Bacaaja.coBacaaja.coBacaaja.co
  • Politrik
  • Hukum
  • Economics
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Info Tetangga
  • Kepo
  • Rasan-Rasan
Reading: Awas Modus Baru Penipuan! Pakai Suara Pejabat
Bacaaja.coBacaaja.co
Follow US
© 2025 Bacaaja.co
Kepo

Awas Modus Baru Penipuan! Pakai Suara Pejabat

Ancaman siber terus berevolusi. Kini, teknologi kecerdasan buatan dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk melakukan penipuan dengan metode yang semakin canggih: deepfake suara.

Nugroho P.
Last updated: Mei 22, 2025 9:25 am
By Nugroho P.
4 Min Read
Share
ilustrasi AI
SHARE

NARAKITA, JAKARTA – Ancaman siber terus berevolusi. Kini, teknologi kecerdasan buatan dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk melakukan penipuan dengan metode yang semakin canggih: deepfake suara. Dalam kasus terbaru, sejumlah pejabat pemerintahan Amerika Serikat menjadi korban dari manipulasi suara digital yang digunakan untuk menyamar dan mengelabui.

Peringatan ini datang langsung dari Biro Investigasi Federal (FBI) dalam pengumuman layanan publik yang dirilis pada baru baru ini. Laporan tersebut menegaskan bahwa serangan dengan metode ini sudah berlangsung sejak April 2025 dan menargetkan individu-individu yang memiliki akses terhadap informasi penting pemerintah.

“Penjahat siber menyamar sebagai tokoh tinggi pemerintah untuk mengincar para pejabat aktif maupun mantan pejabat federal dan negara bagian, serta jaringan kontak mereka,” terang FBI dalam pernyataan resminya, seperti dikutip dari Bleeping Computer.

Modus yang digunakan para pelaku adalah kombinasi smishing (penipuan lewat pesan teks) dan vishing (penipuan lewat suara). Mereka mengirimkan rekaman suara hasil rekayasa AI yang meniru suara pejabat penting, guna membangun kepercayaan dengan korban.

Begitu korban termakan umpan, para penyerang akan mengarahkan komunikasi ke platform lain menggunakan tautan berbahaya. Dari sanalah mereka mulai menyusup, membobol akun, dan mengakses data pribadi serta jaringan kontak target.

Yang mengkhawatirkan, dengan sekali masuk ke satu akun pejabat, peretas bisa menelusuri rantai komunikasi dan menyamar sebagai individu lain untuk menipu lebih banyak pihak dan mengumpulkan data sensitif.

Dalam catatan FBI, skenario ini menunjukkan betapa tingginya potensi bahaya teknologi AI jika jatuh ke tangan yang salah. Deepfake tidak lagi terbatas pada gambar dan video, tetapi kini meluas ke ranah suara yang jauh lebih sulit untuk diverifikasi secara langsung.

Sejak 2021, FBI sebenarnya telah mengantisipasi potensi penyalahgunaan teknologi deepfake, termasuk dalam konteks serangan siber maupun kampanye pengaruh asing. Peringatan ini tercantum dalam dokumen Private Industry Notification (PIN) yang telah dirilis ke publik.

Tren ini juga telah menjadi perhatian lembaga internasional. Pada 2022, Europol menyoroti bahwa penggunaan deepfake dalam kejahatan digital—mulai dari penipuan korporasi hingga penyebaran konten pornografi tanpa izin—kemungkinan besar akan meningkat seiring kemajuan AI.

Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS juga mengeluarkan peringatan pada April 2024, menyusul adanya serangan sosial engineering menggunakan suara palsu yang menargetkan layanan bantuan TI.

Sementara itu, insiden mengejutkan dialami perusahaan keamanan siber LastPass. Salah satu karyawannya nyaris tertipu oleh suara AI yang meniru CEO perusahaan, Karim Toubba, dalam serangan phishing suara.

Fenomena ini menunjukkan bahwa batas antara kenyataan dan rekayasa semakin kabur. Bukan hanya visual, tetapi kini juga suara bisa dipalsukan dengan akurasi tinggi.

