BACAAJA, PATI – Di sebuah sudut Pati yang biasanya cuma ribut pas Maghrib, warga mendadak riuh. Bukan karena konser dangdut dadakan, tapi bau aneh yang sudah empat hari mengudara, kayak sinyal ada yang gak beres.
Rumah yang jadi sumber bau itu milik YL, pria 50-an yang selama delapan tahun terakhir hidup seperti mode offline permanen. Pintu selalu terkunci, tirai selalu menutup. Ia jarang menampakkan diri kecuali kalau kurir datang bawa makanan. Selebihnya, warga cuma bisa menebak-nebak: gamer? introvert level dewa? atau agen rahasia yang cuti kelamaan?
Sabtu siang itu, warga yang penasaran akhirnya melapor ke polisi. Bersama tim medis dan SAR, pintu rumah dibuka paksa. Dan di baliknya, misteri itu berubah jadi kenyataan pahit: YL sudah meninggal. Diperkirakan sekitar empat hari lalu.
Yang bikin merinding, kondisi di dalam rumah lebih mirip gudang sampah. Tumpukan plastik bekas makanan dan minuman menutupi hampir semua ruangan. Seakan setiap hari jadi “bulan belakang” yang tak pernah dibereskan.
Kapolsek Margorejo menjelaskan tidak ditemukan tanda kekerasan. YL tinggal sendirian sejak pindah tahun 2017, tanpa keluarga datang menjenguk. “Kami masih cari keluarga di Bandung,” katanya.
Warga bernama Prihanto, yang pertama menggedor pintu, mengingat YL dulu sempat ramah waktu baru pindah. Ia pernah cerita pernah kerja di pabrik gula Pakis. Tapi perlahan, dunia YL mengecil jadi tembok kamarnya sendiri.
Dari luar, ia seperti sosok biasa. Dari dalam, ternyata ia berjuang sendirian dalam sunyi yang panjang. Kadang kita cuma lihat pintu tertutup tanpa tahu ada badai di baliknya. Dan ketika pintunya akhirnya terbuka, semuanya sudah terlambat untuk sekadar bertanya, “Kamu baik-baik saja?”
Kini polisi mengurus pemakaman dan penelusuran keluarga. Sementara warga masih menyimpan rasa campur aduk: kaget, iba, dan mungkin sedikit menyesal. Delapan tahun bertetangga, tapi seperti tak pernah benar-benar mengenal.
Kisah YL mengingatkan, kadang yang paling misterius bukan hantu di rumah kosong, tapi manusia yang hidup dalam sepi, tak terlihat, tepat di sebelah kita. (*)


