BACAAJA— Ada yang bilang politik itu soal timing. Nah, reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9/2025) kemarin jadi bukti nyata bahwa momentum adalah segalanya. Lima kursi panas di Kabinet Merah Putih diganti, dan pesan yang disampaikan jelas: Prabowo mulai melepaskan bayang-bayang Presiden sebelumnya, Joko Widodo (Jokowi).
Bukan cuma soal ganti nama, reshuffle kali ini terasa lebih strategis dan politis. Salah satu sinyal paling kuat adalah lengsernya Budi Arie Setiadi dari pos Menteri Koperasi. Sosok yang dikenal dekat dengan Jokowi ini tiba-tiba didepak, sekaligus membuka jalan bagi masuknya lebih banyak orang Gerindra ke lingkaran dalam kekuasaan.
Oh ya, jangan lupa—ini bukan sekadar bagi-bagi jabatan. Perombakan ini bisa dibaca sebagai langkah reward and punishment. Yang performanya dianggap jeblok? Out. Yang dinilai bisa bantu konsolidasi kekuasaan? Masuk.
Contohnya, Budi Gunawan (BG) lengser dari jabatan Menko Polhukam. Dito Ariotedjo juga terdepak dari kursi Menpora. Sementara itu, kursi Menteri Keuangan yang sebelumnya diisi Sri Mulyani, sekarang resmi dipegang Purbaya Yudhi Sadewa. Nah, ini penting. Pergantian Sri Mulyani jelas mengirim sinyal bahwa pemerintah mendengar suara publik—tentang pajak yang makin mencekik dan utang negara yang makin menggunung.
Menurut Direktur Citra Publik LSI, Hanggoro Doso Pamungkas, reshuffle ini jadi ajang “cuci muka” politik bagi Prabowo. “Ini bisa jadi bagian dari konsolidasi, tapi juga upaya melepaskan diri dari bayang-bayang Jokowi,” katanya dalam Podcast LSI Denny JA, Minggu (14/9).
Tapi ya, reshuffle ini masih menyisakan tanda tanya. Seperti kursi Menko Polhukam dan Menpora yang belum diumumkan penggantinya. Sementara itu, untuk sementara jabatan Menko Polkam diisi oleh Sjafrie Sjamsoeddin (Menhan) sebagai ad interim.
Berikut ini daftar lengkap lima menteri yang diganti:
- Budi Gunawan – Menko Polhukam
- Sri Mulyani – Menteri Keuangan
- Abdul Kadir Karding – Menteri P2MI
- Budi Arie Setiadi – Menteri Koperasi
- Dito Ariotedjo – Menteri Pemuda dan Olahraga
Dan ini menteri barunya:
- Menteri Keuangan: Purbaya Yudhi Sadewa
- Menteri P2MI/Kepala BP2MI: Mukhtarudin
- Menteri Koperasi: Ferry Juliantono
- Menteri Haji dan Umrah: Mochamad Irfan Yusuf
- Wamen Haji dan Umrah: Dahnil Anzar Simanjuntak
Yes, kamu gak salah baca. Jabatan baru kayak Menteri dan Wamen Haji dan Umrah sekarang resmi ada. Ini pun jadi perbincangan di media sosial, sebagian mempertanyakan urgensinya.
Terlepas dari itu semua, gesture Prabowo juga patut dicatat. Presiden memberikan surat ucapan terima kasih langsung kepada kelima menteri yang diganti. Surat itu diserahkan oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan momen tersebut diabadikan serta dibagikan di akun resmi @sekretariat.kabinet.
“Surat ini bentuk apresiasi Presiden kepada mereka yang telah menyelesaikan tugas dengan dedikasi tinggi,” kata Teddy dalam unggahan itu.
Dari sini, kita bisa melihat bahwa reshuffle ini bukan cuma soal politik kekuasaan, tapi juga tentang narasi baru yang ingin dibangun Prabowo di era pemerintahannya. Apakah ini jadi titik awal “Prabowo Era” yang benar-benar berdiri sendiri? Atau hanya rotasi biasa yang penuh drama politik?
Well, publik akan jadi juri utama. Yang jelas, reshuffle ini udah bikin peta politik Indonesia makin panas. Siap-siap, ini baru babak awal.(*)