BACAAJA, MANADO– Pemerataan listrik nggak cuma soal pasang kabel dan tiang, tapi juga soal pemanfaatan energi bersih dan terbarukan. Nah, Komisi XII DPR RI lagi gaspol banget nih dorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT) biar masyarakat di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terpencil) juga bisa nikmatin listrik kayak warga kota.
Wakil Ketua Komisi XII, Bambang Haryadi, bilang pemanfaatan EBT kayak PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) jadi solusi strategis buat buka akses listrik di pelosok. Dalam kunjungan kerja di Manado, Kamis (28/8/2025), Bambang tegasin bahwa meski biayanya gede, pembangunan EBT harus tetap jalan.
“Makanya kita mau maksimalkan potensi di wilayah-wilayah tertinggal. PLTS itu bisa bantu banget saudara-saudara kita yang tinggal di daerah 3T,” ujar Bambang.
Bambang juga nyorotin potensi energi panas bumi (geotermal) di Sulawesi Utara. Menurutnya, wilayah dengan banyak gunung api aktif punya peluang gede buat dikembangkan jadi sumber energi bersih yang ramah lingkungan.
“Di sini masih banyak potensi geotermal. Itu harus kita kelola, karena bisa jadi sumber energi masa depan,” lanjutnya.
Di sisi lain, DPR juga lagi bahas revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, yang menurut Anggota Komisi XII Sigit Karyawan Yunianto, penting banget buat menjawab tantangan energi masa depan dan dorong kemandirian energi nasional.
“Revisi UU ini masukin poin soal energi bersih dan terbarukan. Ini selaras sama program Presiden Prabowo soal kesejahteraan energi,” jelas Sigit dalam rapat bersama ITS, PLN, dan stakeholder di Surabaya, Sabtu (30/8/2025).
Sigit juga menyentil pentingnya buka persaingan di sektor ketenagalistrikan. Ia berharap revisi UU bisa bikin harga listrik jadi lebih kompetitif dan terjangkau. Bahkan dia bandingin sama industri telekomunikasi, yang berkembang pesat setelah dibuka kompetisinya.
Menariknya lagi, ITS sempat nyodorin ide buat pakai tenaga surya di laut, karena lahan darat makin terbatas. Tapi, tentu aja, perlu perhitungan soal ombak dan kondisi laut biar proyek ini bisa jalan aman dan efisien.
DPR juga lagi dorong inovasi lain kayak pembangkit listrik tenaga angin, air, bahkan nuklir, asal semua lewat kajian teknis yang ketat. Intinya, teknologi mana pun yang terbukti aman dan efisien, bakal didukung penuh.
Dengan langkah-langkah ini, DPR optimis Indonesia bisa capai akses listrik yang lebih murah, merata, dan pastinya lebih ramah lingkungan. Harapannya, investor juga makin tertarik masuk, dan rakyat di pelosok nggak perlu lagi hidup dalam kegelapan.(*)