BACAAJA, BANJARNEGARA – Kabar mengejutkan datang dari gedung dewan. Ketua DPRD Kabupaten Banjarnegara, Anas Hidayat, resmi mengajukan pengunduran diri dari jabatannya. Politisi Partai Demokrat itu menekankan, meski tak lagi duduk di kursi pimpinan, dirinya tetap siap berdiri bersama masyarakat Banjarnegara.
Langkah mundur tersebut disampaikan lewat surat pernyataan yang ditandatangani pada 18 September 2025. Dalam dokumen itu, Anas menegaskan keputusannya murni dari dirinya sendiri tanpa ada tekanan dari pihak mana pun.
“Dengan surat ini saya menyatakan dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan, bahwa saya mengajukan pengunduran diri dari jabatan sebagai Ketua DPRD Kabupaten Banjarnegara terhitung sejak 18 September 2025,” tulisnya.
Saat dikonfirmasi, Sabtu (21/9), Anas mengaku bahwa alasan dirinya mundur karena merasa belum sepenuhnya bisa memenuhi harapan warga.
“Belum bisa menjalankan tanggung jawab sebagai Ketua DPRD sesuai ekspektasi masyarakat Banjarnegara,” jelasnya.
Anas pun menyampaikan permintaan maaf kepada warga, keluarga besar Partai Demokrat, hingga pihak-pihak yang pernah mendukungnya. Menurutnya, keputusan ini diambil agar bisa menjadi langkah terbaik, baik untuk dirinya, keluarga, DPRD, partai, maupun masyarakat Banjarnegara.
Ia menambahkan, mundurnya ia dari kursi ketua dewan adalah bentuk tanggung jawab moral sebagai kader partai dan wakil rakyat.
“Ini wujud tanggung jawab moral saya. Walaupun saya sudah bukan Ketua DPRD, saya tetap ada untuk rakyat Banjarnegara dan akan terus berdiri bersama mereka,” tegasnya.
Lebih lanjut, Anas menjelaskan dirinya bukan keluar total dari DPRD, melainkan hanya melepas posisi ketua dan kembali menjadi anggota biasa.
“Mengajukan pengunduran diri sebagai ketua DPRD untuk menjadi anggota biasa dengan beban tanggung jawab yang insyaAllah bisa saya jalani,” ujarnya.
Kepada awak media, Anas juga memastikan surat pengunduran dirinya sudah masuk ke struktur partai.
“Benar, saya sudah ambil sikap mundur dari Ketua DPRD Banjarnegara per 18 September 2025. Secara formal sudah saya layangkan ke DPC, tembusan ke DPD, dan DPP Partai Demokrat,” ungkapnya.
Menurut Anas, dinamika masyarakat saat ini membuatnya merasa harus mengambil sikap. Ia menganggap langkah ini sebagai bagian dari tanggung jawab moral.
“Ini sikap yang harus saya ambil, melihat kondisi dan dinamika masyarakat sekarang. Jadi ini murni tanggung jawab moral,” kata Anas.
Terkait respons dari Partai Demokrat, ia mengaku masih menunggu arahan. Namun, ia menegaskan siap menerima konsekuensi dari keputusannya tersebut.
“Untuk respons partai saya belum tahu, bisa dikonfirmasi langsung. Tapi sebagai kader, saya siap dengan konsekuensi apa pun. Yang jelas suratnya sudah di DPP,” pungkasnya. (*)