BACAAJA, KARACHI- Pakistan lagi-lagi dihantam bencana besar. Banjir bandang yang meluluhlantakkan provinsi Khyber Pakhtunkhwa bikin ratusan orang meregang nyawa. Data terakhir: 670 orang tewas, sementara sekitar 200 lainnya masih belum ditemukan.
Yang bikin makin ngeri, hujan deras masih terus turun sejak Jumat (15/8), bikin proses evakuasi makin sulit. Peshawar, Swabi, dan Noshehra jadi wilayah paling parah, sementara daerah Buner tercatat paling mematikan dengan 220 korban jiwa.
“Situasi di sini benar-benar mengerikan. Yang tersisa cuma puing-puing dan batu-batu besar yang terseret banjir,” ungkap Fazal Maabood dari Yayasan Al-Khidmat, salah satu lembaga penyelamat terbesar di Pakistan.
Buka Akses
Selain korban jiwa, lebih dari 1.000 orang dilaporkan terluka. Pemerintah setempat bersama tentara dan relawan masih berjibaku membuka akses jalan, memulihkan listrik, dan mencari orang-orang yang hilang. Tapi medan pegunungan ditambah curah hujan yang nggak berhenti bikin semua jadi super lambat.
Di tengah situasi kacau, bantuan logistik mulai digelontorkan ke wilayah terdampak. Tapi tetap aja, banyak warga masih terjebak dan harus bertahan hidup dengan kondisi minim.
Dengan musim hujan yang masih panjang, otoritas Pakistan memperingatkan potensi banjir susulan. Warga pun diminta ekstra hati-hati karena ancaman masih jauh dari selesai. (*)