimob Dipecat Karena Kasus Rantis Tabrak Ojol, Polisi Pastikan Kasus Dilanjutkan ke Jalur Pidana!

Timnas U-23 yang bermain dalam kualifikasi Piala Asia U-23 tahun 2025. Dalam laga perdana, Garuda Muda ditahan imbang Timnas U-23 Laos 0-0. Foto: dok.

Timnas U-23 Indonesia Gagal Menang Lawan Laos di Laga Perdana Kualifikasi Piala Asia U-23

Ilustrasi aksi demonstrasi.. Polisi Tangkap 7 Pemilik Akun Medsos Diduga Provokasi Demo Ricuh. (grafis/tera).

Polisi Tangkap 7 Pemilik Akun Medsos Diduga Provokasi Demo Ricuh

Massa yang datang menjarah rumah anggota DPR non-aktif dari Partai Nasdem Syahroni. Foto: dok.

Waduh! Pemilik Akun TikTok Provokasi Penjarahan Rumah Pejabat Ditangkap Polisi, Hati-hati Sebar Konten Provokatif!

PTUN Semarang Punya Layanan Gratis, Warga Kurang Mampu Bisa Gugat Tanpa Keluar Uang

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Daerah

Food Waste Tembus Rp 2,4 T, Wali Kota Luncurin “Srikandi Pangan” Biar Makanan Nggak Mubazir

Agustus 21, 2025
Hukum

Dukun Iskandar Kambuh Lagi: Pasutri di Pemalang Jadi Korban Kopi Beracun

Agustus 20, 2025
Kepo

Sindikat Penjualan Bayi ke Singapura Patok Harga Satu Anak Bayi Rp 11 – 16 Juta

Juli 15, 2025
Sport

Cari Nahkoda Baru KONI Jateng, Tim Penjaringan Resmi Start Mesin!

September 3, 2025
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?