JANGAN salah, kafe bukan cuma soal tempat nongkrong. Di Hotel Sae Inn Kendal, ada satu kafe yang beda banget dari biasanya. Namanya Kafe Bicara Rasa. Di sini, kopi nggak cuma diracik dengan tangan, tapi juga dengan hati oleh para barista tunarungu.
Awalnya mungkin kamu bakal mikir, “wah gimana ya kalau pesan menu?” Tenang aja, mereka sudah dilatih jadi barista profesional lewat pelatihan intensif bareng Dinas Sosial (Dinsos) Kendal, Kadin, dan Hotel Sae Inn. Praktiknya lebih banyak dibanding teori, jadi skill bikin cappuccino, espresso, sampai latte udah nggak perlu diragukan lagi.
“Kalau cuma kasih pelatihan doang, mereka mau kerja di mana? Kafe lain belum tentu mau nerima. Jadi, kita sediain tempat khusus ini biar mereka bisa langsung berkarya,” cerita owner Hotel Sae Inn sekaligus Ketua Kadin Kendal, Fransisca Tjokro Handoko, saat ditemui.
Ide ini muncul setelah Sisca , begitu ia disapa mampir ke sebuah hotel di Surabaya yang kafenya dikelola oleh para penyandang disabilitas. Dari situlah semangat bikin Bicara Rasa muncul, sampai akhirnya bisa diwujudkan di Kendal.
Spot Nongkrong
Saat ini ada tujuh barista tunarungu yang bergiliran menjaga kafe. Buka setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu, Bicara Rasa siap jadi spot nongkrong baru buat warga Kendal. Soal menu? Jangan khawatir, lengkap dan pastinya nggak kalah sama kafe lain.
Yang bikin makin keren, upah para barista ini nggak dibedain dengan karyawan lain di hotel. “Mereka nggak butuh belas kasihan, mereka cuma butuh dihargai sama kayak yang lain. Bisa kerja, bisa mandiri,” tambah Sisca.
Bukan cuma kopi, rencananya program ini bakal berkembang ke pelatihan lain, seperti room keeper, biar makin banyak penyandang disabilitas yang bisa mandiri.
Jadi, kalau lagi main ke Kendal, jangan lupa mampir ke Kafe Bicara Rasa. Di sini, kamu nggak cuma ngopi, tapi juga ikut mendukung ruang berkarya bagi teman-teman difabel. Karena kadang, rasa memang bicara lebih banyak daripada kata-kata. (Teguh Budianto)