Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Politrik
  • Hukum
  • Economics
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Info Tetangga
  • Kepo
  • Rasan-Rasan
Reading: Dari PBB 250% ke “Turunkan Bupati”: Drama Politik Pati yang Plot Twisnya Bikin Netizen Geleng-Geleng
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
© 2025 Bacaaja.co
Rasan-Rasan

Dari PBB 250% ke “Turunkan Bupati”: Drama Politik Pati yang Plot Twisnya Bikin Netizen Geleng-Geleng

DEMO Pati 13 Agustus 2025 yang awalnya ribut soal PBB 250% berubah jadi misi “turunkan bupati” setelah Sudewo kena lempar botol, massa geruduk DPRD, semua fraksi sepakat bikin Pansus Angket, tapi bupatinya santai bilang nggak mundur dan siap lawan lewat jalur resmi, mekanisme konstitusi.

baniabbasy
Last updated: Agustus 15, 2025 4:55 pm
By baniabbasy
4 Min Read
Share
Demo masyarakat Kabupaten Pati yang awalnya tuntut penurunan tarif PBB P2 berubah menjadi turunkan Bupati Sudewo. Foto: Bae
Demo masyarakat Kabupaten Pati yang awalnya tuntut penurunan tarif PBB P2 berubah menjadi turunkan Bupati Sudewo. Foto: Bae
SHARE

KALAU Pati bikin sinetron, judulnya mungkin “Bupati, Botol Mineral, dan Pansus Angket”. Awalnya sih cuma drama soal kenaikan PBB 250%, yang bikin rakyat langsung megap-megap. Bayangin, warga udah pusing bayar pupuk sama listrik, eh tiba-tiba pajak tanah naik kaya harga sewa lapak di pasar Puri pas musim Lebaran. Demo pun meletus.

Puncaknya, 13 Agustus 2025, alun-alun jadi panggung utama. Ribuan massa datang, teriak-teriak bawa poster, sambil berharap bupati turun tangan. Eh, bupatinya beneran turun… tapi bukan dalam arti mundur, melainkan turun dari panggung sambutan gara-gara dilempari botol air mineral. Botolnya sih 600 ml, tapi efek politiknya kayak lemper di pasar Gajah: kecil, tapi bisa bikin kenyang berita satu kabupaten.

Setelah “adegan botol” itu, massa makin panas. Mereka geruduk gedung DPRD Kabupaten Pati. Pas masuk, eh, ternyata lagi ada sidang paripurna. Timing sempurna, kaya nemu parkiran pas CFD di depan alun-alun. Semua anggota DPRD ada di situ, semua fraksi kumpul. Dan, plot twist berikutnya: mereka sepakat bikin Pansus Hak Angket Pemakzulan.

Bagi yang nggak familiar, hak angket itu bukan sekadar hak tanya-tanya DPRD. Ini levelnya udah kaya investigasi penuh yang bisa berujung pada: “Pak, maaf, jabatan Anda kami copot.” Bahasa gampangnya: DPRD Pati udah masuk mode “wis wayahe” alias “udah saatnya.”

Bupati Sudewo nggak tinggal diam. Sekitar jam 15.30, beliau gelar jumpa pers. Pesannya singkat, tegas, dan penuh rasa “oke, kita lihat aja”: beliau nggak mau mundur, dan semua mekanisme diserahkan ke DPRD. Bahasa politiknya ini kayak bilang, “Gas aja, le, awakmu tak tunggu di finish.”

Kalau ini game, kita udah masuk mode Boss Battle. Di satu sisi ada DPRD yang udah kompak bikin pansus, di sisi lain ada bupati yang bilang dia nggak akan mundur. Rakyat? Masih nonton sambil ngopi di warung pinggir jalan pantura, berharap ending-nya nggak basi.

Fenomena ini juga unik. Dari awal cuma debat soal PBB, mendadak jadi full season drama politik yang nyerempet pemakzulan. Ada unsur aksi, intrik, dan sedikit comedy of errors. Bayangin, masalah pajak bisa bertransformasi jadi konflik eksekutif vs legislatif secepat meme “kebul-kebul” jadi viral di Facebook grup Wong Pati.

Tapi ini juga jadi pengingat: politik daerah itu kadang nggak kalah seru dari politik nasional. Dan yang bikin seru bukan cuma kebijakannya, tapi juga unscripted moments—kayak botol air mineral yang entah sekarang udah jadi barang bukti atau malah dijadikan “relic” demo 13 Agustus.

