Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Politrik
  • Hukum
  • Economics
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Info Tetangga
  • Kepo
  • Rasan-Rasan
Reading: Skandal Korupsi Chromebook Kemendikbudristek, Mungkinkah Nadiem Terlibat??
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
© 2025 Bacaaja.co
Kepo

Skandal Korupsi Chromebook Kemendikbudristek, Mungkinkah Nadiem Terlibat??

Kejaksaan Agung membuka kemungkinan memanggil eks Mendikbud Nadiem Makarim dalam pusaran kasus chromebook. Kemendikbudristek

Nugroho P.
Last updated: Mei 29, 2025 11:08 am
By Nugroho P.
4 Min Read
Share
Nadiem Makarim
SHARE

GULUNGAN awan hitam menyelimuti proyek digitalisasi pendidikan yang sempat dibanggakan sebagai loncatan teknologi di dunia sekolah Indonesia. Kini, program pengadaan laptop senilai nyaris Rp 10 triliun itu justru menyeret nama-nama besar ke pusaran hukum. Kejaksaan Agung pun membuka kemungkinan memanggil eks Mendikbud Nadiem Makarim.

“Siapa pun yang dianggap perlu untuk dimintai keterangan, akan kami panggil. Itu tergantung penyidik,” ujar Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, saat ditemui di Jakarta, Selasa (27/5/2025).

Kejagung tengah mendalami dugaan korupsi dalam pengadaan perangkat teknologi pendidikan periode 2019 hingga 2022. Proyek yang dimaksud melibatkan laptop berbasis sistem operasi Chromebook, yang konon sudah pernah diuji coba namun hasilnya dinilai tidak efektif.

Penyidik pun menyisir kembali jejak perencanaan dan pelaksanaan proyek di tubuh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Fokusnya kini bukan hanya soal kerugian negara, tetapi juga potensi manipulasi dari sisi kebutuhan dan spesifikasi teknis.

“Kalau memang proyek ini tidak berdasarkan kebutuhan riil, tapi karena diarahkan, maka di situ letak masalahnya,” ungkap Harli.

Rencana awal proyek muncul pada 2020, saat pandemi mendorong percepatan adopsi teknologi dalam dunia pendidikan. Namun, Harli menyebut bahwa rencana tersebut berpotensi direkayasa, sebab sebelumnya pada 2019 sudah ada uji coba serupa yang dianggap tidak tepat guna.

Kejagung pun tidak menutup kemungkinan adanya persekongkolan dalam pengambilan keputusan. Apalagi, perangkat Chromebook ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan mayoritas sekolah, baik dari segi kapasitas teknis maupun infrastruktur pendukung.

“Jangan sampai ada yang diarahkan hanya demi kepentingan tertentu. Kita akan telusuri siapa yang menginisiasi, siapa yang menyetujui, dan atas dasar apa itu dilakukan,” tegas Harli.

Kasus ini sudah berkembang cepat. Dua staf khusus eks Mendikbud bahkan sudah digeledah apartemennya. Penyidik menyita berbagai dokumen dan perangkat yang dianggap relevan untuk membongkar konstruksi perkara.

Nama Nadiem Makarim sendiri belum secara eksplisit disebut sebagai tersangka maupun saksi. Namun publik mulai mempertanyakan sejauh mana keterlibatannya dalam proyek yang berlangsung saat ia menjabat.

Menurut Harli, pemeriksaan terhadap siapa pun yang berperan penting dalam perencanaan hingga pelaksanaan proyek adalah langkah tak terhindarkan. Termasuk jika itu melibatkan pejabat tingkat menteri.

“Bukan soal siapa dia, tapi apakah keterangannya dibutuhkan untuk membuat terang perkara ini,” ucap Harli.

Dugaan bahwa proyek ini dijalankan tanpa kajian objektif makin kuat. Tim teknis yang dibentuk saat itu disebut diarahkan untuk meloloskan spesifikasi tertentu, bukan berdasarkan evaluasi kebutuhan pembelajaran.

“Kalau tim teknis hanya jadi alat formal untuk melegalkan arah yang sudah ditentukan, ini bisa masuk ranah pidana,” tambah Harli.

Kementerian pun diduga tidak mengacu pada evaluasi program sebelumnya. Padahal, efektivitas dan kebutuhan seharusnya menjadi landasan utama dalam pengadaan alat pendidikan skala nasional.

