Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Politrik
  • Hukum
  • Economics
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Info Tetangga
  • Kepo
  • Rasan-Rasan
Reading: Viral Dimana-mana, Angka Survei Dedi Mulyadi Justru Segini!
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
© 2025 Bacaaja.co
Kepo

Viral Dimana-mana, Angka Survei Dedi Mulyadi Justru Segini!

Dengan angka yang melambung tinggi dan sorotan publik yang terus mengiringi, Dedi Mulyadi kini berdiri di persimpangan antara keberanian dan konsekuensi. Hanya waktu yang bisa membuktikan,

Nugroho P.
Last updated: Mei 29, 2025 7:46 pm
By Nugroho P.
5 Min Read
Share
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
SHARE

NAMA Dedi Mulyadi belakangan ramai menghiasi jagat maya. Gaya kepemimpinannya yang nyentrik, keputusan-keputusan kontroversialnya, hingga sikap tegasnya kerap viral di media sosial. Namun siapa sangka, di balik sorotan publik yang begitu besar, angka survei tingkat kepuasan terhadap kinerjanya justru mencuat mencengangkan.

Indikator Politik Indonesia baru saja merilis hasil survei terkait evaluasi kinerja 100 hari Gubernur Jawa Barat, termasuk Wakil Gubernur-nya. Angka yang ditunjukkan? Fantastis. Tingkat kepuasan publik terhadap Dedi Mulyadi mencapai 94,7 persen.

Angka ini menjadikannya gubernur dengan kepuasan publik tertinggi se-Jawa, bahkan mengungguli daerah-daerah besar lain seperti Jakarta, Jawa Tengah, hingga DIY. Riset dilakukan secara tatap muka terhadap 600 responden dari berbagai wilayah di Jawa Barat, dengan margin of error sebesar 5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Founder Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengungkapkan bahwa 41 persen responden mengaku sangat puas terhadap Dedi, dan 54 persen menjawab cukup puas. Hanya 4 persen yang merasa kurang puas, sementara 1 persen memilih tak menjawab.

“Kalau kita lihat dari tren di Jawa, angka kepuasan terhadap Dedi Mulyadi jauh meninggalkan gubernur lain. Bahkan dalam kategori ‘sangat puas’ saja, Jabar menempati posisi teratas,” ujar Burhanuddin dalam konferensi daring yang digelar Rabu (28/5/2025).

Namun, kondisi berbeda terjadi pada pendampingnya. Erwan Setiawan yang menjabat sebagai Wakil Gubernur justru mendapat nilai jauh lebih rendah. Hanya 9 persen responden yang menyatakan sangat puas, dan 52 persen cukup puas. Sisanya menyatakan kurang puas, tidak puas, atau tidak menjawab.

“Jaraknya cukup menganga antara Dedi dan Erwan. Artinya, persepsi masyarakat terhadap dua pimpinan ini sangat berbeda tajam,” tambah Burhanuddin.

Jika dibandingkan dengan gubernur lain di Pulau Jawa, posisi Dedi makin menonjol. Gubernur DIY mendapatkan 83,8 persen kepuasan, Jawa Timur 75,3 persen, Jawa Tengah 62,5 persen, Jakarta 60 persen, dan Banten hanya 50,8 persen.

“Angka 94,7 persen ini sangat solid. Tapi perlu dicatat, bukan hanya soal capaian teknis yang membentuk kepuasan publik. Ada dimensi emosional yang juga kuat dalam membentuk persepsi masyarakat terhadap pemimpinnya,” jelas Burhanuddin.

Ia menekankan bahwa persepsi kinerja tidak semata-mata soal hasil kerja teknokratik, tetapi juga bagaimana pemimpin dipandang hadir dan berpihak kepada rakyat.

Di sisi lain, kontroversi tetap mengikuti langkah Dedi. Dalam 100 hari pertamanya menjabat, Dedi Mulyadi mengeluarkan sejumlah kebijakan tegas yang menuai pujian sekaligus kritik tajam dari berbagai kalangan.

Salah satunya adalah larangan kegiatan study tour yang dianggap membebani orangtua. Ia meminta agar sekolah menggantinya dengan program edukatif dan berbiaya ringan. Meski mendapat dukungan dari sebagian pihak, Kementerian Pendidikan tetap menekankan pentingnya keselamatan dan prosedur standar.

Tak hanya itu, Dedi juga menghapuskan seremoni wisuda dari jenjang TK hingga SMA. Menurutnya, acara semacam ini hanya menjadi beban tambahan tanpa nilai akademik yang relevan. Kebijakan ini ditanggapi beragam oleh pihak sekolah dan orangtua.

