BACAAJA, JOGJA — Ratusan buruh bareng masyarakat sipil turun ke kawasan Tugu Jogja, Selasa (14/10/2025), buat gelar aksi damai bertajuk “Doa untuk Indonesia Damai: Tetapkan Upah Minimum Sesuai Kebutuhan Hidup Layak dan Negara Harus Hadir dalam PH”.
Aksi ini bukan cuma soal tuntutan upah, tapi juga jadi momen refleksi bareng. Para buruh di DIY mau nunjukin kalau solidaritas mereka masih solid —lintas pabrik, lintas sektor, dan tetap kompak buat satu tujuan: Indonesia yang damai dan adil.
Mereka percaya, kesejahteraan sosial cuma bisa tercapai kalau negara bener-bener hadir buat melindungi rakyat kecil, bukan cuma jadi penonton di tengah ketimpangan ekonomi.
Dengerin Rakyat, Jangan Tutup Telinga
Koordinator MPBI DIY, Irsyad Ade Irawan, bilang kalau kemakmuran cuma bisa tercapai kalau semua pihak — dari legislatif sampai eksekutif — mau buka telinga dan denger suara rakyat.
“Upah yang layak dan hubungan kerja yang adil itu fondasi buat ekonomi daerah yang kuat dan masa depan buruh di Yogyakarta,” tegas Irsyad.
Ia juga bilang, serikat pekerja siap jaga kondisi Jogja biar tetap aman dan damai. Caranya? Lewat musyawarah — baik bipartit maupun tripartit — buat nyelesain masalah antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah tanpa harus ribut-ribut.
Lima Tuntutan Buruh ke Pemerintah
Dalam aksi damai itu, MPBI DIY juga menyampaikan sikap resmi dan lima poin tuntutan ke Pemda DIY dan pemerintah pusat:
- Tetapkan UMK 2026 sesuai nilai Kebutuhan Hidup Layak (KHL) di tiap daerah.
- Tolak kebijakan apa pun yang bikin upah turun di bawah KHL.
- Perkuat pengawasan ketenagakerjaan, termasuk sanksi buat perusahaan yang langgar hak buruh.
- Pastikan sengketa hubungan industrial diselesaikan cepat, transparan, dan adil.
- Dorong sinergi antara pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja biar hubungan industrial di Jogja makin harmonis dan berkelanjutan.
“Semua pihak harus bareng-bareng bangun sistem kerja yang adil dan manusiawi,” tambah Irsyad di akhir orasinya.
Acara ditutup dengan doa bersama untuk kedamaian Indonesia dan kesejahteraan seluruh pekerja. Setelah itu, perwakilan buruh melanjutkan audiensi ke kantor Gubernur DIY buat nyampaikan langsung aspirasi mereka.
Aksi berlangsung damai dan tertib, dengan pengamanan dari aparat kepolisian. (*)