BACAAJA, BANYUMAS – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang seharusnya bikin sehat malah bikin geger. Di kampung leluhur Presiden Prabowo, Banyumas, sebanyak 502 siswa dilaporkan mengalami keracunan massal pekan lalu.
Sampai sekarang, Dinas Kesehatan Banyumas masih belum memastikan penyebabnya karena hasil uji laboratorium makanan belum keluar.
Ambil Sampel dari Dua Lokasi
Ketua Tim Kerja Surveilans dan KLB Dinkes Banyumas, Chairul Hamdi kepada media, menjelaskan bahwa timnya sudah mengambil sampel dari dua titik berbeda: SPPG Karanglewas Kidul dan SPPG Sudagaran.
“Di Karanglewas Kidul, kami ambil sampel tiga menu dari tiga hari, sedangkan di Sudagaran hanya spageti Jumat, karena itu yang diduga kuat jadi pemicu,” kata Chairul, Selasa (30/9/2025).
Menu yang diteliti cukup variatif: mulai nasi, bihun, telur puyuh, anggur, ayam goreng, sampai spageti. Semua sedang diuji di laboratorium untuk memastikan penyebab.
Masih Tunggu Hasil Lab
Chairul menegaskan pihaknya belum bisa berspekulasi. “Faktornya banyak. Jadi kita tunggu hasil resmi laboratorium plus laporan investigasi lapangan,” jelasnya.
Dua Kasus Beruntun
Sebelumnya, ada dua kejadian besar. Pertama, 408 anak di Karanglewas keracunan pada Selasa (23/9/2025). Kedua, 94 siswa di Sudagaran ikut tumbang setelah makan spageti pada Jumat (26/9/2025).
Meski sempat bikin panik, ratusan siswa itu sudah ditangani medis dan kini kondisi mereka membaik. Namun, kepastian penyebab masih menunggu hasil uji resmi dari Dinkes Jawa Tengah. (*)