BACAAJA, MALANG- Riset kampus jangan cuma jadi urusan dosen aja. Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie ngajak dosen-dosen buat kasih ruang lebih gede ke mahasiswa supaya bisa langsung terjun bareng dalam penelitian.
“Yang paling penting itu gimana mahasiswa bisa ikut terlibat di riset dosen,” kata Stella usai ngisi acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di Universitas Negeri Malang, Senin (18/8).
Stella bilang, pengalaman nyemplung di riset bakal bikin mahasiswa lebih siap menghadapi dunia kerja. Selain bikin otak lebih kritis, mahasiswa juga bisa belajar ambil keputusan cepat plus ngatur waktu dengan lebih baik. “Data nunjukkin, itu yang paling dicari perusahaan sekarang,” tambahnya.
Keterlibatan mahasiswa juga bisa jadi win-win solution. Dosen nggak kewalahan karena beban kerja terbagi, sementara mahasiswa dapet pengalaman nyata. “Dengan begitu hasil riset bisa lebih berkualitas, bukan sekadar banyak-banyakan,” ujarnya.
Ekosistem Riset
Soal kualitas riset, Stella sempat menyinggung ada 13 kampus di Indonesia yang masuk radar Research Integrity Risk Index 2024 karena hasil penelitiannya diragukan. Menurut dia, ini tandanya ekosistem riset di Tanah Air masih perlu dibenahi.
Buat masalah pendanaan, kementerian lagi getol dorong skema co-funding bareng BUMN dan swasta. Skemanya, 85 persen duit dari kementerian, 15 persen dari perusahaan. “Biar lebih tepat sasaran, riset juga kami arahkan sesuai kebutuhan industri, misalnya energi terbarukan untuk PLN,” jelas Stella.
Intinya, kata Stella, mahasiswa jangan cuma jadi penonton di kampus. Kalau mau siap kerja dan punya skill mumpuni, sekarang waktunya ikut nyemplung langsung di dunia riset. (*)