BACAAJA, SEMARANG- Di tengah dunia yang lagi nggak karuan, Jawa Tengah justru tetap kinclong di mata investor. Bayangin aja, sampai triwulan III tahun 2025, nilai investasinya udah tembus Rp66,13 triliun, alias udah nyentuh 84 persen dari target tahunan!
Bukan cuma angka di atas kertas, duit segitu juga sukses nyiptain 326 ribu lebih lapangan kerja baru. Lumayan kan, buat bantu roda ekonomi muter makin kencang. Asisten Administrasi Setda Jateng Dhoni Widianto bilang, hasil ini bukti kalau Jateng masih punya “daya tahan ekonomi” di tengah ketidakpastian global. “Momentum ekonomi bisa dijaga, meski dunia lagi nggak pasti,” katanya saat FGD Sensus Ekonomi 2026 bareng BPS Jateng di Semarang, Selasa (21/10).
Di triwulan III aja, dana yang masuk nyentuh Rp20,55 triliun, naik 14,45 persen dibanding tahun lalu. Empat sektor jadi penopang utama yakni industri pengolahan (steel, alas kaki, makanan dan minuman) yang nyumbang 33 persen ke PDRB, perdagangan (13 persen), pertanian (13 persen) sejalan sama target Jateng jadi lumbung pangan nasional dan konstruksi sekitar 11 persen dari proyek jalan tol sampai irigasi.
Empat Sektor
“Empat sektor ini bisa dibilang mesin utama ekonomi Jateng. Kalau jalan bareng, pertumbuhan pasti makin ngebut,” kata Dhoni. BPS Jateng juga siap ngeluncurin Sensus Ekonomi 2026 buat ngelapis ulang data pelaku usaha dari mikro sampai besar. “Kalau datanya akurat, kebijakannya bisa tepat sasaran,” ujar Plt Kepala BPS Jateng Endang Tri Wahyuningsih.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi nggak kalah pede. Katanya, meski dunia lagi dilanda perang dan krisis, Jawa Tengah tetap aman, nyaman, dan jadi magnet buat investor. “Iklim masyarakat kita adem, ayem, dan nyaman. Investasi di sini aman,” ujarnya.
Pemerintah juga lagi fokus bikin proses perizinan makin cepat dan bebas drama. “Tenaga kerja kita kompetitif, izin dipermudah, dan nggak ada premanisme,” tegas Luthfi. Ia juga dorong industri padat karya biar penyerapan tenaga kerja makin besar.
Kalau dirangkum, ekonomi Jateng lagi di posisi stabil dan siap ngegas. Tapi, menurut kamu nih, apa yang bikin investor betah di Jateng? Infrastruktur, tenaga kerja, atau suasana adem-ayemnya? (tebe)


