BACAAJA, SEMARANG- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah lagi ngebut buat nuntasin penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi dapur penyedia Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Tapi tenang, meski prosesnya dipercepat, soal keamanan pangan nggak bakal ditawar-tawar!
Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yunita Dyah Suminar bilang, percepatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Ahmad Luthfi dan sesuai dengan Surat Edaran Kemenkes Nomor HK.02.02/C.I/4202/2025 tentang percepatan penerbitan SLHS.
“Percepatan bukan berarti obral sertifikat. Semua tetap harus lewat pemeriksaan menyeluruh. Kalau ada yang belum memenuhi syarat, wajib dibenahi dulu,” tegas Yunita, Jumat (10/10), di Kantor Dinkes Jateng, Jalan Piere Tendean, Semarang.
Proses pemeriksaan SLHS meliputi inspeksi kesehatan lingkungan (IKL), mulai dari pengecekan bahan makanan, penyimpanan, dapur, alat masak, sampai cara distribusi. Bahkan, para juru masak dan penyaji juga wajib ikut pelatihan khusus biar paham standar kebersihan dan wajib pakai perlengkapan seperti hair net dan sarung tangan.
Ahli Gizi
Selain dari Dinkes, tim ahli gizi di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) juga berperan jadi quality control, memastikan semua bahan dan proses tetap higienis sampai makanan siap disajikan.
“Sebagian besar SPPG udah nyelesain tahap inspeksi. Kami optimistis jumlahnya terus naik. Kalau masih ada yang kurang, segera perbaiki sebelum akhir Oktober,” kata Yunita.
Ia juga ngingetin semua SPPG buat aktif komunikasi dengan Dinkes setempat biar nggak ada miskom soal prosedur atau hasil evaluasi. Berdasarkan aturan Kemenkes, setiap SPPG wajib punya SLHS sebagai bukti kepatuhan terhadap standar higiene dan sanitasi.
SPPG yang udah beroperasi sebelum SE keluar dikasih waktu 1 bulan buat ngurus sertifikat. Sedangkan yang baru dibentuk wajib punya SLHS maksimal 1 bulan sejak ditetapkan.
Yunita menegaskan, Pemprov nggak mau ambil risiko soal keamanan makanan MBG.
“Yang kita kejar itu bukan kuantitas, tapi kualitas. Anak-anak harus dapat makanan bergizi dan aman,” tandasnya. (*)