Kini, penyidikan terus bergulir. Kejaksaan mengumpulkan bukti untuk menelusuri aliran dana, keterlibatan rekanan, serta motif pengambilan kebijakan teknis yang mengarah pada kerugian negara.

Kejagung menegaskan akan membuka semua lapisan kasus ini tanpa pandang bulu. Harli menegaskan, “Kita akan bekerja berdasarkan fakta, bukan asumsi. Kalau ada perintah yang sifatnya melawan hukum, siapa pun pelakunya akan dimintai pertanggungjawaban.”

Masyarakat kini menanti: akankah nama Nadiem Makarim hanya jadi bayang-bayang di balik pusaran ini, atau justru menjadi kunci utama dalam membongkar skandal Chromebook?

Yang pasti, lonceng hukum telah berdentang—dan satu per satu, pintu-pintu keterangan akan diketuk. (*)

You Might Also Like

Sebelum Sastra Kiamat, WS Rendra Dipanggil Kembali

RS Indriati Solo Baru Punya PET Scan, Luthfi: Periksa Kanker Tak Perlu Jauh ke Singapura

The Latest Tech Gadgets Revolutionizing Everyday Life

Sering Dikonsumsi, Taukah Anda Manfaat Bawang Putih yang Ajaib Ini?

Aipda Robig Minta Maaf kepada Ayah Korban Penembakan di Hadapan Hakim

TAGGED:chromebookkasus kementrian pendidikankementrian pendidikankorupsi chromebookmenteri pendidikanNadiem Makarim
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Sambut MU dengan Respek, Kapten ASEAN XI Tegaskan Siap Bikin Repot
Next Article Visa Haji Furoda Tak Kunjung Terbit, Bagaimanakah Nasib Jemaahnya? Ini Kata Menteri Agama

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Komandan Batalyon Resimen IV Korps Brimob Kompol Cosmas K. Gae saat menjalani sidang etik di Ruang Sidang Gedung TNCC Mabes Polri Jakarta, Rabu (3/9/2025). Foto: dok.

Danyon Brimob Dipecat Karena Kasus Rantis Tabrak Ojol, Polisi Pastikan Kasus Dilanjutkan ke Jalur Pidana!

Timnas U-23 yang bermain dalam kualifikasi Piala Asia U-23 tahun 2025. Dalam laga perdana, Garuda Muda ditahan imbang Timnas U-23 Laos 0-0. Foto: dok.

Timnas U-23 Indonesia Gagal Menang Lawan Laos di Laga Perdana Kualifikasi Piala Asia U-23

Ilustrasi aksi demonstrasi.. Polisi Tangkap 7 Pemilik Akun Medsos Diduga Provokasi Demo Ricuh. (grafis/tera).

Polisi Tangkap 7 Pemilik Akun Medsos Diduga Provokasi Demo Ricuh

Massa yang datang menjarah rumah anggota DPR non-aktif dari Partai Nasdem Syahroni. Foto: dok.

Waduh! Pemilik Akun TikTok Provokasi Penjarahan Rumah Pejabat Ditangkap Polisi, Hati-hati Sebar Konten Provokatif!

PTUN Semarang Punya Layanan Gratis, Warga Kurang Mampu Bisa Gugat Tanpa Keluar Uang

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Ketua DPR RI Puan Maharani berfoto bersama para diaspora di Amerika Serikat. Foto: dok DPR RI
Kepo

Dialog dengan Diaspora RI di AS, Puan: Jangan Lupakan Jati Diri Bangsa

Juni 18, 2025
Wisata

DCF 2025 Usung Semangat “Kembali ke Budaya”, Jazz Atas Awan Ditiadakan

Juli 18, 2025
Program pemutihan pajak kendaraan bermotor tahun 2025 di Jateng berlaku 8 April hingga 30 Juni 2025
Kepo

Ingat-ingat!! Penghapusan Tunggakan Pajak Kendaraan 2025 Berlaku Hingga 30 Juni 2025

Mei 16, 2025
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, memaparkan upaya Pemkot Semarang, entaskan kemiskinan.
Kepo

Agustina Wali Kota Semarang Paparkan Upaya Pemkot Tangani Kemiskinan

Juni 21, 2025
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?