BACAAJA, SEMARANG- Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, blusukan ke Rusunawa Karangroto RW 12, Genuk, Rabu (8/10) buat nyerap langsung aspirasi dan permasalahan warga.
Kunjungan itu juga jadi ajang buat nyemangatin jajaran dinas biar makin sigap urus warganya, terutama penghuni rusun. “Ya, lihat langsung aja. Sambil nyemangatin teman-teman dinas supaya makin semangat memperhatikan warganya, terutama yang tinggal di rusun,” kata Agustina.
Dari hasil dialog bareng warga, muncul sejumlah keluhan. Mulai dari nggak adanya ruang bermain buat anak-anak, jauhnya akses PAUD, kebijakan pembayaran listrik, sampai tanah rusun yang rendah dan gampang tergenang waktu hujan deras.
Agustina pun menegaskan, masalah rusun bukan cuma urusan satu dinas aja. “Ini nggak cuma tanggung jawab Disperkim, tapi juga DLH, DPU, sampai Dinsos. Semua harus bareng-bareng cari solusi di lapangan biar cepat kelar,” tegasnya.
Dari laporan pengelola, Rusunawa Karangroto Kota Lama yang dibangun tahun 1996 kini mulai banyak yang rusak. Bangunan dua lantai dengan total 104 unit itu punya banyak PR, dari kusen rapuh, atap keropos, sampai lantai bawah yang sering kebanjiran karena posisi tanah lebih rendah dari jalan.
Terbentur Anggaran
“Katanya mau direnovasi pintu kamar mandi, tapi berhenti dulu. Harapannya bisa dilanjut lagi, meskipun bertahap,” ujar Dwi, salah satu warga yang udah 13 tahun tinggal di rusun itu.
Sayangnya, perbaikan nggak bisa cepat terealisasi karena terbentur anggaran. Dari total 48 bangunan rusunawa (2.832 unit) di 12 wilayah, anggaran pemeliharaan cuma Rp1 miliar, padahal kebutuhan perbaikan sudah mencapai Rp7,2 miliar. Pendapatan dari retribusi rusun pun hanya Rp4,9 miliar per tahun.
Meski begitu, warga tetap mengapresiasi program bantuan dana Rp25 juta per RT dari Pemkot Semarang yang dinilai bikin semangat gotong royong makin hidup.
“Apa yang kami sampaikan semoga direspon cepat oleh Pemkot, khususnya Bu Agustina. Kami juga menyambut baik adanya dana Rp25 juta per RT, karena bikin kampung makin resik dan warga semangat bersih-bersih,” ujar Tri, Ketua RW 12.
Tri juga berharap program tersebut bisa terus dilanjut di tahun-tahun mendatang.
“Kalau bisa, program Rp25 juta per RT tetap jalan terus. Soalnya manfaatnya beneran terasa,” tambahnya.
Kunjungan Agustina di Rusunawa Karangroto ini jadi bukti kalau Pemkot Semarang masih aktif dengerin suara warganya langsung dari sumbernya, bukan cuma lewat laporan di meja kerja. (*)