Yang jelas, buat warga Pati, babak berikutnya nggak kalah penting: apakah pansus ini cuma jadi tontonan politik musiman atau bener-bener menghasilkan keputusan yang berfaedah. Karena ujungnya, yang paling rugi kalau ini cuma drama panjang tanpa solusi ya rakyat juga—bukan mereka yang duduk di kursi empuk DPRD atau kantor bupati.

Kalau mau aman sih, kita saranin DPRD dan Bupati satu meja lagi. Bukan buat minum air mineral (takut trauma), tapi buat ngomongin solusi. Karena politik memang seru, tapi rakyat Pati itu cuma pengen hidup tenang, bisa jualan di pasar, panen padi tanpa ribet pajak, dan bisa nonton wayang di alun-alun tanpa drama season dua.(*)

You Might Also Like

Yusril Ungkap Prabowo Perintah Gibran Berkantor di Papua, Juru Bicara OPM Langsung Merespons

Tujuh Fraksi Kompak Tunjangan DPR Dievaluasi

FX Rudy Janji Nggak Akan “Gusur-Gusuran” Kader

Tumbal Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, 3 Orang Tewas Desak-desakan

Lonjakan Kekayaan Noel Bikin Heboh, Sejumlah Mobil dan Motor Mewah Disita KPK

TAGGED:aksi demo patiBupati SudewoDemo 13 agustusheadline
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Bupati Pati, Sudewo memberi keterangan pers menanggapi aksi demonstrasi di kantornya, Rabu (13/8/2025). Bupati Pati Sudewo Respons Tuntutan Mundur: Semuanya Ada Mekanismenya
Next Article Bupati Pati, Sudewo memberi keterangan pers menanggapi aksi demonstrasi di kantornya, Rabu (13/8/2025). Tiga Opsi Sudewo: Mundur Santuy, Dimakzulkan DPRD, atau Ending di Tangan KPK?

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

Komandan Batalyon Resimen IV Korps Brimob Kompol Cosmas K. Gae saat menjalani sidang etik di Ruang Sidang Gedung TNCC Mabes Polri Jakarta, Rabu (3/9/2025). Foto: dok.

Danyon Brimob Dipecat Karena Kasus Rantis Tabrak Ojol, Polisi Pastikan Kasus Dilanjutkan ke Jalur Pidana!

Timnas U-23 yang bermain dalam kualifikasi Piala Asia U-23 tahun 2025. Dalam laga perdana, Garuda Muda ditahan imbang Timnas U-23 Laos 0-0. Foto: dok.

Timnas U-23 Indonesia Gagal Menang Lawan Laos di Laga Perdana Kualifikasi Piala Asia U-23

Ilustrasi aksi demonstrasi.. Polisi Tangkap 7 Pemilik Akun Medsos Diduga Provokasi Demo Ricuh. (grafis/tera).

Polisi Tangkap 7 Pemilik Akun Medsos Diduga Provokasi Demo Ricuh

Massa yang datang menjarah rumah anggota DPR non-aktif dari Partai Nasdem Syahroni. Foto: dok.

Waduh! Pemilik Akun TikTok Provokasi Penjarahan Rumah Pejabat Ditangkap Polisi, Hati-hati Sebar Konten Provokatif!

PTUN Semarang Punya Layanan Gratis, Warga Kurang Mampu Bisa Gugat Tanpa Keluar Uang

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Gedung DPRD Makassar luluh lantak dilalap si jago merah. Gedung DPRD Makassar dibakar massa saat aksi demonstrasi pada Jumat (29/8/2025) malam.
Rasan-Rasan

Tunjangan Sultan, Rakyat Kelimpungan: Saat Elit Politik Lupa Caranya Turun ke Bumi

Agustus 31, 2025
Ketua DPR RI Puan Maharani.
Nasional

Dugaan 571 Ribu Penerima Bansos Main Judol, Puan: Jangan Hukum yang Tak Bersalah

Juli 10, 2025
Ketua DPR RI PUan Maharani. Foto: dok.
Economics

Ekonomi 5,4%? Puan Bilang Masih Realistis, Tapi Tergantung Pemerintah Serius atau Nggak

Agustus 22, 2025
Daerah

Dana Rp25 Juta per RT, Kejari Semarang Siap Pasang Mata

Agustus 17, 2025
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?