BACAAJA, SEMARANG – Kanker usus besar bukan hanya soal faktor usia, tapi juga erat kaitannya dengan gaya hidup sehari-hari. Salah satunya: pola makan. Data medis menyebut, sekitar sepertiga kasus kanker usus besar dipengaruhi langsung oleh apa yang kita makan. Jadi, jangan heran kalau penyakit ini kini juga mengintai generasi muda, bukan cuma mereka yang sudah berusia 50 tahun ke atas.
Banyak orang tidak sadar bahwa makanan enak yang sering kita konsumsi justru bisa jadi “boomerang” bagi kesehatan. Nah, biar lebih hati-hati, ini lima jenis makanan yang sebaiknya dikontrol porsinya supaya risiko kanker usus besar bisa ditekan.
1. Daging Merah, Apalagi yang Gosong
Steak, sate, atau iga bakar memang bikin ngiler. Tapi di balik rasanya yang juicy, daging merah mengandung heme yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker. Cara memasaknya juga berpengaruh. Daging yang dibakar sampai gosong bisa menghasilkan senyawa PAH (polyaromatic hydrocarbon), yang dikenal sebagai pemicu kanker.
Bukan berarti harus stop makan daging merah, tapi bijaklah dalam porsinya. Kurangi bagian gosong, dan seimbangkan dengan sayuran segar untuk menjaga kesehatan usus.
2. Roti Putih dan Olahan Tepung
Sarapan dengan roti putih memang praktis, tapi ternyata dampaknya nggak sesederhana itu. Roti putih terbuat dari biji-bijian olahan yang rendah serat. Hasilnya, kadar gula darah cepat melonjak, insulin meningkat, dan risiko kanker ikut bertambah.
Kalau mau lebih aman, ganti dengan roti gandum utuh. Kandungan seratnya lebih tinggi dan bisa bantu usus tetap sehat.
3. Seafood dengan Risiko Tersembunyi
Seafood selalu jadi favorit, dari sashimi sampai udang goreng tepung. Tapi, hati-hati! Beberapa jenis ikan seperti tuna atau makarel punya kandungan logam berat tinggi yang bisa memengaruhi kesehatan usus. Ditambah lagi, kalau seafood disajikan mentah atau mengandung pengawet berbahaya, risikonya makin besar.
Triknya sederhana: pilih seafood yang lebih aman seperti salmon atau udang, dan pastikan dimasak matang dengan cara direbus atau dikukus.
4. Junk Food dan Olahan Instan
Burger, nugget, soda, sampai makanan beku—praktis memang, tapi jangan sering-sering. Makanan olahan kaya gula tambahan, lemak jenuh, dan bahan kimia tambahan. Efeknya? Usus bisa mengalami peradangan kronis dan mikrobioma sehat terganggu. Itu salah satu jalan pintas menuju kanker usus besar.
Lebih baik biasakan makan makanan segar, buah, dan sayur yang jauh lebih ramah buat tubuh.
5. Gorengan, Si Teman Nongkrong yang Berbahaya
Siapa sih yang bisa nolak gorengan? Tempe mendoan, pisang goreng, atau bakwan selalu jadi favorit. Sayangnya, proses penggorengan dengan minyak panas—apalagi minyak bekas—bisa menghasilkan senyawa berbahaya seperti PAH. Senyawa ini bisa memicu peradangan dalam tubuh dan meningkatkan risiko kanker usus besar.
Kalau tetap ingin makan gorengan, pastikan minyaknya baru dan porsinya nggak berlebihan. Sesekali bolehlah, asal jangan jadi menu harian.
Hidup Sehat Dimulai dari Piring Sendiri
Intinya, banyak makanan yang kita suka sebenarnya punya sisi gelap kalau dikonsumsi berlebihan. Bukan berarti harus menghindari total, tapi pintar-pintarlah mengatur porsi, pilih cara masak yang lebih sehat, dan imbangi dengan serat dari sayur serta buah.
Makanan enak boleh, tapi jangan sampai bikin tubuh jadi korban. Karena pada akhirnya, usus sehat itu investasi jangka panjang untuk hidup yang lebih berkualitas. (*)