Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Info
    • Politik
      • Daerah
      • Nasional
    • Ekonomi
      • Sirkular
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Olahraga
      • Sepak Bola
  • Unik
    • Kerjo Aneh-aneh
    • Tips
    • Viral
  • Opini
  • Tumbuh
Reading: Sudah Terlanjur Makan Ayam Goreng Widuran yang Ternyata Nonhalal, Apa yang Harus Dilakukan Seorang Muslim?
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
  • Info
  • Unik
  • Opini
  • Tumbuh
© 2025 Bacaaja.co
Unik

Sudah Terlanjur Makan Ayam Goreng Widuran yang Ternyata Nonhalal, Apa yang Harus Dilakukan Seorang Muslim?

Dalam kasus makanan nonhalal seperti ini, taubat cukup dengan tiga syarat pertama karena menyangkut hak Allah (haqqullah).

Nugroho P.
Last updated: Mei 28, 2025 1:15 am
By Nugroho P.
5 Min Read
Share
Ayam goreng widuran
SHARE

KABAR bahwa Ayam Goreng Widuran Solo menyajikan menu nonhalal sontak mengejutkan publik, terutama umat Islam. Restoran legendaris yang telah berdiri sejak tahun 1973 ini mengumumkan lewat akun Instagram resminya bahwa mereka menggunakan bahan-bahan yang tidak sesuai dengan standar kehalalan.

“Ayam kampung asli. Nonhalal,” demikian tertulis dalam bio akun @ayamgorengwiduransolo yang terlihat pada Selasa, 27 Mei 2025.

Tak butuh waktu lama, pernyataan itu pun viral. Banyak warganet mengaku terkejut dan merasa tertipu karena selama ini menganggap restoran tersebut menyajikan makanan yang halal. Sebagai respons, manajemen Ayam Goreng Widuran mengunggah permintaan maaf terbuka.

“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kegaduhan yang beredar di media sosial belakangan ini,” tulis pihak manajemen dalam pernyataan tersebut.

Lebih lanjut, mereka menegaskan bahwa keterangan “NON-HALAL” kini sudah dicantumkan di semua outlet dan media sosial mereka. Mereka pun berharap masyarakat bisa memberi ruang untuk perbaikan.

Namun, di tengah kegelisahan ini, timbul satu pertanyaan yang cukup krusial bagi umat Islam: bagaimana jika sudah terlanjur makan ayam goreng dari tempat tersebut?

Islam memandang serius soal makanan yang dikonsumsi umatnya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ
“Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil…” (QS. Al-Baqarah: 188)

Makanan haram terbagi menjadi dua kategori. Pertama, makanan yang memang haram secara dzat seperti babi dan bangkai. Kedua, makanan yang secara zat halal tapi diperoleh dengan cara haram, seperti hasil curian atau dibeli dengan uang haram.

Menyikapi hal ini, umat Islam diingatkan untuk meneladani kehati-hatian para sahabat Rasulullah SAW, salah satunya adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq.

وَثَبَتَ عَنْ أَبِيْ بَكْرٍ… فَتَقَيَّأَهَا
“Diriwayatkan bahwa Abu Bakar pernah makan makanan syubhat tanpa mengetahui, lalu setelah tahu ia berusaha memuntahkannya.” (al-Wafi Syarh Arba’in an-Nawawi)

Kisah itu menunjukkan betapa pentingnya kehati-hatian terhadap makanan yang masuk ke dalam tubuh, bahkan dalam hal yang masih syubhat, apalagi yang jelas haram.

Lalu, jika seorang Muslim terlanjur makan makanan haram tanpa sengaja, apakah cukup hanya merasa menyesal? Tentu tidak. Langkah pertama dan utama adalah bertaubat.

Menurut Imam An-Nawawi dalam Al-Adzkar, taubat harus memenuhi syarat berikut:

  1. Berhenti dari perbuatan dosa saat itu juga
  2. Menyesali perbuatannya
  3. Berjanji untuk tidak mengulanginya
  4. Jika terkait hak orang lain, wajib dikembalikan atau diselesaikan

Dalam kasus makanan nonhalal seperti ini, taubat cukup dengan tiga syarat pertama karena menyangkut hak Allah (haqqullah). Tapi jika makanan itu diperoleh dari hasil curian atau merugikan pihak lain, maka syarat keempat wajib ditunaikan juga.

