BACAAJA, SEMARANG- Jalan Kaligawe lagi-lagi tergenang. Banjir bikin banyak toko tutup, tapi satu warung sembako di pinggir jalan justru tetap buka. Namanya “ZZAF Jaya”, milik perantau Madura, berdiri di depan pom bensin Kaligawe, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari.
Air di luar warung udah setinggi lutut orang dewasa. Tapi pemiliknya santai aja, tetap melayani pembeli yang datang pakai celana digulung. “Kalau tutup, terus makan apa?” katanya sambil ngelap meja yang mulai lembap.
Lucunya, pembeli juga nggak kalah niat. Dua perempuan terlihat nyebur air cuma buat beli mi instan dan camilan. Sekitar 200 meter dari sana, ada satu warung Madura lain yang juga buka, di tengah deretan ruko yang semuanya tutup.
Sumber Kehidupan
Buat mereka, warung bukan cuma tempat cari duit, tapi sumber hidup yang nggak bisa padam cuma karena air naik. “Warung Madura baru tutup kalau kiamat,” begitu lelucon yang ternyata… ada benarnya juga.
Menurut data BPBD Kota Semarang, banjir masih merendam 24 kelurahan di 5 kecamatan, dari Panggung Lor sampai Genuksari. Ketinggian air antara 10 sampai 80 sentimeter, dan lebih dari 63 ribu warga terdampak. Tapi di tengah semua itu, semangat bertahan tetap mengapung,seperti warung kecil di Kaligawe ini.
Kamu sendiri gimana? Pernah lihat warung yang tetap buka meski situasi lagi parah gini? (bae)


