Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Politrik
  • Hukum
  • Economics
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Info Tetangga
  • Kepo
  • Rasan-Rasan
Reading: Operasi Sindoor: Serangan Udara India yang Dipertanyakan Efektivitasnya
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
© 2025 Bacaaja.co
Kepo

Operasi Sindoor: Serangan Udara India yang Dipertanyakan Efektivitasnya

Serangan udara yang kontroversial ini telah menarik perhatian dunia internasional. Beberapa pihak mempertanyakan tindakan sepihak India yang dianggap bisa memperburuk konflik di kawasan Asia Selatan.

Nugroho P.
Last updated: Mei 10, 2025 8:46 am
By Nugroho P.
4 Min Read
Share
ilustrasi ketegangan antara India Pakistan
SHARE

NARAKITA, PAKISTAN – Ketegangan antara India dan Pakistan kembali memanas setelah serangan udara besar-besaran yang dilancarkan India pada Rabu (7/5) dini hari. Operasi yang disebut sebagai “Operasi Sindoor” ini menyasar sejumlah lokasi di Pakistan, termasuk kompleks masjid, sekolah keagamaan, pusat komunitas, rumah ibadah sederhana, serta madrasah kecil di daerah padat penduduk.

Contents
Target Serangan: Kontroversi dan KeraguanLokasi Serangan dan DampaknyaIntelijen Usang yang Berujung TragediMotif Politik di Balik SeranganReaksi Dunia InternasionalPertanyaan Besar tentang EfektivitasApa Langkah Berikutnya?

Serangan udara terkoordinasi itu terjadi sebagai tanggapan atas insiden mematikan di Pahalgam, Kashmir, yang dikelola India. Tragedi yang menewaskan 26 wisatawan ini memicu pernyataan keras dari pemerintah India, yang menuding kelompok militan berbasis di Pakistan sebagai dalang.

Target Serangan: Kontroversi dan Keraguan

Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh, dalam pertemuan di New Delhi pada Kamis (8/5), menyebut bahwa serangan tersebut berhasil menewaskan lebih dari 100 teroris. Target utamanya adalah fasilitas yang diyakini terkait dengan kelompok militan Lashkar-e-Taiba (LeT) dan Jaish-e-Muhammed (JeM).

Namun, di sisi lain, Pakistan melaporkan bahwa setidaknya 31 warga sipil tewas dalam 26 serangan di enam lokasi berbeda pada malam yang sama. Pejabat Pakistan mempertanyakan validitas klaim India dan menuding serangan tersebut didasarkan pada informasi yang usang.

Lokasi Serangan dan Dampaknya

Di Bahawalpur, Provinsi Punjab, serangan menargetkan kompleks pesantren yang sebelumnya dikaitkan dengan Masood Azhar, pendiri JeM. Aksi tersebut merenggut nyawa 13 orang, termasuk anggota keluarga Azhar. Namun, pengamat keamanan mempertanyakan efektivitas serangan ini, karena kompleks tersebut diketahui sudah tidak aktif sejak satu dekade terakhir.

Di lokasi lain, jet tempur India juga menghantam sebuah bangunan di Muridke, dekat Lahore, yang pernah menjadi markas LeT. Serangan ini menyebabkan tiga korban jiwa, namun otoritas Pakistan mengklaim bahwa tempat tersebut sudah berada di bawah kendali negara sejak 2019.

Intelijen Usang yang Berujung Tragedi

Majid Nizami, pengamat dari Middle East Eye, menyoroti bahwa serangan ini menunjukkan bahwa India mungkin masih mengandalkan data dari tahun 1990-an hingga awal 2000-an. “Fasilitas-fasilitas ini telah tidak aktif selama satu dasawarsa. Serangan tersebut menunjukkan bahwa India mungkin masih mengandalkan intelijen dari masa lalu,” katanya.

Muhammad Feyyaz, akademisi dari Lahore yang mempelajari tren terorisme Asia Selatan, juga mengkritik serangan tersebut. Ia menyebut tindakan India lebih didasarkan pada persepsi lama ketimbang intelijen terkini. Menurutnya, serangan ini mungkin bersifat simbolis untuk mempertahankan narasi politik di dalam negeri menjelang pemilu.

Motif Politik di Balik Serangan

Bagi India, serangan ini bukan sekadar pembalasan, melainkan upaya untuk mengukuhkan posisinya di kancah internasional. Feyyaz menjelaskan bahwa India ingin memperkuat citra Pakistan sebagai pendukung militan sekaligus meraih dukungan politik domestik.

