BACA AJA, JAKARTA– Presiden Prabowo Subianto tampil bak MC di Sidang Tahunan MPR RI, Jumat (15/8/2025). Di momen HUT ke-80 RI itu, doi ngeluarin “playlist janji” pemerintahannya: hukum tegas, tentara makin garang, petani tajir, dan kemiskinan ekstrem bye-bye sampai 0 persen.
Dari urusan hukum, Prabowo ngegas. Gaji hakim? Naik 280%! Kasus korupsi? Dibongkar gede-gedean. Perpres Nomor 5/2025 udah bikin 3,1 juta hektar sawit ilegal ketar-ketir, belum lagi tambang nakal yang siap digusur.
Lanjut ke pertahanan, doi nggak main-main. Tahun ini, komando militer baru tumbuh kayak jamur musim hujan: 6 Kodam, 14 Komando AL, 3 Komando AU, 1 Operasi Udara, sampe ratusan batalion. Intinya, Sishankamrata bukan cuma teori di buku PKN.
Masuk ke sektor pangan, Prabowo flexing dua juta hektar sawah baru di Kalimantan, Sumatera, dan Papua Selatan. Birokrasi pupuk dipangkas, harga gabah naik jadi Rp6.500/kg, dan plot twist—Indonesia surplus beras 4 juta ton. Bahkan, untuk pertama kalinya setelah sekian dekade, kita ekspor beras dan jagung lagi. Penimbun pangan? Siap-siap kena 5 tahun penjara atau denda Rp50 miliar.
Soal kemiskinan, pemerintah punya jurus DTSEN alias Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional. Targetnya, bantuan tepat sasaran. Udah ada 100 Sekolah Rakyat buat anak dari keluarga kurang mampu, lengkap sama tempat tidur, komputer, sampe rumah layak huni. Tahun depan mau digenjot jadi 300 sekolah. FLPP buat beli rumah juga naik jadi 350 ribu penerima.
“Selama saya menjabat, yang gede dan kaya jangan sok-sokan. Pemerintah bakal bela rakyat,” tutup Prabowo, sambil ngasih vibe kayak final boss yang siap ngestun siapa aja yang macam-macam.(*)