Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Politrik
  • Hukum
  • Economics
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Info Tetangga
  • Kepo
  • Rasan-Rasan
Reading: Suporter Timnas Indonesia Diskriminatif, PSSI Didenda FIFA Nyaris Setengah Miliar
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
© 2025 Bacaaja.co
Kepo

Suporter Timnas Indonesia Diskriminatif, PSSI Didenda FIFA Nyaris Setengah Miliar

R. Izra
Last updated: Mei 11, 2025 12:50 pm
By R. Izra
3 Min Read
Share
Ilustrasi suporter Timnas Indonesia.
Ilustrasi suporter Timnas Indonesia.
SHARE

NARAKITA, JAKARTA – Induk organisasi sepak bola seluruh dunia, FIFA, menjatuhkan denda hampir Rp500 juta kepada PSSI, karena tindaka diskriminatif suporter tim nasional Indonesia.

Tindakan diskriminatif suporter timnas tersebut terjadi saat putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C, antara Timnas Indonesia vs Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), pada 25 Maret 2025 silam.

Dalam pertandingan itu, Timnas Indonesia meraih kemenangan 1-0 atas Bahrain via gol semata wayang Ole Romeny. Namun, pertandingan dinodai oleh aksi diskriminatif suporter, menurut FIFA.

“Jadi kita kemarin sudah mendapatkan surat dari FIFA dengan referensi FDD-2338 tentang Pasal 15 diskriminasi. FIFA yang menyatakan bahwa PSSI harus bertanggung jawab terhadap perilaku diskriminatif suporter pada saat pertandingan Indonesia lawan Bahrain,” kata Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, dalam keterangannya, Minggu (11/5/2025).

Disampaikan, dalam pertandingan sepak bola internasional, FIFA mempunyai sistem monitoring anti-diskriminasi. Setelah melakukan tinjauan, FIFA menemukan adanya perilaku diskriminatif yang dilakukan oleh suporter Timnas Indonesia di Stadion GBK.

Tindakan kurang terpuji itu merugikan PSSI dan Timnas Indonesia. Selain diganjar denda, PSSI tak akan bisa mengisi kapasitas GBK secara maksimal dalam partai berikutnya melawan China pada 5 Juni 2025 nanti.

“Berdasarkan laporan pernyataan tersebut, FIFA menyatakan bahwa suporter tuan rumah Indonesia itu paling aktif di Tribune Utara dan Selatan.”

“Peristiwa terjadi di Sektor 19 disebabkan oleh suporter Indonesia. Pada menit ke-80, sekitar 200 hampir 300 suporter tuan rumah meneriakan slogan xenophobia, Bahrain, bla bla bla.”

Selain dijatuhi denda, PSSI diperintahkan FIFA untuk memainkan pertandingan berikutnya dengan jumlah penonton terbatas, dengan menutup sekitar 15 persen dari kursi yang tersedia.

“Dan ini terutama di tribune, di belakang gawang, artinya di Utara dan Selatan. Dan kita harus memberikan plan kepada FIFA rencana tempat duduk 10 hari sebelum pertandingan,” ucap Arya Sinulingga.

Kejadian ini disebut Arya Sinulingga mesti jadi pembelajaran bagi dunia sepak bola Indonesia. Tidak ada ruang untuk xenophobia (kebencian terhadap budaya yang berbeda atau negara lain) dalam sepak bola.

“Tapi FIFA juga memberikan ruang untuk alternatif. Boleh saja 15 persen itu diberikan, tapi kepada komunitas anti-diskriminasi atau komunitas khusus seperti keluarga mungkin pelajar atau perempuan.”

“Dan mereka harus memasang nanti spanduknya spanduk anti-diskriminasi. Jadi kemudian FIFA juga meminta kepada PSSI untuk bikin planning rencana komprehensif melawan tindakan diskriminasi di sepak bola Indonesia.”