Lebih jauh lagi, ia menggarisbawahi bahwa serangan ini mencerminkan tekanan politik yang besar setelah insiden Pahalgam. “Histeria publik di India membuat serangan udara ini terasa hampir tak terelakkan,” tambahnya.

Reaksi Dunia Internasional

Serangan udara yang kontroversial ini telah menarik perhatian dunia internasional. Beberapa pihak mempertanyakan tindakan sepihak India yang dianggap bisa memperburuk konflik di kawasan Asia Selatan.

Pakistan menegaskan akan membawa kasus ini ke PBB sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan. Islamabad juga mengutuk keras serangan yang dianggap menargetkan warga sipil.

Pertanyaan Besar tentang Efektivitas

Meskipun pemerintah India mengklaim keberhasilan besar, banyak pihak menilai bahwa serangan tersebut justru memicu krisis kemanusiaan. Apalagi, tidak ada bukti konkret mengenai keterlibatan militan di lokasi yang diserang.

“India sepertinya ingin menunjukkan ketegasan, tetapi hasilnya justru menimbulkan simpati internasional bagi Pakistan,” kata seorang analis hubungan internasional dari Universitas Delhi.

Apa Langkah Berikutnya?

Dengan situasi yang semakin kompleks, upaya diplomasi mungkin menjadi pilihan yang lebih bijak untuk mencegah eskalasi konflik. Meski demikian, India tetap bersikukuh bahwa serangan tersebut adalah bentuk pertahanan diri terhadap ancaman teror.

Di tengah ketidakpastian ini, dunia menanti respons lebih lanjut dari kedua negara. Apakah mereka akan memilih jalur diplomasi atau justru bersiap menghadapi babak baru ketegangan?

You Might Also Like

Tech Unboxed: Unveiling the Most Exciting Gadgets of the Year

Soto Semarang, Kehangatan dalam Semangkuk, Aroma yang Merasuk hingga Kenangan

Polisi Klaim Penghentian Pengusutan Tambang Ilegal di Merapi Sesuai Prosedur

Resep Abadi Ayam Goreng Rempah, Gurih, Harum, dan Bikin Nagih

Ledakan Amunisi Garut Bukan Pertama, Berikut Insiden Serupa yang Telan Korban di Indonesia

TAGGED:india pakistanperang indiaperang pakistan
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Ayu Puspa Layak Dinobatkan Pemilik Senyum Termanis tahun 2025
Next Article Unik dan Romantis, Tradisi Pencarian Jodoh dari Penjuru Nusantara

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Komandan Batalyon Resimen IV Korps Brimob Kompol Cosmas K. Gae saat menjalani sidang etik di Ruang Sidang Gedung TNCC Mabes Polri Jakarta, Rabu (3/9/2025). Foto: dok.

Danyon Brimob Dipecat Karena Kasus Rantis Tabrak Ojol, Polisi Pastikan Kasus Dilanjutkan ke Jalur Pidana!

Timnas U-23 yang bermain dalam kualifikasi Piala Asia U-23 tahun 2025. Dalam laga perdana, Garuda Muda ditahan imbang Timnas U-23 Laos 0-0. Foto: dok.

Timnas U-23 Indonesia Gagal Menang Lawan Laos di Laga Perdana Kualifikasi Piala Asia U-23

Ilustrasi aksi demonstrasi.. Polisi Tangkap 7 Pemilik Akun Medsos Diduga Provokasi Demo Ricuh. (grafis/tera).

Polisi Tangkap 7 Pemilik Akun Medsos Diduga Provokasi Demo Ricuh

Massa yang datang menjarah rumah anggota DPR non-aktif dari Partai Nasdem Syahroni. Foto: dok.

Waduh! Pemilik Akun TikTok Provokasi Penjarahan Rumah Pejabat Ditangkap Polisi, Hati-hati Sebar Konten Provokatif!

PTUN Semarang Punya Layanan Gratis, Warga Kurang Mampu Bisa Gugat Tanpa Keluar Uang

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Kepo

BNPT: Waspadai Penyebaran Paham Radikal di Ruang Digital

Juni 4, 2025
Wisata

Bulan Agustus, Saatnya Pemilik Nama Agus dan Ultah Agustus Berburu Promo Wisata!

Agustus 14, 2025
Ilustrasi Ibu Kota Nusantara (IKN)
Kepo

Butuh Rp 300 Miliar untuk Pemeliharaan, Pembangunan IKN Tahap I Rampung

Juli 7, 2025
Kepo

Sapi Kurban Presiden Prabowo Seharga Rp125 Juta Mati Mendadak, Benarkah Diracun?

Mei 16, 2025
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?