Namun kebijakan yang paling menyita perhatian adalah pengiriman siswa nakal ke barak militer. Para siswa yang terlibat tawuran, minuman keras, hingga kecanduan game akan dibina secara fisik dan mental lewat kerja sama antara Pemda, TNI, dan Polri. Kebijakan ini langsung mendapat kritik tajam dari para pengamat pendidikan.

Mereka menilai pendekatan semacam itu dapat menciptakan trauma serta stigma sosial baru. Solusi yang disarankan adalah pembinaan karakter melalui kurikulum yang disesuaikan dan berbasis pendekatan psikologis.

Meski penuh kontroversi, popularitas Dedi tetap meroket. Rakyat Jawa Barat tampaknya tetap memberikan kepercayaan besar pada gaya kepemimpinan yang lugas dan tak biasa itu.

“Jangan buru-buru mengaitkan semua kepuasan dengan kinerja teknis. Kadang, rakyat hanya ingin merasakan bahwa pemimpinnya hadir, mendengar, dan bertindak,” pungkas Burhanuddin.

Dengan angka yang melambung tinggi dan sorotan publik yang terus mengiringi, Dedi Mulyadi kini berdiri di persimpangan antara keberanian dan konsekuensi. Hanya waktu yang bisa membuktikan, apakah gebrakan-gebrakannya akan menjadi sejarah manis atau justru boomerang politik di kemudian hari. (*)

You Might Also Like

Fatwa Haram Sound Horeg Disorot, Pelaku Usaha di Malang Angkat Bicara

Begini Hasil OTT KPK! 6 Orang Digelandang, ke Gedung Merah Putih

Inilah Sosok Kiai Sholeh Darat, Ulama Pejuang dari Nusantara yang Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Polda Jateng: Sebelas Ormas Terindikasi Terlibat Aksi Premanisme

Lagi Hype! Toner Air Beras Jadi Andalan Skincare, Efektif atau Cuma Tren?

TAGGED:dedi mulyadiGubernur Dedi MulyadiKang Dedi Mulyadikinereja dedi mulyadisurvei dedi mulyadi
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Live TikTok Saat Operasi Caesar, Dua Perawat Didepak RSU Muhammadiyah Jombang
Next Article Momen Langka di Borobudur: Presiden Macron Sentuh Patung Buddha di Puncak Candi

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Komandan Batalyon Resimen IV Korps Brimob Kompol Cosmas K. Gae saat menjalani sidang etik di Ruang Sidang Gedung TNCC Mabes Polri Jakarta, Rabu (3/9/2025). Foto: dok.

Danyon Brimob Dipecat Karena Kasus Rantis Tabrak Ojol, Polisi Pastikan Kasus Dilanjutkan ke Jalur Pidana!

Timnas U-23 yang bermain dalam kualifikasi Piala Asia U-23 tahun 2025. Dalam laga perdana, Garuda Muda ditahan imbang Timnas U-23 Laos 0-0. Foto: dok.

Timnas U-23 Indonesia Gagal Menang Lawan Laos di Laga Perdana Kualifikasi Piala Asia U-23

Ilustrasi aksi demonstrasi.. Polisi Tangkap 7 Pemilik Akun Medsos Diduga Provokasi Demo Ricuh. (grafis/tera).

Polisi Tangkap 7 Pemilik Akun Medsos Diduga Provokasi Demo Ricuh

Massa yang datang menjarah rumah anggota DPR non-aktif dari Partai Nasdem Syahroni. Foto: dok.

Waduh! Pemilik Akun TikTok Provokasi Penjarahan Rumah Pejabat Ditangkap Polisi, Hati-hati Sebar Konten Provokatif!

PTUN Semarang Punya Layanan Gratis, Warga Kurang Mampu Bisa Gugat Tanpa Keluar Uang

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Kepo

The Future is Here: Exploring Cutting-Edge Tech Gadgets

Februari 17, 2023
Kepo

Wajib Tahu, Ini Penipuan Berkedok Asmara

Juni 19, 2025
Nafa Urbach, Syahroni dari Nasdem, dan Eko Patrio dan Uya Kuya, resmi dinonaktifkan dari DPR RI dari partainya masing-masing karena dinilai menghina rakyat. Foto: dok.
Kepo

Viral Joget & Komentar Pedas, Uya Kuya, Eko Patrio, Sahroni, dan Nafa Urbach Resmi Dinonaktifkan dari DPR!

Agustus 31, 2025
Pengurus Kopdes Merah Putih Pekopen menjalankan usaha koperasi dengan menjual saruy-sayuran segar, Kamis (1072025). (humas pemprov)
Kepo

Luthfi Klaim Koperasi Merah Putih di Jateng Mampu Serap 68.000 Tenaga Kerja, Bagaimana Perhitungannya?

Juli 12, 2025
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?