Arya Sinulingga menegaskan, sanksi ini adalah hal yang berat, karena FIFA itu memiliki prinsip kesetaraan, kemanusiaan, saling menghargai dan saling menghormati. Ia menyatakan, hal ini harus menjadi pembelajaran bagi semua.

“Jadi ke depan kita harus mulai melakukan langkah-langkah literasi dan pendidikan-pendidikan kepada para suporter untuk tidak melakukan hal-hal yang berhubungan dengan diskriminasi,” ucap Arya Sinulingga. (*)

You Might Also Like

Sudah Salat Id, Boleh Tidak Salat Jumat? Simak Pandangan Imam Mazhab

Ternyata! Uang Panas Hasil Korupsi Mbak Ita Mengalir ke Polrestabes dan Kejari Semarang

Korban Kecelakaan Purworejo Bertambah, Sopir Truk Maut Akhirnya Meninggal

Presiden Prabowo Perintahkan 4 Izin Tambang di Raja Ampat Dicabut, PT GAG Nikel Tetap Boleh

Tech Thrills: Immerse in the Future with VR Innovations

TAGGED:FIFA jatuhkan sanksi untuk PSSIPSSI didenda FIFAPSSI dihukum FIFAPSSI disanksi FIFAsuporter timnas indonesia diskriminatif
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Panjang Umur dan Bahagia di Usia 50 Tahun, Hindari Makanan Ini!
Next Article Hotel Aruss Semarang. Membongkar Alur ‘Cuci Uang’ Judol Rp73 Miliar untuk Bangun Hotel Aruss Semarang

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Komandan Batalyon Resimen IV Korps Brimob Kompol Cosmas K. Gae saat menjalani sidang etik di Ruang Sidang Gedung TNCC Mabes Polri Jakarta, Rabu (3/9/2025). Foto: dok.

Danyon Brimob Dipecat Karena Kasus Rantis Tabrak Ojol, Polisi Pastikan Kasus Dilanjutkan ke Jalur Pidana!

Timnas U-23 yang bermain dalam kualifikasi Piala Asia U-23 tahun 2025. Dalam laga perdana, Garuda Muda ditahan imbang Timnas U-23 Laos 0-0. Foto: dok.

Timnas U-23 Indonesia Gagal Menang Lawan Laos di Laga Perdana Kualifikasi Piala Asia U-23

Ilustrasi aksi demonstrasi.. Polisi Tangkap 7 Pemilik Akun Medsos Diduga Provokasi Demo Ricuh. (grafis/tera).

Polisi Tangkap 7 Pemilik Akun Medsos Diduga Provokasi Demo Ricuh

Massa yang datang menjarah rumah anggota DPR non-aktif dari Partai Nasdem Syahroni. Foto: dok.

Waduh! Pemilik Akun TikTok Provokasi Penjarahan Rumah Pejabat Ditangkap Polisi, Hati-hati Sebar Konten Provokatif!

PTUN Semarang Punya Layanan Gratis, Warga Kurang Mampu Bisa Gugat Tanpa Keluar Uang

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Kepo

Pemprov Jateng Siap Kembangkan Jaringan Penerbangan Perintis ke Wilayah Terpencil

Juli 4, 2025
Kepo

Misteri Kematian Warga Korea yang Tewas dalam Mobil di Purbalingga Masih Gelap

Mei 20, 2025
SETIAP hari, masyarakat diminta untuk terus sibuk membicarakannya. Mulai dari keturunan PKI, ijazah palsu, kondisi fisik yang sakit-sakitan setelah tidak lagi menjabat presiden, bahkan isu kematiannya, pemakzulan Wapres Gibran, hingga wacana penugasan ngantor ke Papua.
Kepo

Jokowi Pilih PSI Daripada PPP

Juni 9, 2025
Ilustrasi ASN yang tergabung dalam Korpri. (istimewa/net)
Kepo

Usia Pensiun ASN Jadi 70 Tahun? ‘Kontraproduktif untuk Regenerasi dan Efisiensi’

Mei 28, 2025
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?