BACAAJA, PURBALINGGA – Purbalingga lagi naik mood kreatifnya. Sabtu malam, alun-alun berubah jadi catwalk raksasa untuk ngerayain Hari Batik Nasional. Yang jadi bintang? Batik Naga Tapa, motif baru yang resmi di-launching sama Bupati Fahmi M Hanif. Bukan cuma motif, tapi simbol kalau Purbalingga siap gas pol di dunia ekonomi kreatif.
Bupati Fahmi kelihatan happy banget. Katanya, Batik Naga Tapa bakal dipromosiin ke mana-mana, dari lingkup ASN sampai pelaku usaha dan masyarakat luas. Intinya, batik ini bukan cuma dilihat, tapi dipake. Biar makin dikenal dan merakyat.
Acara bertajuk Symphony Batik Purbalingga 2025 ini sengaja dikemas beda. Bayangin batik karya anak daerah dipadukan sama musik etnik yang vibes-nya magis, classy, dan bikin bangga.
Fahmi juga punya mimpi besar. Ia pengin event ini jadi pemantik bangkitnya destinasi wisata dan ekonomi kreatif se-Banyumas Raya. Kolaborasi lintas daerah gitu, biar turis gak sekali datang lalu pulang, tapi keliling sekaligus.
Di balik panggung acara, ada Dekranasda Purbalingga yang udah kerja keras dari jauh-jauh hari. Ketua Dekranasda, Syahzani Fahmi M Hanif, cerita kalau sebelum malam puncak, ada lomba desain motif batik. Pesertanya 90 orang. Motif terbaik bertema Naga Tapa dipilih buat dijadiin kain dan fashion show. Keren, kan?
Dan ini nih jawara lombanya. Kategori Klasik jatuh ke Ikrom Ainun, Andi Wahyudi, dan Ainur Rofik. Kategori kreasi baru dimenangkan oleh Karyo Gunawan, Khalia Ardarika P, dan Wendro Tanjung. Desain mereka jadi inspirasi karya yang tampil kece malam itu.
Sejak pagi sampai malam, alun-alun penuh energi. Ada lomba mewarnai dan melukis batik buat anak sekolah dengan peserta lebih dari 600 orang. Pameran UMKM, kuliner, kerajinan, sampai aksi batik kolosal yang dibikin 110 pengrajin dari 22 sentra batik di Purbalingga. Bahkan para pejabat juga ramaikan catwalk lewat Fashion Show Carnaval bareng pelajar dan Kakang Mbekayu.
Tarian daerah dan Wayang Gawang nambah suasana makin meriah tapi tetap berakar budaya sendiri.
Acara ini juga dihadiri Wakil Bupati Dimas Prasetyahani, perwakilan Forkopimda, Sekda, dan banyak tokoh penting lain yang ikut bangga lihat batik daerah makin punya spotlight.
Batik Naga Tapa udah resmi lahir. Sekarang tinggal kita dukung biar makin nge-hits, gak cuma jadi motif tapi jadi identitas kreatif Purbalingga yang siap dikagumi dunia. (*)


