Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Info
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Unik
    • Kerjo Aneh-ANeh
    • Tips
    • Viral
  • Opini
  • Tumbuh
Reading: Valuasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan: Jalan Tengah Pembangunan Banjarnegara Maju 2025
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
  • Info
  • Unik
  • Opini
  • Tumbuh
© 2025 Bacaaja.co
Opini

Valuasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan: Jalan Tengah Pembangunan Banjarnegara Maju 2025

Akhirnya, valuasi bukan hanya soal angka di atas kertas, melainkan soal arah pembangunan daerah. Sudah saatnya Bupati Banjarnegara menjadikan valuasi SDA sebagai fondasi kebijakan agar Banjarnegara tetap hijau, mandiri, dan siap berkontribusi dalam pencapaian cita-cita Indonesia Emas 2045.

Nugroho P.
Last updated: September 9, 2025 1:53 pm
By Nugroho P.
4 Min Read
Share
Sekar Antik Laras Ati
SHARE

KABUPATEN BANJARNEGARA merupakan daerah dengan potensi sumber daya alam (SDA) yang cukup melimpah, mulai dari lahan pertanian, hutan lindung, air tanah, hingga pariwisata alam. Potensi ini sejatinya dapat menjadi modal pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Namun, fakta di lapangan memperlihatkan adanya tantangan serius, seperti alih fungsi lahan hijau, eksploitasi air tanah tanpa kendali, dan aktivitas pertambangan lokal. Semua itu berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan, bencana longsor, dan menurunnya kualitas air (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2022).

Dalam konteks ini, valuasi SDA dan lingkungan memiliki peran penting. Valuasi tidak hanya berfokus pada perhitungan nilai ekonomi, tetapi juga memperhitungkan fungsi ekologis dan sosial. Misalnya, hutan tidak hanya dilihat dari nilai kayunya, tetapi juga perannya dalam menyerap karbon, menjaga keanekaragaman hayati, dan menahan erosi. Dengan adanya valuasi, pemerintah daerah dapat menyusun kebijakan berbasis bukti yang tidak sekadar mengejar keuntungan jangka pendek, melainkan juga mempertimbangkan keberlanjutan ekologi dan sosial (Carter, 2007).

Untuk mencapai visi Banjarnegara Maju 2025, terdapat beberapa langkah strategis yang bisa menjadi rekomendasi bagi Bupati Banjarnegara dan dinas terkait. Pertama, integrasi valuasi ke dalam kebijakan tata ruang. Setiap pembangunan baik infrastruktur jalan, perumahan, maupun kawasan industri perlu disertai analisis kerugian ekologis dan sosial. Pembangunan di kawasan rawan longsor, misalnya, bisa menimbulkan biaya bencana yang jauh lebih besar daripada manfaat ekonominya (Hardjasoemantri, 2019).

Kedua, pemerintah daerah perlu mengatur pemanfaatan air tanah dan pertambangan lokal dengan regulasi yang tegas. Penetapan kuota pengambilan air tanah, retribusi berbasis valuasi lingkungan, serta mekanisme sanksi adalah langkah yang perlu diterapkan. Dana yang terkumpul dari kebijakan ini dapat dialokasikan kembali untuk konservasi lingkungan, rehabilitasi lahan, dan penyediaan air bersih bagi masyarakat (UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup).

Ketiga, partisipasi aktif masyarakat desa perlu diperkuat. Banjarnegara memiliki desa-desa dengan potensi wisata alam dan pertanian organik yang sangat besar. Jika masyarakat dilibatkan dalam proses valuasi SDA, mereka akan memiliki kesadaran lebih kuat untuk menjaga lingkungan.

