BACAAJA, SEMARANG- Malam yang harusnya penuh pesta justru berubah jadi malam penuh kewaspadaan. Resepsi HUT ke-80 RI yang sedianya digelar Pemkot Semarang di Balaikota, Sabtu (30/8) malam, resmi dibatalkan.
Bukan karena panggung atau dekorasi belum siap, semua sudah berdiri megah, tapi demi menjaga kondusivitas di tengah maraknya aksi demo yang makin panas di berbagai daerah.
Sejak sore, panggung perayaan yang tadinya siap dihiasi lampu warna-warni mulai dibongkar. Kursi dan meja jamuan yang sudah ditata rapi ikut dibereskan. Bahkan, tenda makanan yang sudah terpasang di selasar parkiran Gedung DPRD Kota Semarang pun terpaksa tidak jadi digunakan.
Siaga Penuh
Padahal, sejumlah undangan dari BUMN, BUMD, pihak swasta, hingga LPP RRI Semarang sudah bersiap hadir. Tapi suasana berubah total: bukannya musik dan pesta rakyat, area Balaikota justru dipenuhi Satpol PP, mobil pemadam, dan aparat kepolisian yang siaga penuh.
Plt Kepala Satpol PP Kota Semarang, Marthen Stefvanus Dacasto, menjelaskan bahwa pihaknya menurunkan 40 personel khusus untuk pengamanan. “Ini langkah antisipasi karena maraknya aksi anarkis di berbagai daerah, bahkan ada yang menyasar gedung pemerintahan,” ujarnya.
Pengamanan malam itu makin ketat karena Satpol PP dibantu Polres melalui Polsek, Kodim lewat Koramil, serta dukungan Damkar dan Dinas Perhubungan.
Singkatnya, malam yang seharusnya jadi perayaan meriah ulang tahun negeri, di Semarang justru berubah jadi malam berjaga, demi memastikan kota tetap aman di tengah situasi nasional yang sedang panas. (*)