Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Info
    • Politik
      • Daerah
      • Nasional
    • Ekonomi
      • Sirkular
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Olahraga
      • Sepak Bola
  • Unik
    • Kerjo Aneh-aneh
    • Tips
    • Viral
  • Opini
  • Tumbuh
Reading: Sirene Ilegal, Strobo Imitasi, Jalanan Jadi Panggung Arogansi: Publik Teriak “Stop Tot-Tot Wuk-Wuk!”
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
  • Info
  • Unik
  • Opini
  • Tumbuh
© 2025 Bacaaja.co
Hukum

Sirene Ilegal, Strobo Imitasi, Jalanan Jadi Panggung Arogansi: Publik Teriak “Stop Tot-Tot Wuk-Wuk!”

Gerakan #StopTotTotWukWuk jadi simbol perlawanan rakyat terhadap sirene dan strobo ilegal yang bikin jalan raya jadi panggung arogansi. DPR desak Polri bertindak tegas tanpa pandang bulu, karena tertib lalu lintas artinya menghargai nyawa dan martabat semua orang.

baniabbasy
Last updated: September 27, 2025 11:08 am
By baniabbasy
3 Min Read
Share
Gerakan #StopTotTotWukWuk jadi simbol perlawanan rakyat terhadap sirene dan strobo ilegal yang bikin jalan raya jadi panggung arogansi. DPR desak Polri bertindak tegas tanpa pandang bulu, karena tertib lalu lintas artinya menghargai nyawa dan martabat semua orang.
Gerakan #StopTotTotWukWuk jadi simbol perlawanan rakyat terhadap sirene dan strobo ilegal yang bikin jalan raya jadi panggung arogansi. DPR desak Polri bertindak tegas tanpa pandang bulu, karena tertib lalu lintas artinya menghargai nyawa dan martabat semua orang.
SHARE

LAGI asik nyetir, tiba-tiba suara “tot-tot wuk-wuk” meraung, strobo nyala kayak disko dadakan, jalanan dipaksa minggir. Familiar? Fenomena inilah yang bikin warganet ngamuk bareng, sampai lahirlah kampanye digital yang sekarang lagi viral: #StopTotTotWukWuk.

Gerakan ini bukan sekadar meme, tapi suara rakyat yang udah jenuh sama arogansi jalanan. Dari Jakarta sampai daerah, publik sepakat: sirene ilegal itu bukan hak istimewa, apalagi tiket bebas macet. Itu pelanggaran hukum yang bahaya.

Anggota Komisi III DPR RI, Gilang Dhielafararez, ikut bersuara lantang. Menurutnya, keresahan publik ini bukan basa-basi. “Jalan raya seharusnya ruang aman, bukan panggung arogansi. Gerakan ini adalah alarm keras buat aparat,” kata Gilang, Jumat (26/9/2025).

Ia menegaskan, Polri nggak boleh ragu menindak tegas. Soalnya, UU Nomor 22 Tahun 2009 udah gamblang: cuma ambulans, pemadam kebakaran, kendaraan pengawalan resmi, dan iring-iringan jenazah yang berhak pakai sirene & strobo. Titik. “Selain itu, pelanggaran hukum. Jangan ada tebang pilih,” tegasnya.

Sayangnya, di lapangan realitanya beda. Fenomena patwal jadi-jadian buat kepentingan pribadi masih gampang ditemui. Dari mobil pejabat yang lagi belanja sampai kendaraan pribadi sok-sokan, semua pengen jalan tol pribadi dengan cara instan: sirene ilegal.

“Ini yang bikin masyarakat makin muak. Sudah jadi rahasia umum ada pengawalan untuk kepentingan personal. Macetnya buat rakyat, mulusnya buat segelintir orang,” kritik Gilang.

Kritik publik pun nggak berhenti di medsos. Aksi nyata muncul lewat stiker bertuliskan “Stop Tot-Tot Wuk-Wuk” yang ditempel di kendaraan. Simbol sederhana ini jadi bentuk perlawanan di jalanan: rakyat pengen haknya diakui, pengen setara.

