SEMARANG – Ratusan pelaku UMKM di Kelurahan Gedawang, Banyumanik, Semarang, lagi pada “naik kelas” nih! Semua gara-gara sentuhan anak-anak Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Iptek Desa Binaan Undip (IBDU) Tim 52 Universitas Diponegoro yang nggak cuma mendata, tapi juga dampingi proses legalitas usaha plus bikin branding biar makin kece di dunia digital.
Program yang dikasih nama “Digitalisasi UMKM Menuju Gedawang Hebat 2025” ini jalan sejak Juli sampai Agustus 2025. Total, ada lebih dari 300 UMKM yang didata, didaftarkan Nomor Induk Berusaha (NIB)-nya, dikasih pelatihan branding, sampai diajarin promosi lewat medsos.
“Banyak pelaku usaha mikro di sini belum punya legalitas. Padahal itu tiket buat bisa dapet modal dan akses pasar yang lebih luas,” ungkap Zerlinda Fairuz Azmi, Koordinator Kelompok UMKM KKN-T IDBU 52.
Kanal Kelurahan
Pendataan dilakukan door-to-door sambil ngobrol santai sama pemilik usaha. Datanya nanti nggak cuma buat arsip, tapi diolah jadi profil UMKM digital yang bisa diakses lewat kanal resmi kelurahan.
Biar nggak ribet urus NIB, warga juga diajarin pakai aplikasi Online Single Submission (OSS). Salah satu pelaku usaha jamu tradisional, Tatik (54), bilang sekarang dia udah punya NIB dan siap ngajuin bantuan usaha.
Selain urusan surat-surat, mahasiswa juga jadi “tim kreatif” dadakan: bikin akun Instagram & WhatsApp Business, desain logo, label kemasan, sampai materi promosi kekinian biar jualan makin laris.
Misi besarnya? Bikin ekosistem UMKM Gedawang makin solid, berdaya saing, dan melek digital, sesuai tren ekonomi zaman now. Kalau sukses, bisa jadi role model pengembangan UMKM berbasis data dan teknologi buat daerah lain. (*)