Kitab Bughyah al-Mustarsyidin memberikan penjelasan mendalam soal cara menyelesaikan urusan dengan sesama manusia (haq adami), termasuk jika harta haram sudah telanjur digunakan.

Ditekankan bahwa harta haram harus dikembalikan kepada pemiliknya. Jika tidak diketahui, maka harus diikhtiarkan mencarinya. Bila benar-benar tidak bisa ditemukan, maka harta itu dimasukkan ke kas negara atau dialokasikan untuk kemaslahatan umum.

Apabila pelaku adalah orang fakir, ia diperbolehkan mengambil bagian dari harta itu sekadar untuk mencukupi kebutuhan dasar dirinya dan keluarganya.

Kasus seperti makan di Ayam Goreng Widuran Solo memang mengandung kerumitan tersendiri. Terlebih, banyak pelanggan mengaku tidak tahu jika makanan yang mereka konsumsi ternyata nonhalal.

Karena itu, selain bertaubat, umat Islam juga harus memperkuat kehati-hatian dalam memilih makanan, termasuk dengan meneliti label halal dan memperhatikan reputasi tempat makan.

Sebagaimana dijelaskan dalam berbagai referensi fikih, makanan adalah bagian penting yang membentuk jasmani dan ruhani seseorang. Makanan yang halal tak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga menjaga keberkahan hidup.

Peristiwa ini pun menjadi pengingat bahwa kehalalan makanan bukan hanya urusan label atau sertifikat, tetapi juga tanggung jawab pribadi untuk menjaga diri dari yang haram.

Di masa mendatang, diharapkan masyarakat semakin kritis dan selektif dalam memilih makanan. Tak hanya soal rasa atau harga, tapi juga kepastian halal yang berdampak pada keberlangsungan spiritual seorang Muslim.

Dengan taubat dan kehati-hatian, insya Allah setiap kekhilafan bisa ditebus dan menjadi pelajaran berharga. (*)

You Might Also Like

DPR Siap Evaluasi Menyeluruh Pelaksanaan Haji

Literasi Desa Tumbuh, Satu Tahun Menyemai Suara Perempuan dari Pinggiran DI Yogyakarta    

Kenapa 17 Agustus Harus Dirayain? Bukan Cuma Narsis Merah Putih

Tersangka Bullying Mahasiswi PPDS Undip Dilimpahkan ke Kejaksaan, Kapan Disidangkan?

Soal Dugaan Ijazah Palsu, Jokowi Tetap Serahkan Fotokopi Ijazah, Bukan Aslinya

TAGGED:ayam goreng widuranciri minyak babikasus ayam goreng widuranmasakan minyak babiminyak babinon halal
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar. (Dok Kemenag) Perayaan Iduladha Pemerintah dan Muhammadiyah Berbarengan, Menag: Alhamdulillah
Next Article Sambut MU dengan Respek, Kapten ASEAN XI Tegaskan Siap Bikin Repot

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Nawal Yasin Dorong Muslimat NU Terus Bersinergi Bangun Jateng

Agustina Tanam Batu, Nyalain Ekonomi Rakyat

Bos-Bos Tionghoa Diminta Gas Ekonomi Jateng

Duit Seret, Semangat Tetep Ngegas

Korupsi, Tiga Doktor UGM Bakal Diadili di Semarang

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Unik

Tragedi Mancing di Semarang: 4 Nyawa Melayang, 1 Masih Hilang Diseret Ombak

Agustus 20, 2025
Viral

Viral nan Tragis! Mbah Tarman Nikahi Gadis 24 Tahun, Mahar Cek Rp3 Miliar Ternyata Kosong

Oktober 10, 2025
Unik

Asteroid Mining: The Future of Resources

Agustus 27, 2023
Ketua Yayasan Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati bersalaman dengan para kuasa hukum setelah MK membacakan Putusan Nomor 135/PUU-XXII/2024 pada 26 Juni 2025
Unik

Alasan Mengapa Pemilu Dipisah Antara Nasional Dan Lokal

Juni 27, 2025
  • Kode Etik Jurnalis
  • Redaksi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
  • Tentang Kami
  • Kaidah Mengirim Esai dan Opini
Reading: Sudah Terlanjur Makan Ayam Goreng Widuran yang Ternyata Nonhalal, Apa yang Harus Dilakukan Seorang Muslim?
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?