Masyarakat, terutama mereka yang berada dalam posisi strategis atau memiliki akses informasi sensitif, diimbau untuk tidak mudah percaya pada pesan suara yang mengatasnamakan tokoh publik.

FBI menyarankan agar setiap komunikasi penting—terutama yang melibatkan transfer data atau dana—dikonfirmasi melalui jalur resmi atau pertemuan tatap muka.

Langkah-langkah mitigasi juga dibagikan oleh FBI untuk membantu mengenali dan menghindari jebakan serupa. Termasuk di antaranya adalah membatasi penyebaran data pribadi, mengenali tanda-tanda manipulasi audio, dan meningkatkan kesadaran akan taktik rekayasa sosial.

Teknologi AI memang membawa banyak manfaat, namun di tangan pelaku kejahatan, ia bisa menjadi alat yang sangat berbahaya. Waspada adalah kunci, apalagi ketika suara yang kita dengar bisa jadi bukan berasal dari orang yang kita kira.

You Might Also Like

Jokowi Seret Prabowo Turut Serta Dalam Pemakzulan Gibran

Kumandangkan Deradikalisasi, Pemprov Jateng Gandeng 351 Mitra

Ciptakan Sekolah Bebas Narkoba, SMA Muhammadiyah 4 Banjarnegara Resmi Kolaborasi Bareng BNN Purbalingga

Bendera ‘One Piece’ Luffy, Tanda Negara Tak Baik-Baik Saja

DPR Murka, Pelayanan Haji 2025 Kacau, Jemaah Terlantar di Arafah

TAGGED:penipuan AIpenipuan siberpenipuan terbarupenpuan AI
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp
Previous Article Tottenham Hotspur juara Liga Europa 2025 setelah kandaskan MU 1-0 Juarai Liga Europa 2025, Tottenham Hotspur Akhiri Puasa Gelar
Next Article Gubernur Jakarta Pramono Anung. Foto Dok Kominfo Jakarta Pramono Anung Tidak Perlu Viral Seperti Kepala Daerah Lainnya

Ikuti Kami

FacebookLike
InstagramFollow
TiktokFollow

Must Read

7 Parfum Refill Pria Favorit Cewek, Wangi Bikin PDKT Auto Lancar

Iko Juliant Junior, mahasiswa FH Unnes, meninggal dalam kondisi tak wajar.

Kalau Benar Iko Unnes Korban Laka, Murni Kecelakaan atau karena Dikejar Polisi?

Dana Perbaikan Jalan Realisasi Baru Rp10 Miliar, Rp112 Miliar Masih Mengantre

Komandan Batalyon Resimen IV Korps Brimob Kompol Cosmas K. Gae saat menjalani sidang etik di Ruang Sidang Gedung TNCC Mabes Polri Jakarta, Rabu (3/9/2025). Foto: dok.

Danyon Brimob Dipecat Karena Kasus Rantis Tabrak Ojol, Polisi Pastikan Kasus Dilanjutkan ke Jalur Pidana!

Timnas U-23 yang bermain dalam kualifikasi Piala Asia U-23 tahun 2025. Dalam laga perdana, Garuda Muda ditahan imbang Timnas U-23 Laos 0-0. Foto: dok.

Timnas U-23 Indonesia Gagal Menang Lawan Laos di Laga Perdana Kualifikasi Piala Asia U-23

- Advertisement -
Ad image

You Might Also Like

Kepo

Dari Kaki Sapi Jadi Hidangan Istimewa, 5 Resep Lezat Anti Prengus untuk Olahan Kurban

Mei 31, 2025
Ilustrasi penangkapan tersangka.
Kepo

Dua Mahasiswa Undip Penyandera Intel Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Ini

Mei 14, 2025
Kepo

Real-World Examples of Artificial Intelligence at Work

Mei 13, 2023
Ketua DPR RI Puan Maharani menggelar pertemuan bilateral dengan sejumlah negara untuk tegaskan dukung negara Palestina, di sela gelaran PIUC ke-19.
Kepo

Lakukan Pertemuan Bilateral di Sela PUIC, Puan Tekankan Dukung Negara Palestina

Mei 13, 2025
© Bacaaja.co 2025
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?