Biar makin jelas, Gilang mengingatkan: tertib lalu lintas itu bukan sekadar aturan kaku, tapi soal menghargai nyawa dan martabat manusia. Karena sekali jalan raya jadi arena arogansi, risiko kecelakaan, chaos, dan ketidakadilan bakal terus menghantui.

Ia juga mendukung langkah Korlantas Polri yang sempat membekukan sementara penggunaan sirene dan rotator. Tapi Gilang nggak mau setengah-setengah. “Harus ada SOP yang jelas, transparan, dan konsisten. Jangan cuma imbauan yang gampang dilanggar,” ujarnya.

Poin pentingnya: sirene darurat harus bener-bener darurat. Bukan darurat lapar, darurat telat meeting, atau darurat pengen sok berkuasa. Harus ada parameter tegas: apa yang disebut darurat, siapa yang boleh tentukan, dan mekanisme pengawasannya gimana.

Tanpa itu, jalan raya bakal terus jadi panggung drama arogansi. Rakyat disuruh sabar, sementara oknum seenaknya buka jalur. Gerakan #StopTotTotWukWuk hadir buat bilang: cukup sudah! Jalan raya bukan cuma milik mereka yang punya strobo, tapi ruang bersama untuk semua.(*)

You Might Also Like

Ini Perintah Mendagri Kepada Bupati Pati Sudewo

Bantahan Sekda Cilacap soal Korupsi Ditolak Hakim

Kejati Buru “Pemain” Lain Usai Tersangkakan Dosen UGM di Kasus Kakao Fiktif Rp7,4 M

Siswa SMP Grobogan Tewas di Kelas, Polisi Tangkap 3 Teman Sekolah Korban

ASN & PPPK di Semarang Wajib Gabung Koperasi Merah Putih, Deadline 30 Agustus!

TAGGED:Gilang DPR PDI-PheadlineStop Tot TotTot tot Wuk Wuk
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Tanggal 27 September jadi feonemena matematika istimewa abad ini. Tanggal 27 September 2025: Fenomena Matematika Paling Gokil Abad Ini
Next Article BGN mengajukan anggaran untuk program MBG tahun 2026 sebesar Rp 335 triliun. Sasaran 82,9 juta penerima. Dalam setiap bulan sebesar Rp25 triliun. Catat Ini, Keracunan MBG Terjadi di 70 Lokasi dan Seret Korban  5.914

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Nawal Yasin Dorong Muslimat NU Terus Bersinergi Bangun Jateng

Agustina Tanam Batu, Nyalain Ekonomi Rakyat

Bos-Bos Tionghoa Diminta Gas Ekonomi Jateng

Duit Seret, Semangat Tetep Ngegas

Korupsi, Tiga Doktor UGM Bakal Diadili di Semarang

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Daerah

Agro Expo 2025: Pertanian di Semarang Nggak Cuma Soal Sawah, tapi Juga Inovasi Kekinian

September 13, 2025
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas (tengah) menggandeng dua kubu PPP Mardiono dan Agus Suparmanto serta Taj Yasin Maemun yang sebelumnya saling bertikai dalam Muktamar X PPP. Foto: dok/humas
Nasional

PPP Akhirnya Rukun Lagi Setelah Drama Lempar-lemparan Kursi

Oktober 7, 2025
Ilustrasi pelanggan mengisi BBM di SPBU.
Ekonomi

BBM di Malaysia Lebih Murah tapi Keuntungan Petronas Lebih Gede dari Pertamina, Kok Bisa?

September 24, 2025
Olahraga

Cari Nahkoda Baru KONI Jateng, Tim Penjaringan Resmi Start Mesin!

September 3, 2025
  • Kode Etik Jurnalis
  • Redaksi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
  • Tentang Kami
  • Kaidah Mengirim Esai dan Opini
Reading: Sirene Ilegal, Strobo Imitasi, Jalanan Jadi Panggung Arogansi: Publik Teriak “Stop Tot-Tot Wuk-Wuk!”
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?