Program desa wisata berbasis ekologi maupun hutan desa adalah contoh konkret penerapan valuasi yang mampu menyeimbangkan aspek ekonomi, ekologi, dan sosial (BPS Banjarnegara, 2023). Keempat, penting untuk memperkuat kolaborasi pemerintah daerah dengan perguruan tinggi. Universitas Jenderal Soedirman, khususnya Program Magister Ilmu Lingkungan, dapat menjadi mitra strategis dalam riset valuasi SDA. Kebijakan berbasis data akademik yang valid akan lebih tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Sebagaimana sering ditekankan oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah Valuasi SDA dan Lingkungan  Prof. Rahab, valuasi SDA adalah kunci pembangunan berkelanjutan. Dengan perspektif ini, SDA tidak lagi dianggap sebagai barang gratis, melainkan aset penting yang bernilai tinggi dan harus dijaga keberlangsungannya bagi generasi mendatang. Prinsip ini juga sejalan dengan amanat UUD 1945 bahwa kekayaan alam harus dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Jika langkah-langkah ini dijalankan, Banjarnegara memiliki peluang besar untuk menjadi contoh daerah yang berhasil mengimplementasikan valuasi SDA dalam kebijakan pembangunan. Dengan kombinasi regulasi tegas, partisipasi masyarakat, serta dukungan akademisi, Banjarnegara bisa menjaga kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan warganya.

Akhirnya, valuasi bukan hanya soal angka di atas kertas, melainkan soal arah pembangunan daerah. Sudah saatnya Bupati Banjarnegara menjadikan valuasi SDA sebagai fondasi kebijakan agar Banjarnegara tetap hijau, mandiri, dan siap berkontribusi dalam pencapaian cita-cita Indonesia Emas 2045 (Kemenkeu, 2023).

 

Oleh: Sekar Antik Laras Ati

Prodi Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Jenderal Soedirman

Dosen Pengampu (Mata kuliah Valuasi SDA dan Lingkungan) : Prof Rahab Al Abrar

 

You Might Also Like

Banjarnegara Pecah Rekor, Panen Padi 2025 Tembus 16.425 Hektare! Mandiraja Jadi Raja Sawah

Naikin Gaji ASN, Prabowo Main Aman atau Efisien?

Rahayu Saraswati Mundur dari DPR: Mundur untuk Maju atau Mundur untuk Ngopi Dulu, Ya?

Labkesda Baru Banjarnegara Siap Dibangun, Aman, Lengkap dan Modern

Denny Caknan Siap Goyang Banjarnegara Lewat Konser Gratis Warisan Rasa

TAGGED:banjarnegarakabupaten banjarnegaraopiniopini mahasiswapembangunan banjarnegara
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Pemuda Banjarnegara Tampil Berani, Suarakan Harapan hingga Senja di Gedung DPRD
Next Article Ekspor 300 Ton Lada ke Jepang, Pemkab Purbalingga Gaspol Replikasi Program UPLAND!

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Angka Kematian Ibu dan Bayi di Semarang Turun, Pemkot Punya Jurus Baru

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat menemui eks karyawan PT Sritek, Rabu (24/9/2025), yang hingga kini belum mendapatkan pesangon . Foto: dok.

Curhat Eks Buruh Sritek ke Gubernur: “Kerja Kurator Kok Lelet?”

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng, Rabu (24/9/2025), mengunjungi langsung lokasi kebakaran yang terjadi di dua wilayah, yaitu Sendangguwo dan Palebon.

Agustina Tinjau Lokasi Kebakaran, Tekankan Pentingnya Kewaspadaan Masyarakat

Doa Agar Bisa Bermimpi Bertemu Rasulullah, Lengkap dengan Hadis dan Amalannya

Rahasia di Balik Harga iPhone yang Selangit

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

DaerahPendidikan

Banjarnegara Dorong Inovasi Guru TK lewat Pelatihan Deep Learning dan Karakter Anak Hebat

Juli 17, 2025
Daerah

Marak Demo Pelajar, Ini yang Terjadi di Banjarnegara

September 1, 2025
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memimpin upacara kenaikan pangkat 27 perwira tinggi Polri, Jumat (12/9/2025). Polri membutuhkan reformasi yang total, bukan sekedar wacana atau branding semata. Foto: dok/humas
Opini

Polisi Masa Kini: Antara Transformasi Serius dan Upgrade Aplikasi yang Masih Loading

September 15, 2025
Olahraga

255 Petinju Siap Unjuk Gigi di Kejuaraan Tinju Piala Bupati Banjarnegara 2025, Catat Tanggalnya!!

Agustus 24, 2025
  • Kode Etik Jurnalis
  • Redaksi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
  • Tentang Kami
  • Kaidah Mengirim Esai dan Opini
Reading: Valuasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan: Jalan Tengah Pembangunan Banjarnegara Maju 2025
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?